Jumat, 29 Februari 2008

IMD




Insantama's Market Day (hari Pasar Insantama)
adalah suatu kegiatan dimana Insantama betul-betul menjadi pasar. Pasar ini sangat istimewa karena hanya diadakan 1 tahun sekali. Pedagang yang boleh berjualan hanyalah para siswa saja. Pembelinya sih bebas-bebas aza. Siapapun boleh belanja diacara IMD ini.

Ngedekor Ruang Seminar 2007




Kangen

Kompak.  Kata-kata itulah yang dilontarkan oleh seorang guru baru ketika kita mengadakan rapat evaluasi usai seminar.  Tahun lalu seminar itu bertema “ Melejitkan potensi anak dengan cinta”.  Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah, seminar berlangsung dengan sukses dan mendapat applous yang meriah dari peserta.

 

Setiap tahun Insantama selalu mengadakan seminar pendidikan anak.  Kegiatan ini ditujukan untuk mengajak masyarakat semakin peduli dengan hal-hal yang berkaitan dengan anak.  Kabarnya seminar tahun ini akan diselenggarakan pada tanggal 12 April 2008.  Tapi saya tidak tahu tema apa yang akan diangkat.

 

Mungkin sekarang, teman dan sahabatku di Insantama sedang sibuk-sibuknya menyiapkan perhelatan tahunan.  Smoga Allah selalu bersama mereka, melindungi dan merahmati mereka, dan memudahkan semua urasan mereka.

 

Selamat beraktifitas sahabat,…

Teriring rindu, aku berdo’a untuk semua yang ada di Insantama.

 

!$enkg




Senin, 25 Februari 2008

Autis

Albert Einstein adalah penyadang autis.  Surprise sekali saya membaca kalimat itu (http://munama.multiply.com/tag/autisma).  Ini adalah kabar gembira bagi orang tua dari anak-anak spesial needs. 

Selama ini saya melihat autis adalah ujian yang cukup bagi penderitanya, orangtuanya, dan orang-orang yang ada di sekitarnya.  Tapi dari ujian tersebut kita bisa belajar banyak hal, bagaimana mencintai seseorang yang berbeda dunia dengan kita.

Salah seorang sahabat saya adalah orangtua dari penyandang autis.  Saya sering melihat segala upaya mereka lakukan demi putra mereka, dan itu adalah perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa dari segi materi dan immateri.  Tapi subhaanaloh, ketika orangtua bersungguh-sungguh untuk memberi yang terbaik demi cinta kasihnya pada sang anak, semua jalan seolah dengan mudah terbuka, jalan rizzqi ataupun jalan yang lainnya.  Betapa Maha Adilnya Allah.  Keadilan yang lain yang saya temukan adalah bahwa anaknya penyandang autis tersbut mempunyai memori yang luar biasa kuat.  Dia bisa menghapal apa saja dengan cepat.

Sepertinya autis kok semakin “mewabah” indonesia.  Dari hari kehari semakin banyak saya mendengar berita tentang bertambahnya anak spesial need (atau mungkin karena saya mulai berkenalan dengan dunianya sehingga semua smakin terbuka).  Saya sering bertanya apakah di negara-negara lain juga penderita autis mewabah juga?

 

 

Ulat Pak Nono

Ada ulat berjalan-jalan bebas di lantai kantor?  Wah, mungkin kalau yang di kantornya wanita sudah riuh dengan jertian kali.  Atau ulat yang malang itu tak kan berumur panjang.  Tapi kalau di kantornya Pak Nono, Jangan heran melihat ulat jalan-jalan mencari angin segar mengusir kejenuhan.

 

Kepala Sekolah kami; Pak Nono, memang lagi seneng-senengnya memelihara ulat.  Bukan ulat sutra yang bisa menghasilkan uang jutaan rupiah.  Hanya ulat biasa yang kelak kan jadi kupu-kupu yang indah. 

Pak Nono mengambil ulat dan menyimpannya dalam toples.  Toplesnya dikasih daun-daun segar agar ulat merasa aman, nyaman dan kenyang.  Tutup toples dari kalen biasanya Pak Nono ganti dengan plastik yang dibolongi.  Mungkin tujuan Pak Nono adalah untuk memudahkannya memantau ulat kesayangannya.  Tapi ya itu, ada saja ulat yang bisa menembus plastik dan melarikan diri dari botol.  Kalau sudah begitu biasanya Pak Nono cepat mencari ulat kesayangannya, sering pula proses pencarian ini dibantu oleh murid-muridnya.

Makanya jangan heran kalau nanti main ke Insantama lihat anak-anak bermain dengan berbagai macam serangga, termasuk bermain dengan ulat.

 

Setelah beberapa hari di jamu dalam toples, akhirnya sang ulat puasa dan menjadi kepompong untuk kemudian menjadi kupu-kupu yang indah.

Begitu menjadi kupu-kupu, Pak Nono segera memenuhi hak kupu-kupu untuk terbang dan hidup di alam bebas.  Biasanya, sang kupu-kupu itu hinggap sejenak di tangan Pak Nono, seolah mengucapkan terima kasih dan mengucapkan selamat jalan.  Barulah kupu-kupu itu terbang dengan ke alam bebas.

 

Subhaanaloh,... ternyata kupu-kupu juga bisa berterimakasih terhadap yang telah berjasa merawatnya sewaktu ia menjadi ulat dulu.

 

Minggu, 24 Februari 2008

bukan Bee Movie




Learn German online - free Internet course

http://www.deutsch-lernen.com/
Mau kursus bahasa Jerman? disini nih...
Kabarnya sejak awal september, pemerintah Jerman mengeluarkan peraturan baru; jika hendak ikut suami/istri yang dapat beasiswa dari Jerman harus menguasai bahasa Jerman. Kalau susah nyari tempat kursus, mungkin kursus online ini bisa jadi alternatif.

Jumat, 22 Februari 2008

Out Bond untuk anak-anak TK se Bogor Raya

Start:     Mar 2, '08 08:00a
Location:     SDIT Insantama, Jl Hegarmanah IV, Loji Bogor
Ini adalah kegiatan tahunan yang rutin dilaksanakan oleh SDIT Insantama, bagi adik-adik TK yang di Bogor, ikutan yuk. Peserta tidak harus dari TK yang sama lho, boleh sama tetangga walaupun TKnya beda.
Ayo ikuti petualangan seru di SDIT Insantama.
Keterangan lebih lanjut hubungi : 0251343406 atau 02517167088

Open House SDIT Insantama

Start:     Mar 1, '08 09:00a
Location:     SDIT Insantama, Jl Hegarmanah IV, Loji Bogor
Untuk yang sedang mencari sekolah dasar di sekitar Bogor, silahkan mampir. Untuk peminat dan pemerhati pendidikan juga silahkan melihat-lihat SDIT Insantama dari dekat.

Iman kepada Qodar & Qodir ???

“Dir, takodar kodir, takodir kodar takodar kodir, dar-dir!” lirik itu keluar dari mulut Bi Inay dengan alunan nada dangdut.  Biasa, Bi Inay emang paling suka menyanyikan lagu dangdut.  Walau nadanya sumbang dan liriknya aneh-aneh tetap saja menyanyikan lagu dengan bangga.  Tak jarang sambil meliukkan badannya bi Inay menyanyi sambil melakukan tugasnya, mengepel, cuci piring, atau ketika menyiram mawar seperti saat itu.

“Nyanyi apaan bi?” tanya Kemuning.

“Taqdir!” jawab bi Inay singkat.  Ia tak mengacuhkan Kemuning.  Perhatiannya hanya ditujukan pada mawar yang sedang ia siram.

“Dir, takodar kodir, takodir kodar takodar kodir, dar-dir!” Bi Inay kembali bersenandung.  Sumbang.

“Takdir koq kodar kodir?” Kemuning bingung.

“ Iya neng, kan kata non Tiara juga iman kepada taqdir itu adalah iman kepada kodar dan kodir”

“Apa? Kodar dan kodir?” Dari bingung Kemuning malah jadi kaget.

“iya” bi Inay mengangguk lugu.

“ whua ha..ha..ha..” Kemuning langsung terbahak begitu kagetnya hilang.

Giliran Bi Inay yang bingun.

“Kenapa Neng Nining ketawa?”

“Masak kodar dan kodir sih bi,… Qodlo dan Qodar kali” Sanggah Kemuning

“Iya neng, Qodlo dan Qodar” Bi Inay menjelaskan.

“Katanya ya neng yah,… orang sering salah paham tentang taqdir”

“Terus?”

“iya, katanya taqdir itu sering dianggap sebagai kehendak Allah terhadap manusia, misalnya maling neng, si maling menganggap bahwa ia jadi maling itu karena taqdir, padahal kata Non Tiara bukan begitu”

“Gimana kata Mba Tiara?” Kemuning memancing.  Sebenarnya Kemuning faham betul tentang makna taqdir, makna Qodlo dan Qodar, tapi ia ingin mengetahui sejauh mana Bi Inay memamahimya.  Kemuning ingin juga mengetahui sejauh mana materi yang diberikan Mba Tiara bisa dicerna dan difahami mad’unya, para pembantu rumah tangga di kompleknya.

“Padahal bukan begitu neng, manusia itu diberi pilihan, mau taqwa atau mau celaka, tinggal pilih”

“lalu apa hubungannya dengan qodlo dan qodar?”

“Begini Neng, qodlo itu adalah ketetapan Allah, dan kita tidak dimintai pertanggung jawaban, misalnya hidung bibi yang pesek, kulit engeng yang putih… siapa orang tua kita… pokoknya mah itu mah urusan Allah weh lah, kita tinggal terima”

“kalo Qodar?”

“Qodar itu katanya ukuran-ukuran dan khasiyat-khasiyat yang Allah ciptakan pada suatu benda,… tapi bibi ngga ngerti kenapa pake dikur-ukur segala”

“Kenapa bibi ngga nanya?”

“iya ya… kenapa bibi ngga nanya ya?” Bi Inay bingung sendiri “ Iya deh ntar minggu depan bibi tanya.”

“Khasiyat itu begini neng, Allah ciptakan api bisa membakar, Allah ciptakan kertas bisa terbakar, tapi kata Non Tiara bukan berarti kita harus membakar kertas setiap ada api”

“Bi…” Setengah berteriak Kemuning terlihat kaget.

Bi Inay lebih kaget lagi.

“Kenapa mawarnya disiram banjir begitu…?” antara teriakan dan kekecewaan Kemuning bertanya.

Mendengar suara setengah teriakan Kemuning Bi Inay yang sedang berkonsentrasi bercerita tentang taqdir, melompat kaget.  Keseimbangan tubuh Bi Inay yang tambun tidak terjaga.  Bi Inay pun jatuh.  Sayangnya, jatuhnya tidak pilih-pilih tempat.  Bi Inay jatuh menduduki tanaman mawar putih kemuning.  Dua tanaman itu rusak, sang satu karena kedudukin, yang satu tertimpa tangan bi Inay yang gempal.

Bi Inay mengaduh kesakitan.  Beberapa duri mawar menempel di daster belakang bi Inay.  Tangan bi Inay mulai meneteskan darah.  Duri-duri mawar juga melukai tangan bi Inay.

Bi Inay merintih.

 

“Mawarku…” Kemuning menangisi mawarnya.

“Maaf neng, Bibi tidak sengaja” Bi Inay memelas sambil meringis.

Kemuning hanya diam.

“itu namanya taqdir neng” Bi Inay mencoba membela diri.

Kemuning menarik nafas dalam-dalam.  Mencoba menenangkan dirinya.  Yah, ia faham betul, terkadang ada keterlibatan pihak lain tanpa sengaja dalam taqdir yang dijalani.  Tapi pihak yang terkait itu tidak bersalah karena sedari awal tidak berniat terlibat dalam kejadian yang ada, hanya menjadi perantara yang Allah sertakan didalamnya.  Seperti Bi Inay saat itu.  Kemuning sadar betul bahwa Bi Inay sama sekali tidak bermaksud merusak tanaman mawarnya.  Bahkan Bi Inay beberapa hari ini sangat berjasa membantu merawat mawarnya.  Tapi apa mau dikata, ternyata tanpa disengaja, bi Inay terjebak dalam petaka. Yah, petaka, karena bagi Kemuning mawar itu begitu berharga.  Mawar yang sangat istimewa karena merupakan hadiah dari sahabatnya tercinta.  Mawar yang selama ini selalu ia jaga, seperti ia menjaga persahabatannya di jalan Allah semata.

Kemuning mencoba menghibur diri.  “Bukankah Allah menciptakan sesuatu itu ada ajalnya, ada akhirnya, mungkin ini adalah akhir dari tanaman mawar ini, tapi bukan akhir persahabatanku dengan Nida” gumamnya.

“Neeng” Bi Inay mengamati Kemuning sedari tadi, mencari situasi yang tepat untuk mengambil hati kemuning.

“Iya Bi, ga apa-apa”

“Eneng harus ikhlas menerima taqdir ya…”Bi Inay mencoba menghibur.

Kemuning cuma tersenyum.

“iya bi, rugi kalo ga ikhlas, ga dapet bunga, ga dapet pahala juga”

“Biar bibi yang bersihin ya neng”

“Ga usah Bi, biar Nining aja yang membersihkan, bibi cari betadin aja untuk tangan bibi”

“Lukanya bukan Cuma tangan neng” kata Bi Inay sambil mencabuti duri di bagian belakang dasternya.  “Daster bibi juga jadi korban” keluh Bi Inay

***

 

Kamis, 21 Februari 2008

Game Sholat Dhuha

Untuk variasi, Bina Syakhsiyah Islamiyah (BSI) pada anak-anak, kadang saya sampaikan dengan game.  Salah satu game favoritsaya adalah kokologi, sebenarnya bukan game ya, tapi instrument untuk menebak kepribadian yang berasal dari  Jepang.  Kokologi banyak menginspirasi saya, kadang saya ajak anak-anak untuk bermain kokologi, untuk mengetahui sejauhmana minat dan kepribadian mereka.  Tak jarang juga saya modofikasikan suatu game kedalam metode kokologi.  Metodenya sederhana.  Kepada peserta (lawan bicara) dibacakan sebuah cerita, peserta (lawan bicara) mendengarkan dengan seksama dan penuh konsentrasi sambil membayangkan dan mengimajinasikan bahwa ia menjadi pemeran utama dalam cerita tersebut.  Dalam kokologi biasanya diakhiri dengan pertanyaan dan beberapa jawaban.  Dari pilihan jawaban itulah kita bisa menebak kepribadian peserta (lawan bicara).

 

Biasanya saya iringi game ini gengan instrument Koi nya Kitaro.

“ Oke siap?, silahkan cari posisi yang enak, boleh tiduran, duduk atau apa saja terserah” itu instruksi pertama yang saya berikan.

“Pejamkan mata, dengarkan cerita yang Bu Rani sampaikan” saya mengarahkan sambil mengamati, karena biasanya ada saja anak yang tidak mengikuti instruksi.

“Bayangkan pada suatu hari, antum diajak pergi oleh ayah antum dengan menggunakan mobil mewah,… antum begitu menikmati perjalanan itu, sepanjang jalan antum melihat pohon yang rindang, dan jalanan yang sepi… antum melaju dengan cepat hingga sampai ke tempat tujuan…”

Cerita saya bawakan dengan ritme yang pelan dan penekanan-penekanan intonasi untuk membangkitkan imajinasi.

“Ternyata, tempat tujuan antum adalah sebuah istana yang sangat mewaaah sekali,… antum dipersilahkan masuk. dan woow, di dalamnya banyak sekali mainan yang antum suka”

“Yang lebih menyenangkan lagi,…. ternyata antum dibolehkan mengambil semua yang antum suka,… ingat, semua yang antum suka!’

“Semua yang antum suka silahkan ambil,… ambil…ambil”

Saya berhenti sejenak.

“Sudah selesai, sudah puas?”

Saya tunggu sampai mereka merasa telah mengambil semua yang mereka inginkan dalam imajinasi mereka.

 

Ketika mereka merasa sudah selesai, barulah saya coba tanya mereka satu persatu.  Biasanya mereka dengan bangga menyebutkan buanyaaaak sekali apa yang mereka ambil dalam imajinasi mereka.

 

Setelah itu, barulah saya ceritakan sebuah riwayat bahwah dulu ketika Rosulullah saw pulang dari perang Hunain, banyak sahabat yang gembira karena perang Hunain adalah perang yang dilaksanakan dalam waktu singkat, tapi ghonimahnya begitu banyak.  kemudian Rosulullah saw bersabda “ maukah aku tujukan sesuatu yang lebih singkat dari perang hunain ini, tapi mendapatkan lebih banyak?” sahabat bertanya “wahai Rosulullah apakah itu?”  Rosulullah saw menjawab “sholat dhuha”

Selain menceritakan riwayat tersebut, saya sampaikan juga hadits mengenai keutamaan-keutamaan sholat dhuha, cerita-cerita nyata yang saya dengar dari orang yang rajin sholat dhuha, dan lain-lain.

Yang harus dijelaskan juga adalah konsep sederhana tentang rizqi.

 

 

 

Rabu, 20 Februari 2008

Tasbih Kebun Binatang

Agenda rutin sekolah kami pada minggu pertama adalah masa orientasi siswa.  Berbagai acara dirancang dengan tujuan membuat anak-anak merasa senang.  Usai liburan panjang biasanya banyak anak yang ogah masuk sekolah.  Pada masa orientasi inilah kami mencoba mengumpulkan kembali semangat anak-anak untuk bersekolah.

Karena baru masuk usai libur panjang, maka waktu belajar pada masa orientasi siswa ini belum full, hanya 2 jam saja.

 

Waktu itu saya bertugas menemani anak-anak yang baru masuk kelas2.  Seperti biasa, usai berdo’a dan menyapa, saya menyampaikan sebuah cerita.  Cerita Nabi Yunus.  Sengaja saya pilih cerita yang pendek mengingat ada agenda lain yaitu memilih ketua kelas berikut wakil dan seperangkat organisasi kecil kelas.

 

Saya mulai cerita.  “Waktu itu dilautan yang luas, ada seekor ikan paus, dia sedang bertasbih kepada Allah,… Subhaanalloh…”

“Bu, masa ikan paus bisa bertasbih, kan ga bisa bicara?” Sanggah Salma

“Iya bu,” yang lain menimpali.

Akhirnya saya jelaskan bahwa semua ciptaan Allah mempunyai cara tersendiri untuk bertasbih. Burung, pohon, langit, bahkan kilat dan guntur pun bertasbih kepada Allah.

“ Bu, kalo tasbihnya bebek wek-wek-wek ya…”

“Mungkin seperti itu, karena Allah menciptakan suara bebek wek-wek-wek-wek” jawabku.

Maka ramailah setiap anak menirukan tasbih dari berbagai binatang kesukaannya.

Cukup lama juga mereka berekspresi dengan gembira, setelah mereka tenang dan puas, maka barulah saya melanjutkan cerita.

Saya merasa senang melihat ekspresi gembira di wajah meraka.  Sayangnya, ternyata kegembiraan itu memakan waktu yang cukup lama, sehingga agenda pemilihan pemimpin kelas tidak dapat dilaksanakan.  Selain karena lama menirukan tasbih anggota kebun binatang, juga ada siswa yang membagikan makanan karena hari itu ia ulang tahun.

 

 

Damo

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Ayah dari Jang jae Mo dan Jae Hui adalah seorang bangsawan yang memberontak terhadap kerajaan. Ia bunuh diri sebelum petugas kerajaan menangkapnya. Jang jae Mo yang masih remaja dan Jae hui yang masih kecil dilarikan oleh asisten ayahnya.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, di tengah pelarian kedua kakak beradik itu terpisah. Jang Jae Mo berguru kepada biarawan Hwang In, tokoh pemberontak yang bersembunyi di pegunungan dan melakukan pengobatan terhadap orang-orang yang berpenyakit kusta.
Jae Hui diambil oleh keluarga bangsawan dan menjadi budak. Jae Hui menjadi dekat dengan Hwang Bo Yun, putra Bangsawan dari isrti kalangan budak. Hwang Bo Yun yang selalu di hina karena beribukan budak akhirnya berguru kepada biarawan ternama di temani oleh Jae Hui.

Hwang Bo Yun dan Jae Hui menjadi semakin dekat, lebih dari sekedar kakak beradik. Itu pula yang membuat Hwang Bo Yun ingin mengajak Jae Hui ketika ia diminta bertugas di kepolisian. Untuk menutup jejak, Jae Hui berubah nama menjadi Cha Okha. Cha Okha menjadi pelayan di Biro Kepolosian Sayap kiri dimana Hwang Bo yun bertugas menjadi Kepala Polisi.

Saat itu tengah merebak kasus pemalsuan uang. Cha Okha memutuskan menyusup kedalam organisasi pemalsuan uang dan menyamar sebagai laki-laki. Ia memutuskan untuk menyusup semata-mata untuk menghindari kedekatannya dengan Hwang Bo yon, karena ia menyadari tidak mungkin menerima cinta Hwang Bo Yun.

Pemimpin gerakan pemberontak yang memalsukan uang ternyata adalah Jang Jae Mo yang sudah berubah nama menjadi Jang Sun Baek. Jang Sun Baek adalah seorang pemimpin kharismatik yang sangat disayangi oleh para pengikutnya. Pengikutnya sangat banyak dan mempunyai pasukan yang cukup kuat.

Sedari awal penyamaran Cha okha sudah diketahui oleh Jang Sun Baek, tapi Cha okha sendiri tidak menyadari bahwa penyamarannya telah diketahui. Ia tetap menyusup kedalam pasukan pemberontak setelah dua kali menolong Jang Sun Baek, sesuai dengan skenario yang direncanakan.
Jang Sun Baek dan Cha Okha sama-sama tidak menyadari bahwa mereka adalah kakak beradik, meski Cha okha sempat menduga bahwa Jang Sun Baek adalah kakak yang selama ini ia cari. Jawaban diplomatis dari Jang Sun Baek membuat Cha Okha berkesimpulan bahwa Jang Sun Baek bukanlah kakaknya.

Hubungan antara Jang Sun Baek dan Cha Okha yang semakin dekat menimbulkan rasa cinta dihati masing-masing. Tapi sebagai petugas dari kepolisian Cha Okha tetap berprinsip bahwa ia harus menangkap Jang Sun baek.

Sementara itu di kepolisian tersebar isu bahwa Hwang Bo yun tidak becus melakukan tugasnya sehingga di berhentikan. Kabar pemberhentian itu sampai ke gunung tempat pasukan pemberontak bermarkas. Cha okha yang mendengar hal itu langsung pergi untuk menemui Hwang bo Yun. Pada saat yang bersamaan Hwang Bo Yun pun sedang menyusul Cha okha setelah sampai kabar padanya bahwa Cha Okha terluka.
Ditengah pelarian, Cha okha harus berhadapan dengan asisten pribadi Jang Sun Baek. Hwang Bo Yun datang tepat pada saat Cha okha terdesak dan berhasil menyelamtkannya.

Cha Okha melaporkan hasil penyelidikannya dan menyampaikan surat Jang Sun Baek yang ia rampas dari kurir. Dari surat tersebut diketahui bahwa pencetak koin palsu tersimpan di Jendral Besar kerajaan.
Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa pemalsuan uang adalah konspirasi tingkat tinggi. Hwang Bo Yun dan jendral tinggi polisi yang menyampaikan hal tersebut pada raja malah dicurigai dan dijebloskan kedalam penjara.

Pengusutan pemalsuan uang tetap dijalankan. Hanya saja pengusutan ini dipimpin oleh kepala polisi sayap kanan, putra dari jendral polisi pimpinannya Hwang Bo yun. Selama ini kepala polisi sayap kanan selalu merasa bahwa ayahnya lebih sayang kepada Hwang Bo yun daripada dirinya. Ia juga selalu merasa bahwa Hwang Bo yun adalah saingannya.

Cha Okha terlibat dalam pengusutan dan penyerangan terhadap markas pemberontak. Karena memang sudah menjadi konspirasi, rencana penyerangan ini diketahui oleh pemberontak. Markas pemberontak sudah kosong, yang ada hanya Jang Sun Baek. Cha Okha mendatangi jang Sun Baek dan bermaksud menangkapnya. Namun karena ada perasaan diantara mereka berdua, hal itu tidak terjadi. Padahal pada saat itu, Cha okha bisa dengan mudah menangkap Jang Sun Baek, dan Jang Sun baek juga bisa dengan mudah membunuh Cha okha. Keduanya hanya berpisah.

Ternyata pasukan pemberontak sudah menyiapkan jebakan untuk pasukan pemerintah. Semua pasukan pemerintah tewas termasuk Jendral polisi sayap kanan yang memimpin pasukan. Hanya Cha Okha dan 3 kawannya yang selamat.

Cha Okha kembali dengan penyesalan yang mendalam. Ia nekat memasuki istana untuk memberitahu raja tentang konspirasi ini. Ketika ia memasuki istana ia diserang oleh pengawal pribadi raja. Dalam luka fisik yang parah, Cha Okha membeberkan konspirasi yang ia ketahui.

Akhirnya Hwang Bo Yun dan Jendral Kepala polisi dibebaskan. Mendapati Cha Okha yang dalam keadaan koma, Hwang Bo Yun terguncang, ia memaksa tabib kerajaan untuk mengobati Cha Okha. Tabib kerajaan menyerah. Hwang Bo yun membawa Cha Okha ke Gunung tempat ia berguru pada biarawan ternama. Di sana Cha Okha diobati dan dierawat oleh Hwang Bo Yun. Ketika ia merawat, terungkaplah rahasia bahwa Cha okha mempunyai perasaan terpendam terhadap Jang Sun Baek. Hwang Bo Yun merasa terpukul.

Sesudah sembuh, Cha okha berniat untuk menangkap Jang Sun Baek dengan tangannya sendiri. Hal ini ia lakukan untuk menebus rasa bersalanya terhadao Hwang Bo Yun. Hal ini diketahui oleh Hwang Bo Yun yang kemudian segera menyusul. Terjadi pertarungan antara Hwang Bo Yun dan Jang Sun Baek, tetapi Jang sun Baek yang terluka berhasil lari dengan pasukannya. Cha okha mengejar Jaung Sun Baek untuk menangkapnya.
Ketika hendak menagkap Jang Sun Baek, mereka berdua; Cha Okha dan Jang Sun Baek malah terjebak di dalam gua. Dan di sini cinta mereka malah semakin tumbuh.

Sementara itu, Hwang Bo Yun dan pasukannya berusaha mencari Cha Okha dan Jang Sun baek. Hal ini sampai kepada pihak-pihak yang berkonspirasi, mereka kemudian mengganti pasukan Hwang Bo yun dengan pasukan pemberontak yang menyamarsebagai pasukan pemerintah.

Di Dalam gua, Jang Sun baek yang terluka, dirawat oleh Cha okha. Ketika Jang Sun Baek pingsan, Cha Okha berhasil menemukan jalan keluar yang ternyata menuju sungai. Di Sunagi tersebut sedang terjadi bentrokan antara Hwang Bo yun dan beberapa pengikutnya dengan pasukan pemberontak yang menyamar. Kedua pasukan kaget melihat Cha Okha dan jang Sun Baek yang tiba-tiba meloncat. Hwang Bo Yun memerintahkan untuk menangkap jang Sun Baek, tetapi Cha okha melakukan trik agar Jang Sun Baek diambil oeh pasukan pemberontak. Hwang Bo Yun marah terhadap Cha Okha.

Hwang bo Yun akhirnya merelakan Cha Okha untuk pergi ke Jang Sun baek. Ketika hampir sampai Cha Okha melihat Jang sun baek tengah ditekan oleh pasukannya untuk membunuh wanita yang disebutkan bahwa itu adalah cha okha. Ini dilakukan oleh pasukannya untuk mengemablikan kepercayaan diri Jang Sun baek sebagai pimpinan. Sebenarnya Jang Sun Baek tidak mau, tapi setah yakin bahwa yang perempuan itu bukan Cha Okha, maka iapun membunuh wanita itu.

Cha Okha merasa terpukul melihat adegan itu. Ia semakin terpukul ketika yahu bahwa wanita yang dibunuh adalah orang yang pernah menolongnya. Ia pun membawa jenazah wanita itu ke biro kepolisian tempat suami dari wanita itu bertugas, juga tempat ia dan Hwang Bo yuin bertugas.

Cha okha semakin menyesal dan bertekad untuk membunuh Jang Sun Baek dengan tanggannya sendiri. Pada saat itu, di Istana sedang diadakan pemilihan istri untuk pangeran. Para pemberontak dan pejabat yang berkonspirasi memamfaatkan momen itu untuk mengadakan revolusi. Rencan tersebut diketahui oleh Hwang Bo yun dan beberapa anggotanya. Hanya beranggotakan 16 orang Hwang Bi Yun menembus istana dan berhasil menggagalkan pemberontakan.

Usai mengagalkan revolusi, Cha okha lari mencari Jang Sun Baek, tapi ia malah ditawan oleh musuh konpirator yang akhirnya memusuhi jang Sun Baek. Di tempat lain, Hwang bo yun yang telah menyelesaikan tugasnya bertemu dengan gurunya. Saat itulah gurunya menyampaikan kabar yang baru ia dengar bahwa kakak Cha Okha yang selam ini dicari-cari adalah Jang Sun Baek. Hwang bo Yun yang kaget langsung bersiap-siap mencari Cha Okha. Ketika ia memasuki ruangannya ia mendapati surat dari orang yang menawan Cha okha. Isi surat itu memberitahukan dimana posisi Cha okha dan meminta Hwang Bo Yun untuk menyerahkan diri.

Hwang bo yun menyusul cha okha. Pada saat yang bersamaan, Jang sun baek pun mencari konspirator yang berkhianat yang menawan Cha okha. Jang Sun Baek langsung menuju sasaran, ia tak perduli ketika Cha Okha dijadikan tameng. Hwang bo yun menghalangi Jang Sun Baek dan terjadilah pertempuran. Ketika Pedang Jang Sun Baek telah menembus tubuh Hwang Bo Yun, pada saat itulah Hwang Bo Yun menberitahu Jang Sun Baek alias Jang Jae Mo bahwa Cha Okha adalah Jae Hui, adik yang selama ini ia cari.

***
Pokoknya film ini bagus. Ga bosen deh nonton berkali-kali juga.





Surgeon Bong Dal He

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Bong Dal He adalah seorang dokter muda dari kota kecil di negara Korea. Ia bermaksud melanjutkan studinya ke Seoul, mengambil spesialisasi bedah. Sebenarnya ibunya yang tinggal di desa,tidak tahu kalau selama ini Dal He mengambil kuliah kedokteran dan telah menjadi dokter.

Dalam perjalanan ke kota, Dal he menolong orang yang kecelakaan, tapi pertolongan yang ia berikan tidak sempurna. Saat itu, di tempat kejadian ada dokter An yang kemudian memberikan pertolongan lanjutan. Dal he ditegur keras oleh dokter An.
Usai kejadian, Dal he melanjutkan perjalanannya menuju Rumah Sakit Seoul tempat ia berencana mengambil spesialisasi.

Sesampai di RS Seoul, Dal He langsung berganti pakaian. Karena tempat ganti pakaian penuh, Dal he ganti di tempat lain yang terlihat kosong. Ternyata di tempat tersebut dokter lee baru saja bangun setelah istirahat tidur. Pada saat yang bersamaan, dari pengeras suara terdengar panggilan untuk oprasi darurat. Dokter lee langsung melompat menuju ruang oprasi.

Dokter lee adalah dokter spesialisasi bedah kanker yang ternyata menjadi idola di kalangan RS. Ia tengah mengalami keretakan keluarga karena ternyata anak yang selama ini ia besarkan bukan anaknya. Istri dokter lee adalah dokter spesialis anak yang bekerja di tempat yang sama.
Sebagai dokter senior, salah satu tugas dokter lee adalah membimbing dokter muda. Salah satu dokter yang ia bimbing adalah Dal He.

Dal He dan dokter lee menjadi dekat satu sama lain, merekapun menjalin hubungan. Dokter An ternyata menyimpan perasaan pula terhadap Dal He, dan ia yang selama ini selalu bersaing dengan dokter lee semakin menunjukkan persaingannya. Persaingan itu terjadi juga dalam memperebutkan pasien, dan perebutan kedudukan dari masing-masing pimpinan kedua dokter tersebut.

Selain menikmati suguhan kisah cinta yang romantis, menyaksikan drama ini membawa kita melihat situasi real rumah sakit, melihat berbagai dilema yang harus diambil oleh dokter ketika menyelamatkan pasien. Dalam film ini juga dikenalkan berbagi istilah-istilah kedokteran khususnya berkaitan dengan pembedahan. Subtitel fim ini lengkap sekali, inggris, indonesia, bahkan bahasa jermannya pun ada.
Pokoknya ga rugideh lama-lama nongkrongin drama ini, apa lagi Kim Min Jun bermain perfeck sebagai dokter lee.

Selasa, 19 Februari 2008

Koreksi Soal

Usai ulangan, terkadang saya langsung mengkoreksi hasilnya bersama parasiswa.  Tujuannya, selain meringankan beban, juga sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran ulang bagi para siswa.  Ketika mengkoreksi inilah saya memberikan sepintas penjelasan ulang.

Efektif? terkadang ya, terkadang tidak.

 

Biasanya sering ada jawaban yang hampir sama tapi dituliskan dengan kalimat yang berbeda.  Kalau sudah seperti itu, ramailah para siswa tunjuk tangan untuk mendapatkan kepastian apakah jawaban temannya benar atau tidak.  Sering memang jawabannya berbeda.  Tapi tak jarang pula jawabannya sama, Cuma karena dia tidak berkonsentrasi mendengarkan temannya yang sedang bertanya, maka dia menanyakan ulang apa yang sudah ditanyakan.

 

Untuk mengantisipasi itu, biasanya saya bacakan peraturan:

  1. Siswa harus mendengarkan jawaban yang ibu bacakan.
  2. Perhatikan kata kunci dari jawaban yang ibu bacakan.
  3. Jika ada yang bertanya harus tunjuk tangan terlebih dahulu.
  4. Yang boleh berbicara membacakan jawaban yang berbeda, adalah orang yang ibu tunjuk.
  5. Jika ada yang menayakan pertanyaan yang sudah ditanyakan oleh temannya maka hukumannya adalah dielus-elus kepalanya oleh teman sebelah kiri,kanan depan dan belakangnya.

 

Wah, kalau sudah dibacakan penguman itu, biasanya siswa langsung berkonsentrasi penuh.  Jika ada yang masih bertanya tentang pertanyaan yang sudah ditanyakan, maka yang paling senang adalah teman di sekitarnya. ^_^

 

Berikutnya, jika saya hendak mengkoreksi soal dan hendak membacakan peraturannya, biasanya para siswa berkata “ iya bu dah tahu…”.

 

Rambut 1 cm

“Ass. Bu Rani gimana kabarnya? kita semua kangen.  Katanya bu Rani mau pulang lagi Ya?”

Itu yang aku baca di layar ponselku ketika ponselku melagukan sebuah nada pertanda sebuah pesan tiba.  Ku lihat jam di layar HP.  Jam 2 malam.  Setelah itu HP ku bernyanyi lagi.  Beberapa pesan senada tiba.  Pesan yang sangat istimewa dari siswa-siswiku tercinta.

 

Bersama mereka, diantara mereka, ada kegembiraan tersendiri dalam tawa dan canda.  Kepolosan, keluguan, kecerewetan, dan sikap kritis mereka sering membuatku tertawa.  Juga membuatku semakin mengerti betapa besarnya potensi yang ada dalam setiap siswa.

Yang nakal dan iseng? banyak juga.  Mungkin yang tak akan pernah ditemukan pada mereka adalah niat untuk melukai atau menyakiti membuat pusing dan hal-hal negatif lainnya.  Mereka hanya butuh perhatian, kasih sayang dan pengakuan atas keberadaan dan prestasi mereka.  Itu saja.

 

Bagaimana menangani yang suka iseng?.  Gampang.  Isengin lagi aja.  Terbukti efektif.  Contohnya, siswa pria suka iseng main bola di dalam kelas sampai pernah merusak beberapa fasilitas.  Mereka sebenarnya tahu bahwa main bola itu seharusnya di lapangan.  Tapi entah karena iseng, atau alasan apa, mereka lebih suka main di dalam kelas.  Akhirnya saya merasa sudah saatnya berbicara dengan mereka.  pertanyaan pertama yang saya ajukan setelah memberikan pendahuluan adalah “Kira-kira bagaimana caranya supaya kalian disiplin ya?”

“Gini aja bu, yang main bola di dalam kelas tidak boleh main bola selama 2 minggu” usul Dody.

“tapi setelah hukumannya selesai, nanti kalian main bola di dalam kelas lagi” sanggahku.

Beberapa usulan yang lain muncul.

Dari hasil diskusi yang cukup panjang itu didapatkan suatu keputusan “Yang main bola di dalam kelas harus dicukur rambutnya jadi 1 cm”  Sebenarnya ga nyambung ya?  tapi saya melihat ini akan efektif, sebab belakangan ini para siswa pria sering “mendandani” rambutnya.

 

Ternyata di luar dugaan,… dalam jangka waktu sekitar 1 bulan, siswa pria di kelasku semuanya(kecuali 1 yang tidak, anak yang selama ini memang paling cool dan paling pintar) berambut 1cm gara-gara kena hukuman.

Saya bangga pada mereka karena mereka benar-bebar konsekuen dengan hasil kesepakatan.

Saya juga bangga pada mereka karena mereka benar-benar kompak.  Perasaan bangga ini tidak saya simpan sendieian.  Saya selalu katakan kepada mereka bahwa saya bangga punya murid seperti mereka.

 

Saya tidak tahu apakah mereka juga bangga pada saya atau tidak.  Kadang saya menganggap itu tidak penting.  Cuma terkadang saya ingin masukan juga dari mereka, siapa tahu selama ini saya melakukan sesuatu yang menurut mereka menyakitkan.  Untuk itu rutin selama minimal 1 semester sekali saya meminta mereka memberikan penilaian, dan masukan tentang pelajaran,proses belajar juga pesan untuk guru-guru mereka.  Biasanya kalau baca pesan dari mereka, sebagian besar menuliskan “Bu Rani jangan galak dong”.  Ada juga yang menuliskan “Bu Rani jangan suka gundulin rambut orang”.

 

 

Antara haid & Ibadah,

Haidh koq pake niat.  Emangnya ibadah?  haidh kan fitrah, jadi ga ada hubungannya sama sekali dengan niat.  Masa haidh pake nawaitu segala???

yah… pokonya lihat aza deh ceritanya….

 

cerita 1.

Seorang Hajah pernah berbagi pengalaman dengan saya; ketika ia hendak berangkat haji, ia sedang haid.  Ia pasrah sepenuhnya pada Allah dan tak henti berdo’a.  Alhamdulillah, ternyata Allah Yang Maha Bijaksana mengabulkan do’anya.  Terjadi delay pemberangkatan pesawat ke tanah suci.  Beliau berangkat ke Tanah suci ketika haid betul-betul telah pergi.

 

cerita 2

Seorang Akhwat gelisah pada awal bulan dzulhizah.  Pasalnya, menurut jadwal, ketika hari arafah tiba, ia tengah berada dimasa “cuti” beribadah mahdoh.  Ia hanya berharap ia bisa melaksanakan saum arafah.  Dan alhamdulillah, ternyata jadwal bulanannya tiba ketika ia usai berbuka puasa.

 

Cerita 3

Ini tentang saum As Syuro.  Ada seorang akhwat yang pengen banget puasa As Syuro, selama dua hari.  Tapi, lagi-lagi, ia menghitung bahwa tepat pada tanggal tersebut ia tengah berada di masa-masa haid terakhirnya.  Eh,.. ternyata siklus yang biasanya 28 hari, pada bulan itu berubah jadi 21 hari alias tamu bulanannya dateng duluan.  Kebeli deh tuh impian shaum As Syuri.  Subhaanalooh,…

 

Cerita 4

Seorang teman pernah berkata bahwa ia berazam untuk selalu khatam Al Qur’an setiap 2 bulan.  Tapi karena satu dan lain hal, yang terakhir, sudah 3 bulan belum khatam juga.  Ia sudah sedikit kecewa dengan dirinya sendiri mengingat jadwal bulanan menurut hitungan siklus, bakal segera datang.  Tidak disangka tidak di nyana, jadwal bulanan tuh mundur 1 minggu, tepat ketika dia usai mengkatamkan Qu’an.

Jumat, 15 Februari 2008

Kakak Kelas




Ekspresi Satu Ce




Begini kalo guru dan murid sama-sama sadar kamera; alias suka gaya....

Pesan




Sebelum berangkat ke jerman, Hasbi pamitan dulu sama Bapak guru, Ibu Guru, juga teman dan sahabat di kelas 2C. Hasbi dapat kenag-kenangan 1 buku pesan-pesan.

Konyol

Kekurangan cairan dapat menurunkan konsentrasi???

Saya belum pernah baca artikel tentang kekurangan cairan.  Tapi kalo baca buku tentang keajaiban air sih sudah.  Tapi memang tiada yang Allah ciptakan sia-sia, termasuk air yang menjadi bagian terbesar tubuh kita, sungguh luar biasa.  Sehingga jika kekurangan cairan, fatallah akibatnya, tidak hanya pada fisik, tapi pada psikis juga kali ya,… seperti konsentrasi, itu kan bukan fisik, iya ngga??

 

Sejak di Indonesia memang saya termasuk orang yang jarang minum.  Sampai pernah diingatkan teman agar selalu minum setiap sebelum dan sesudah sholat, untuk menjaga kesehatan.  Ternyata udara Jerman yang dingin semakin membuat saya sering lupa sama yang namanya minum.  Wah, jadi kumat deh kebiasaan mencuekin minum.  Akibatnya, kerasa deh…!!  Saya sering sukar berkonsentrasi.  Seperti beberapa hari yang lalu,  habis makan, lupa minum, dan langsung mengantar Alfi ke Kiga dengan bersepeda.  Seperti biasa, usai say halo sama gurunya, saya langsung ke tempat parkir, ngambil sepeda.  Di tempat sepeda, ada anak yang lucuuu sekali sedang markirin sepedanya, tanpa sadar, saya malah membawa sepeda Alfi untuk pulang, bukan sepeda saya sendiri.  Pantes ortunya anak yang lucuuuu itu ngeliatin terus.  Pas Sadar, malunya bukan main, saya jadi cengengesan deh di depan ortu anak yang lucuuu itu lalu segera menyimpan sepeda Alfi kembali dan mengambil sepeda saya sendiri.

 

Ternyata tidak sampai di situ.  Siangnya, ketika saya ke orient juga terjadi hal yang aneh.  Gara-gara dari pagi saya belum minum kali ya,… jadi konsentrasi buyar lagi.

Ceritanya, sesudah belanja macem-macem, saya mau nyari mi instan.  Di situ ada petugas yang lagi beresin barang yang lain, wah saya jadi ke halang deh.  Trus saya pindah ke sebelah kanan si petugas.  Saya mengambil mie cukup banyak dan langsung saya simpan di keranjang belanja sebelah saya.  Pas saya lihat, penuh juga tuh keranjang saya.  Setelah itu saya ingat, saya perlu mencari sesuatu di bagian makanan kalengan.  Maka saya tinggalkan dulu keranjang belanjaan, dari pada repot dan berat.

Setelah menemukan yang saya perlukan, saya balik lagi ke tempat keranjang belanjaan tadi saya simpan.  Waktu saya kembali hendak mengambil keranjang, ada orang cina memandangi keranjang saya dengan heran.   Kemudian si petugas toko bilang, bahwa keranjang itu milik saya (gitu kali maksudnya, sebab kagak ngarti, pake bahasa jerman sih!).  Akhirnya saya dekati si nyonya cina itu.  Dia ngomong pake jerman juga, sambil menunjuk isi keranjang mie saya dan menunjuk keranjang yang ada di dekat si petugas.  Lama kelamaan saya sadar bahwa trnyata saya memasukan mie ke dalam keranjang belanjaan orang lain alias keranjang belanjaan si nyonya cina tersebut.

Olala, betapa malunya saya,… saya cepat-cepat minta maaf dan memindahkan mie yang cukup banyak ke wadah yang seharusnya yaitu keranjang belanjaan saya sendiri.

 

***

 

WADUH,…

Kalau ternyata cairan sangat berpengaruh terhadap konsentrasi, ketemu satu resep kali ya… minum dulu beberapa saat menjelang sholat, tapi jangan banyak-banyak karena perut itu harus berisi : 1/3 udara, 1/3 makanan, dan 1/3 cairan.

 

 

Minggu, 10 Februari 2008

Pelangi di hatiku

Hari ini aku melihat pelangi

Yang tlah lama hilang dilangit hati

Diatara rinai gerimis,

Ketika mentari mencoba menyinari.

 

Gemuruh guntur tak terdengar lagi

Kilat yang menyambar,

Mencabik sunyi,

Juga telah pergi

 

Hari ini aku melihat pelangi,

Dan aku bahagia lagi

Kamis, 07 Februari 2008

Kawasan Puncak Bogor




Sambil wisata ke Gunung Mas, kami juga menyempatkan diri untuk mengambil gambar Kawasan Puncak.

Ke Gunung Mas




Salah satu kegiatan di hari sabtu adalah Visiting. nih contohnya....

Ciasihan




Salah satu program Insantama adalah mabit (menginap). Untuk kelas 4, menginap di warga kampung sambil melakukan aktifitas bersama warga. Sebelum beraktifitas, kami mengambil gambar lingkungan sekitar.

Basmalah Nan Indah




Rabu, 06 Februari 2008

Segumpal Darah

Salah satu tema dalam mata pelajaran  Bahasa Indonesia di kelas 4 adalah wawancara.  Untuk mencapai indikator-indikatornya, pembelajaran ini saya desain dengan mengajak anak melakukan wawancara langsung.  Sebelumnya mereka menentukan tema dan topik yang menurut mereka menarik;  menuangkannya kedalam bentuk pertanyaan pertanyaan, baru turun kelapangan mencari nara sumber.  Siswa di bagi kedalam 4 kelompok.  Saya dan patner saya membimbing mereka.  Masing-masing dari kami bertanggung jawab terhadap 2 kelompok.

Dalam perjalanan mencari nara sumber, seorang siswa betul-betul melengketkan diri pada saya. Katakanlah nama siswa tersebut adalah B.  “Bu, lihat ada si A, aku ga suka dengan dia sebab dia sukanya nyuruh-nyuruh,”

“Kamu tidak suka di suruh?”

“ iya”

“kenapa tidak bilang?”

B tidak  menjawab. Dari segi usia A paling tua diantara teman-temannya, walau secara fisik ada yang lebih besar dan lebih tinggi dari A, tapi A termasuk siswa yang berperawakan besar.  Maka unggulah A dalam hal mendominasi rekan-rekannya.  Ternyata dikalangan teman-teman yang didominasi, timbul rasa kurang percaya diri, bahkan rendah diri.  Nah, saat itu terbersit dalam benak saya untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada B.

“Sekarang ibu mau tanya” saya mulai mengarah ke tema yang aku inginkan.  “Kamu tahu kan kalau semua manusia asalnya adalah segumpal darah?”

“ya”  jawabnya

“ ada kan dalam juz amma, hapal nama suratnya?” saya mencoba menegaskan. 

Ia mengangguk 

“Dia, temanmu si A diciptakan dari apa?”

“Segumpal darah” jawabnya

“Kamu diciptakan dari apa?”

“Segumpal darah” jawabnya

“ya,… kalau kalian sama-sama diciptakan dari segumpal darah kenapa kamu mesti merasa takut atau minder sama si A?”

B hanya diam.  Tapi dari raut mukanya saya mengerti bahwa dia sedang berusaha memahami maksud dari pertanyaan-pertanyaan saya.

Selang beberapa hari, saya mulai melihat perubahan pada diri si B.  Ia terlihat mulai bisa menunjukkan jati dirinya.  Ia tampil semakin ceria, walau kadang saya melihat ia juga suka mendominasi  teman-temannya yang lainnya.

Yah, itulah pelajaran dari segumpal darah.  Setitik pelajaran dari QS Al ‘Alaq, telah mampu merubah karakter siswaku tadi.

Namun sesungguhnya pelajaran dari QS Al ‘Alaq itu amatlah luar biasa, lihatlah bagaimana dengan diawali 5 ayat pertama surat tersebut Rosulullah saw mampu mengubah dunia. 

Intinya adalah bahwa semua manusia itu sama dan hanya Allah saja yang Maha Mulia.  Kemudian dalam satu ayat dalam Al Qur-an, Allah berfirman bahwa Allah telah memuliakan Bani Adam, anak keturunan Nabi Adam as,… ya kita-kita ini!.  (saya tidak mengklaim keturunan monyet lho.. ^_^)

Secara spesifik dalam ayat lain dikemukakan bahwa yang PALING mulia diantara diantara umat Muhammad saw adalah yang paling taqwa.  Kemudian dalam beberapa hadits, nilai kemulian ini di sandingkan dengan belajar dan mengajar Al Quran.  Ada juga hadits yang menyebutkan bahwa kemuliaan seorang hamba itu tergantung dari sholat malamnya.

Mudah-mudahan kita semua menjadi orang yang mulia dimata Allah.  Mulia karena DIA memang memuliakan kita atas kehendakNYA, bukan mulia hanya karena harta yang  sekedar DIA titipkan kepada kita.  Amin.

 

Seandainya ternyata Allah menguji kita dengan memberi kita Kedudukan/jabatan serta harta yang berlebih, mudah-mudahan kita bisa bertindak dan berkata bijak seperi Baginda Nabi Sulaiman as, bahwa "semua ini (kerajaan dan kekayaan serta kelebihan lainnya) adalah untuk mengujiku, apakah aku termasuk orang yang bersyukur, atau ingkar"...(terjemahan bebas QS 27:40)

Mudah-mudahan kita semua menjadi orang yang mulia dimata Allah.  Mulia karena DIA memang memuliakan kita atas kehendakNYA.

Selasa, 05 Februari 2008

engkau yang menggenggam seikat bunga

engkau yang menggenggam seikat bunga,

Mula ku terpesona,

Akan  indah warna,

Ketika mewangi hari,

Kala kata berkisah bahagia

 

engkau yang menggenggam seikat bunga

Sungguh aku terkesima

Kala kau buka tabir muka

Dan beribu warna tergambar di sana

Sehingga ku ragu,

Putihkah?

Merahkah?

KelabuKah?

Dan akupun bimbang;

Bisakah kau bedakan,

mana impian dan dimana kenyataan

 

engkau yang menggengam seikat bunga

Terimakasih telah kau beri aku setangkai mawar

yang kusimpan disudut hari

menemaniku merajut mimpi

 

engkau yang menggenggam seikat bunga

Terimakasih telah kau hujamkan duri dan duri dilubuk hati

Menggores luka yang tak terkira

Meminta selaksa airmata

 

Kan kubawa luka ini padaNYA

Kan ku kabarkan duka ini padaNYA

Dalam do’a

Dalam pinta

Agar kelak hanya bahagia ku punya

Hanya ceria ku rasa

 

Senin, 04 Februari 2008

Lucunya Anak Kelas 1

Seperti biasa, menjelang akhir semester, di setiap sekolah diadakan UAS alias Ujian akhir Semester.  Ada pengalaman yang lucu ketika aku mengajar di kelas 1. 

Sudah menjadi rutinitas kami sebagai guru untuk memotivasi siswa diawal dan di akhir waktu.  Sebelum pulang, sebelum kami berdo’a bersama para siswa, biasanya kami bertanya.

“Siapa yang tadi bisa mengerjakan semua soal ulangan?”

Serempak semuanya tunjuk tangan.

“Alhamdulillah, berarti anak-anak semuanya hebat ya,… karena semua anak sholeh”

“ingat ya, besok kita masih tetap ulangan”lanjutku “Siapa yang tahu besok ualangan apa?”

Seorang muridku, diar menunjukkan tangannya

“aku tahu-aku tahu” jawabnya

“iya, Diar, besok ulangan apa?”

Dengan polos Diar menjawab “ Ulangan Ukhir Semester Bu”…

Minggu, 03 Februari 2008

Aa Koboy




Seneng banget Aa jadi koboy di fasching,... lihat aja gayanya ^_^

ikhlas bersepeda

“Umi, masa umi ga bisa naik sepeda, ade aja yang masih kecil dah bisa” itu komentar pertama yang dilontarkan putra bungsuku ketika pertama kali aku mempunyai sepeda.  Sudah 3 tahun lebih suamiku menyarankan agar aku belajar naik sepeda.  Katanya kalo bisa naik sepeda, nanti naik motor gampang karena sudah bisa mengendalikan keseimbangan.  Untuk mulai melatih keseimbangan, suamiku membelikan scuter (otopet) untuk anak-anak sih sebenarnya, tapi ujung-ujungnya aku disuruh latihan scuter juga.

Demi ketaatanku pada suami, akhirnya aku pakai juga tuh scuter.  Mengendalikan keseimbangan tidak semudah yang kuduga.  Barangkali karena aku sudah tidak muda.  Anak-anakku langsung lancar naik scuter, dan tidak lama berselang, naik sepedanyapun langsung lancar.

 

Setelah lulus scuter, aku diminta suamiku latihan naik sepeda.  Dengan menggunakan sepeda yang betul-betul mini-sepeda anakku yang waktu itu kelas 4 SD- aku latihan naik sepeda.  Aku berlatih dilapangan bulu tangkis.  Disana juga banyak yang main sepeda, tapi usia mereka sekitar 5 – 12 tahun, paling tinggi kelas 6 SD, SMP pun ga ada.  Maka mereka pun terheran-heran melihat mama dari salah satu temannya belajar naik sepeda, Udah gitu nabrak-nabrak lagi ^_^ .

 

Wah, aku jadi kapok belajar deh naik sepeda.  Maka niatan suamiku untuk membelikan aku sepeda motor pun terpaksa dibatalkan.  Memang sih alasan utama menggunakan sepeda motor adalah untuk mengirit biaya transportasi.  Dengan menggunakan sepeda motor maka, biaya jemputan aku dan 3 anak-anakku ke sekolah bisa ditekan.  Selain itu juga untuk mengatasi waktu perjalanan yang sering terhambat karena macet.

Motor memang merupakan solusi terbaik saat itu.

Tapi ya,… mau diapain lagi, sepeda aja belum bisa.

 

Setelah aku ikut suami ke Munchen, barulah aku mengerti betapa pentingnya naik sepeda disini.  Maka sibuklah aku dan suamiku mencari sepeda untukku.  Alhamdulillah akhirnya dapat juga.  Ukurannya kecil, anakku yang kelas 5 aja bisa mengendarainya.  Tapi waktu itu, aku cuma bisa menuntunnya saja.

 

Di tengah jalan ketika hendak membawa pulang sepeda, aku mencoba menaikinya.  Gemetar juga tuh, takut jatuh, takut nabrak.  Sepanjang jalan ketika menaiki sepeda tersebut aku terus begumam “ Ya Allah walaupun saya belum bisa mengendarai sepeda, tapi saya ridho, saya ikhlas, saya pasrah, ya Allah”

Dan alhamdulillah, saat itu saya berhasil mengendarai sepeda dengan aman dalam jarak kurang lebih 800 m.

 

Ya.  Saya mencoba mempraktekan apa yang saya pelajari dalam SEFT.  Selain itu juga saya yakin bahwa ketika kita betul-betul ikhlas, ridho dan pasrah maka saat itu pertolongan Allah akan datang.

Teman-teman dari Indonesia yang tahu bahwa sebelumnya saya sama sekali tidak bisa naik sepeda kaget. “Lho koq bisa?” begitu pertanyaan mereka.  “Saya terus-menerus berdo’a” itu jawaban saya.

 

Memang tidak mulus sih, pernah saya menabrak tanaman juga tuh.  Pernah juga hampir jatuh gara-gara menghawatirkan seorang nenek.  Ceritanya waktu itu di depan saya ada seorang nenek, saya takut menabrak nenek itu, akhirnya saya pelankan goesannya, tapi konsentrasi saya pada nenek tersebut bukan pada sepeda, maka jatuhlah saya dari sepeda di depan nenek tersebut.  Sang nenek tertawa terbahak melihat saya.  Akhirnya saya tertawa juga, baru deh diketawain nenek-nenek.. hi..hi..hi.. ^_^ .

Wajar saja kalau nenek tersebut tertawa, sebab di Gilching sini banyak nenek-nenek yang ngebut kalo naik sepeda.  Bahkan saya pernah melihat seorang nenek mengendarai sepeda gunung, ngebut lagi, wah keren juga tuh nenek ^_^

 

***

Ikhlas memang sesuatu yang mudah untuk diucapkan, tapi belum tentu mudah untuk dilaksanakan.  Yah, ikhlas adalah ketika kita mengembalikan semuanya pada Allah yang Esa, tidak menduakannya sama sekali.  Tidak menduakan dengan apapun.  Dengan pamrih, pujian apalagi balas jasa.  Ketika betul-betul kita ikhlas, maka saat itu kita menggapai akhirat.  Dan orang yang bertujuan untuk menggapai akhirat, maka duniapun akan Allah berikan, jadi santai saja, tidak ada alasan untuk tidak ikhlas, tidak ada alasan untuk menduakan, toh semua akan Allah berikan.

 

Ikhlas juga berbanding lurus dengan pertolongan Allah-tentunya setelah kita menggunakan segenap usaha dari daya dan upaya yang telah Allah berikan kepada kita.

Mudah-mudah kita semua termasuk orang yang ikhlas. Aamiin.

Sabtu, 02 Februari 2008

Ayam bakar Gampang




Ayam Bakar Gampang

Masak??? Duh, asli deh saya bukan ahlinya.  Tapi karena jauh dari tanah air, yah terpaksa deh harus masak sendiri sambil ngembangin bakat (kata orang sunda mah bakat ku butuh..).  Pokoknya kalau masakan saya enak, maka saya dan suami biasanya langsung bilang " INI NAMANYA PERTOLONGAN ALLAH".

Salah 1 hasil dari experimen yang kemudian melahirkan masakan yang enak adalah AYAM BAKAR GAMPANG ini.

Bahan: 1 ekor ayam (maksimal yang beratnya 1,3 kg), potong jadi 10-12

Bumbu : garam secukupnya, 2 sendok air jeruk (beli yang instan aza yang botolan), 1 sendok teh bawang putih powder alias bubuk, 1 sendokteh meriba bubuk, 1 sendok makan bumbu kari(kalo saya pake yang kuning, mo pake yang lain boleh..) thailand, 2-3 sendok makan santan instan (ambil yang bentuk creamnya yang kayak mentega, jangan yang airnya).

Lumuri ayam dengan bumbu-bumbu diatas sampai rata.  Diamkan sekitar 10-15 menit supaya bumbu meresap, masukan ayam yang telah dilumuri bumbu ke dalam mikrowave dan masak selama 15 menit.  Bakar ayam diatas panggangan atau masukan ke dalam backoven, bolak balik selama proses pemanggangan supaya matangnya rata.

Ayam bakar gampang siap dinikmati

Tapi tunggu dulu,... sambalnya nih, sambal gampang.

Masukan 6 sendok makan sambal oelek ke dalam kaldu ayam (setelah proses pemanggangan dari mikrowale), tambahkan 1 sendok makan saus tomat, 1 sendok teh minyak ikan(kalo suka), 1 sendok teh serai bubuk, 3 gula pasir balok, dan terasi secukupnya. Masak hingga matang.