Rabu, 19 Maret 2008

Mencintai Kisah Cinta

Saya memang sangat menyukai kisah cinta.  Apalagi kalau awalnya happy, pertengahan happy dan endingnya juga happy.  Cuma belum nemuin kisah cinta seperti itu, baik dari kisah nyata, novel, ataupun film, belum pernah deh nemu yang hapy semua.

Selalu saja ada duka, airmata, intrik maupun trik dan berbagai macam tempelan warna dalam kisah cinta.  Bahkan tak jarang ada pihak ketiga,ke empat ataupun kelima dalam sebuah kisah cinta.

 

Ayat-ayat cinta misalnya.  Berapa pihak ya yang terlibat dalam cintanya Fachri? Tapi Cuma Fachri aja ya yang jadi sentral.  Coba Aisya atau nurul juga jadi sentral konflik.  Maksudnya tidak hanya Fachri saja yang banyak ditaksir tapi para perempuan itu juga ditaksir bahkan “diperjuangkan” oleh ikhwan lain.  Tambah seru atau tambah hambar ya ceritanya?  Tapi yang jelas pesan yang disampaikan jadi berbeda deh. 

Sama seperti berbedanya pesan dalam novel dengan pesan dalam film AAC. 

Entah lah, saya menyimpulkan kearah sana.  Apalagi ketika Maria berkata   ´... ternyata cinta berbeda dengan keinginan untuk memiliki’ 

Saya jadi bertanya-tanya apa maksud sutradara dengan menyelipkan kalimat seperti itu.

 

Tapi sebenarya kisah cinta mana sih yang paling indah?  Kisah Nabi Adam dan Siti Hawa kah?  Kisah Rosulullah saw dengan Khodijah kah?  Semua berpulang pada pemahaman pribadi masing-masing.  Kalau menurut saya sih, kisah cinta yang paling indah adalah kisah cinta yang telah Allah taqdirkan untuk masing-masing diri kita.  Karena kita sendiri yang mengalami bahagia,suka cita atau duka lara cinta.

 

vvv

 

Cinta, apapun bentuknya memang semestinya menjadi nafas kita.  Karena Rosulullah saw lewat lisannya yang mulia telah mengajarkan kita untuk senantiasa mengucapkan bahasa cinta sebelum kita memulai suatu perkara.  Bahasa cinta itu adalah “ Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang”

8 komentar:

  1. ^_^ dalam hidup manusia, juga nggak ada yang happy terus, kan, Ukhti...??? hehehe...

    BalasHapus
  2. kalau happy terus jadinya boring kali, Teh.. hehe... Justru setelah berantem, cinta makin berkobar-kobar... swit swiwwww...

    BalasHapus
  3. deuuh,..
    pengalaman yaaah..
    ehm, ehm

    BalasHapus
  4. wuahhh,....teh,...

    mmg belum ada teh...cerita nyata, ato film yg " all HAPPY "...

    *pengennya happy terus* hehhehe.....

    BalasHapus
  5. pengennya sih,...
    mana ada orang memilih untuk menderita acau mencari sesuatu yang membuat luka

    ^_^

    BalasHapus
  6. saya sepaham dgn kalimat terakhir teteh ttg cinta.cinta itu jadi dramatik atau romantis krn sipelakunya sendiri yg membuat,dan memahami cinta itu sendiri!

    BalasHapus