Sabtu, 31 Mei 2008

***KONTAN***

Setelahmemcoba mempelajari berbagai "kasus", aku menyimpulkan bahwa yang namanya motivasi itu ada dua.  Motivasi positif & Motivasi negatif.  Motifasi positif adalah berupa pujian, dorongan semangat,bantuan dan hal-hal lain yang bersifat memberikan rasa senang & kebahagiaan.  Sementara motivasi negatif bisa berupa ancaman,sindiran, teguran dan hal-hal lain yang membuat manusia menjadi "sakit" sehingga akhirnya berusaha mengindari rasa sakit itu.

Demikian juga dengan motivasi dalam beramal.  Teori dan dalil memang menjadi pegangan.  Tentang surga & neraka, tentang balasan atas semua yang kita lakukan. Teori dan dalil itu yang kemudian memotivasi kita untuk melakukan sesuatu perbuatan.
Beberapa bulan terakhir ini, ada satu hal yang cukup menggelitik pemikiranku mengenai motivasi dalam melakukan suatu perbuatan.  Entahlah, aku merasa mendapat bayaran kontan beberapa hari setelahnya dari "perbuatan spesifik" yang aku lalukukan.  Entah itu dari kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja, ataupun ketika meniatkan sebuah kebaikan.
hmmm...
".... Innalloha laa yukhlifulmi'aad....."

*Kompak*

Biasa deh, kalau sudah memaksakan mengerjakan sesuatu padahal tubuh minta istirahat ya beginilah jadinya.  Tadi sore sebenarnya tubuhku sudah mengirimkan sinyal lelah dan minta istirahat.  Biasanya sih kalo ada sinyal begini, aku selalu mengikuti sinyal.  Tapi sore tadi ada janji yang harus kutepati, juga harus mencari sesuatu untuk keperluan dapur, abis itu harus nyari uang di ATM juga  jadi keliling2 deh pake sepeda, padahal anginnya lumayan bahkan sempet hujan meski sebentar.
Akhirnya, tubuhku protes "marah" karena didzolimi oleh diriku sendiri.  Cuma ya itu, protesnya ga nahan.  Protesnya diwakili oleh gigi.  Gigiku nyunyut & saki banget.  Dan kalo udah nyut-nyut begini gigiku tuh kompak, yang bolong satu, tapi yang kerasa sakit banyakan.
Ya Allah sakit gigi aza begitu luar biasa....
Ya Allah lindungilah kami dari segala penyakit, baik penyakit lahir maupun penyakit batin.  Amin

Senin, 26 Mei 2008

Mi Odang

Untuk persiapan hari sabtu yang direncanakan akan jalan-jalan ke Regensburg & Pasau, Jum'at malam aku mencoba membuat lontong.  Supaya lontongnya keras & awet, setelah dibungkus daun lontongnya aku rebus, bukan dikukus.  Tapi ternyata membuat lontong tidak semudah yang aku duga.  Mungkin karena daun pisangnya terlalu kaku, 3 dari 10 lontong pecah & isinya pada keluar.

Kalo sudah begini aku jadi inget Mi Odang (bukan Mie Udang lho yah).  Dulu aku kalau mau pesen makanan, kalau mau lontong dan lain-lain tinggal minta tolong Mi Odang.  Beliau adalah pengasuh anakku. 
Awalnya sih dulu aku meminta Mi Odang untuk setrika baju.  Tapi kemudian sekalian nyuci, akhirnya sih aku meminta Mi Odang untuk membantukku sepenuhnya, termasuk mengasuh anak-anak.
Mi Odang ikut denganku sekitar 5 tahun.  Dari sebelum Alfi lahir sampai akhirnya aku harus ikut suami.  Mi Odang setia menemaniku.  Mi Odang sayang & mengasuh anak-anaku dengan baik.  Apalagi Alfi yang memang diasuh dari kecil.  Ketika pertama kali ke Jerman pernah aku melihat mukanya murung, lalu aku tanya "Ade kangen Mi Odang ya?"  Alfi mengiyakan.  Sering pula ia menanyakan lokasi rumah Mi Odang di Google Earth.

Mi Odang sosok yang bersahaja, rajin, cantik, jujur dan ulet.  Hanya nasibnya saja yang kurang beruntung.

Minggu, 25 Mei 2008

Harta bisa dibawa mati

Sebenarnya aku tahu hal itu sudah lama.  Tapi karena dulu aku adalah orang yang sangat sederhana, maka ketika mendengar hal itu biasa-biasa saja, tidak ada reaksi sama sekali.  Tapi kemudian lingkungan ternyata membawa begitu banyak perubahan.  Kalau dulu aku lihat harta biasa-biasa saja, bahkan aku selalu bilang sama suami bahwa aku ga mau jadi orang kaya.  Tapi kini aku mulai berfikir lain.  Padahal disini, kesempatan untuk mencari pekerjaan bagiku,tidak semudah di Indonesia.
Lalu, bagaimana cara membawa harta ke alam barzah?
Caranya memang tidak mudah alias gampang-gampang susah.  Kenapa?  karena alam dunia & alam barzah memang berbeda.  Susahnya adalah karena kita harus berperang melawan keinginan untuk "menikmati" duniawi sesuka hati.  Sah-sah saja kita memakai harta kita untuk gonta ganti Laptop, gonta ganti roda empat(jadi roda dua atau roda tiga ....xixixi)  Gonta ganti HP, dan sarupaning gonta ganti yang lain (kecuali gonta-ganti pasangan,.... jangan la yauw....).  Tapi kalau harta kita habis untuk hobi gonta ganti yang ga akan sisa untuk dibawa mati lah.  Karena harta yang dibawa mati adalah harta yang kita waqafkan..  Tapi jangan semua pula hartanya kita bawa mati sebab Al Qur'an melarang kita meninggalkan anak kita dalam keadaan lemah, tanpa harta & tanpa pegangan.

Oke Deeeeh tuk rekan-rekan MPers, selamat mencari harta ya....

Jumat, 23 Mei 2008

Jatuh Cinta,

Saya melihat fotonya dari seorang teman.  Pertama kali melihatnya, hati ini langsung tercuri.  Seolah saya tergila-gila padanya, saya pasang foto itu di desktop, bahkan juga di USB.  Pokoknya ketika melihatnya rasanya gimanaaaaaaa gitu.
dan karena saya ingin berbagi cerita & berbagi cinta dengan teman-teman MPers,.... saya kasih lihat aza deh fotonya.....


















Sabtu, 17 Mei 2008

Wajah mengundang belas kasih,

Kemarin ketika jalan-jalan, ada seorang kakek yang mendekat tiba-tiba.  Kakek itu mendekati Hasbi, mengusap-ngusap kepalanya dan berbicara sedikit.  Ia bercerita bahwa dulunya ia adalah seorang penyanyi dan mencontohkan bagaimana ia menyanyi.  Ia juga bercerita bahwa lutut & matanya sudah rusak.  Sebelum meninggalkan kami, ia merogoh sakunya & memberikan uang pada anak-anak sebanyak 3 euro 16 sen, Lumayan, cukup untuk membeli 3 cups eskrim.

Hal seperti itu tidak hanya terjadi sekali.  Pernah dulu ketika nungguin SBahn, ada juga seorang kakek yang mendekat & memberikan mainan magnet.  Atau ketika anak-anak terlihat lelah & rewel beberapa kali ada seoarng nenek atau bapak-bapak dengan penuh kasih sayang mencoba menenangkan anak-anak (padahal ibunyamah "spanengnya" udah maen naik aja... ^_^ ).

Ada juga seorang anak remaja membelikan anak-anak 2 cups eskrim.  Atau dulu juga pernah ketika Indonesia mulai krismon, ketika dolar tiba-tiba melonjak tinggi, suami saya tiba-tiba mendapat modal dalam jumlah yang cukup "mengagetkan" dari seorang atasannya.  Yang lebih mengagetkan lagi ketika beliau bilang : tidak kembali juga tidak apa-apa.

Aku jadi berpikir ; apa wajah kami mengundang belaskasih orang ya???
Kata teman, sambil bercanda dia bilang : wajah miskin.  Hihihi.....

Jumat, 16 Mei 2008

Pertarungan antara Hamzah dan Ali

Hamzah ra, penghulu para syuhada.  Paman dari Baginda Nabi Muhammad saw., Kisah kepahlawanannya begitu melegenda.  Komandan pasukan pada Perang badar & perang Uhud yang sangat disegani oleh kawan & lawan.

 

Ali karomallohu wajhah.  Pemuda tangguh yang yang sangat disayangi Rosulullah saw.  Sahabat yang dikenal sebagai pintu ilmu.  Sahabat yang begitu zuhud dan mulia ini juga dikenal sangat bijaksana.

 

Rupanya kisah dua sahabat yang mulia itu begitu berkesan di hati Hasbi & Alfi.

Suatu ketika, usai nonton film powerrangger pahlawan kesukaan mereka, seperti biasa, naluri laki-lakinya terusik, mereka ingin langsung praktek jadi pahlawan pembela kebenaran seperti film yang ditontonnya.  Akhirnya merekapun bertarung.

“ Ayo De, kita bertarung kayak powerrangger, tapi Aa jadi Hamzah, Ade jadi Ali ya….” Kata Hasbi

“Iya,”  kata Ade Alfi

Maka bertarunglah Hamzah dan Ali seperti pertarungan powerranger.

 

 

Kamis, 15 Mei 2008

Tamu-tamu kecil

Tink-tonnk....
Sudah hampir seminggu ini, bel rumah berbunyi rutin tiap hari sekitar jam 2-siang.  Hasbi sudah hafal bahwa yang datang pasti Dastin, temen disekolahnya.  Kadang ia datang sendiri, sering pula membawa adiknnya atau temannya.  Terus abis itu chaschischus lah mereka ngomong deutsch.  Aku sendiri tidak begitu mengerti hanya bisa melihat bahwa ternyata Hasbi & Alfi sudah bisa berkomunikasi cukup baik dengan teman-temannya.  Pantesan saja Hasbi pernah nawarin agar aku(ibunya) kursus deutsch ke dia " Mi, udah aza, umi kursus deutsch sama Aa, nanti kalo ada kalimat yang Aa ngga ngerti Aa cari dikamus jot"  Anak yang satu ini emang pede banget..

Teringat ketika tinggal di Bogor, dulu, setiap hari temen-temen Hasbi, Teh Hani & Alfi juga hampir tiap hari rutin main di rumah.  Seperti markas deh rumah kami waktu itu.  Dari mulai papadangan, bermain peran, nonton dll, semua dilakukan dirumahku, diruang tamu atau diteras.  Pokoknya tiap hari ga pernah sepi.

Sekarang, melihat rutinitas tamu kecil yang sering berkunjung, sepertinya aku juga harus mempersiapkan banyak hal; mempersiapkan rumah sebagai markasnya anak-anak.

Menjadikan rumas sebagai markas bukanlah hal yang baru bagiku.  Dulu waktu aku kecil, rumahku juga jadi markas aku & teman-temanku.  Tidak hanya aku, Kakakku, adik-adikku juga menjadikan rumah kami menjadi markas mereka & teman-temannya.  Rame banget memang rumahku saat itu.
Tapi kalo sekarang sih, nampaknya hal yang serame masa kecil tidak bakal terjadi lagi, lha wong disini yang namanya anak bisa dihitung jari.  Lebih banyak kakek-kakek & nenek-neneknya dibanding anak-anaknya.

Selasa, 13 Mei 2008

Saat satu serasa seratus

$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

 

Aku : “Bu Lia, gimana rasanya jadi ibu rumah tangga biasa dengan tanpa kerja dan mengasuh dua putra?”

Bu Lia “ Bener kata Ibu, kalau menangani anak-anak 30 atau 60 di sekolah ga masalah, tapi kalau anak sendiri, Cuma 3 anak seperti menangani 300 anak”

 

Ya.  Aku dan Bu Lia sekarang dalam posisi yang sama.  Dulu sama-sama mengajar, sekarang sama-sama jadi Ibu rumah tangga.  Ternyata kami merasakan hal yang sama pula.  Merasa bahwa menangani 1 anak sendiri seolah menangani 100 siswa.

 

Kenapa ya???

Mungkin tabel ini bisa menjadi pembenaran alias alasan

 

Sekolah

Rumah

Jam kerja

07.00-15.30 + Istirahat : senin-jum’at

07.00 – 11.00 : Sabtu

24 jam

Kurikulum

Disesuaikan dengan kurikulum Diknas, plus materi-materi keislaman.  Semuanya telah dijabarkan  dalam ranpel sehingga menjadi jelas, terperinci, terarah

Panduan dari AlQur’an dan sunnah.  Dijabarkan sesuai dengan kasus-kasus yang dialami.

Target

Bisa memenuhi standar kompetensi dan atau standar kelulusan.

Bisa menjadi anak sholeh/sholihah, bahagia lahir bathin, sukses dunia akhirat.

Metodologi

Tutorial, Permainan, Praktek, dll

Memberikan contoh & Teladan (???)

SDM Pelaksana

Kepala Sekolah, Guru & Patner

Ibu & Ayah + Lingkungan (Komunitas)

Lain-lain

……………..

…………

 

So, sebenarnya keberadaan komunitas yang khusus membahas masalah pendidikan anak dirumah sebenarnya sangat membantu.  Di Bogor, pelatihan PAUD untuk kaum ibu banyak di gelar oleh mereka yang perduli terhadap pendidikan anak di rumah.  Pelatihan ini sangat membantu karena mencoba memberikan solusi untuk menangani masalah-masalah yang ditemui.  Juga sangat membantu untuk saling menguatkan, mengokohkan & menasehati, yah, lumayan lah untuk “bahan bakar” proses pelaksanaan.

 

Yah, membesarkan anak ternyata memang tidak mudah, itulah sebabnya balasannya adalah Jannah.

UAN SD

Start:     May 13, '08 5:00p
End:     May 15, '08
(Teh Hani 3 hari ini Insya Allah mo UAN di Indo.)
Temen-temen MPers; mohon do'anya ya untuk anak-anak SD yang akan melaksanakan UAN 3 hari ini.
Semoga Alloh mudahkan semua urusan,
Semoga Allah berikan bimbingan & pertolongan,
Amin.

Minggu, 11 Mei 2008

Cibatok

Ya Allah, aqu mohon padaMu, tambahkan nikmatMU & barokahkan umur orang-orang yang senantiasa menyayangi, mencintai & mendo'akanku. Amin.
Kita lagi mabit di Cibatok


Begitu pesan singkat yang kubaca di HPku.  SMS dari bu Bety,salah satu sahabatku di Insantama.

Olala,...please dech.  Aku jadi tambah kangen deh ma Insantama.  Mana tadi malam mimpi ketemu mereka pula di acara mabit.  Duh!!!
Truszs akupun jadi inget bagaimana ceritanya mabit kampung angkatan pertama.

Begini.
Berawal dari keinginan untuk memberikan reward & mengembalikan semangat anak-anak usai libur, aku & Pak Agung merencanakan sebuah acara untuk semua siswa.  Setelah diskusi sana-sini akhirnya didapat sebuah kesepakatan  bahwa siswa yang berprestasi akan mendapatkan hadiah.  Hadiahnya adalah : NAIK KEBO.
Sebagai bukti prestasi, siswa diminta mengumpulkan 8 point prestasi.  Dan hanya yang berhasil mengumpulkan 8point inilah yang berhak untuk naik kebo.
Tapi yang belum bisa mengumpulkan 8 poin juga tetep dapat hadiah, hadiahnya adalah mabit, menanam padi, menangkap ikan & mandi di kali.....

Mabit waktu itu dilaksanakan di Cinangneng.  Tujuan dari mabit itu adalah memperkenalkan pada siswa mengenai kehidupan masyarakat yang menggunakan teknologi sederhana alias tradisional.  Masak tampa kompor alias pake tungku dengan bahan bakar kayu.  Sebagian siswa ditugaskan untuk mencari ranting & kayu yang akan digunakan untuk kayu bakar.  Sebagian lagi ditugaskan untuk mencari bahan makanan yang ada dilingkungan sekitar tapi yang ketemu cuma daun singkong.  Oleh tuan rumah saat itu anak-anak diajarkan bagaimana memilih daun singkong yang bisa dimakan.
Malemnya, Akhwat tidur di rumah kayu yang sederhana dengan penerangan alakadarnya.  Yang ikhwan apalagi, penerangan yang digunakan malah dari lampu petromak, ya itu demi mencapai tujuan memperkenalkan apa-apa yang berbau tradisional.
Makan malampun, menunya menu desa : Nasi, daun singkong, telur balado, oncom, tahu & tempe. 
Oh ya, setiap siswa diwajibkan untuk membawa satu cangkir beras, 2 buah cabe, kunyit,lengkuas& juga telur.  Lucunya ternyata ada siswa yang membawa telur rebus supaya telurnya tidak pecah.  Untungnya telur rebus ini ikutan kerebus, tidak didadar.  Kalo didadar tentu aku & bu Bety yang jadi seksi suksaksiksik alias SC (seksi Consumsi) bakal bingung sendiri.

Keesokan harinya, pagi-pagi setelah olahraga sejenak, anak-anak siap-siap mancing ikan dikolam.  Acara mancing ini betul-betul seru karena diam-diam Pak Nono mempersiapkan 5 orang siswa yang berbadan besar & bertenaga kuat untuk memberikan kejutan pada Pak Agung yang saat itu ulang tahun.  So, setelah memberikan pengarahan, setelah anak-anak mulai asyik memancing, bahkan beberapa anak sudah mendapatkan ikan, tiba-tiba BYUR... Pak Agung kecebur setelah didorong 5 ikhwan.  Sayangnya waktu itu Pak Agung tengah membantu Ivan menyiapkan kail, so, tanpa sadar Ivan pun ikut kecemplung.  Yang lain bersorak rame menyanyikan lagu : selamat ulang tahun.  Entah karena kesal entah karena tanggung, Pak Agung pun menarik satu-persatu anak-anak ikhwan untuk nyemplung ke kolam.  Akhirnya semua siswa nyemplung untuk mengepung ikan-ikan di kolam.  (kasyihaaan deh tuh ikan...)
Usai nangkap ikan, anak-anak istirahat & makan Mie Instan.
Naaah tibalah saatnya puncak acara di mulai : Naik Kebo
Sayangnya menurut Pak Tani, sang kebo habis berkelahi so tidak bisa dinaiki, anak-anak yang berprestasi hanya bisa naik alat pembajak sawah yang ditarik kebo.  Tapi asyik buanget booooo.  Keliling sawah sambil ditarik kebo yang dituntun pak tani.  Pokonya TOP dah
Seperti yang direncanakan, acar dilanjutkan dengan menanam padi.  Tiap siswa mendapat sejumlah bibit padi dan ditugaskan untuk menanam sebaris padi.  Ini juga tak kalah seru.  Azam yang dikenal sangat perfect betul-betul mununjukkan ke-perfect-kannya.  Tidak-tanggung-tanggung, untuk mendapatkan padi yang lurus, dia rela duduk j(ongkok tapi terlalu rendah) dilumpur dan mengamati barisan bibit padi yang tanam satu persatu untuk memastikan bahwa semua bibit ditanam dalam satu baris.... oalaaaa, Zam....zam.  Kalo siswa yang lain sih menanam padi seperti biasa, seperti yang dicontohkan oleh Pak Tani.  Membungkuk biasa saja.

Apa yang dilakukan setelah menanam padi???
Mencuci pakaian sendiri dan Mandi.  Yang ikwan di sungai, yang akhwat ditempat cuci & mandi ibu-ibu desa.  Dua tempat yang berjauhan.

Setelah beres, semuanya makan siang.  Lauknya adalh ikan hasil tangkapan, lalap & sambel.  Hmmm, sedap apalagi lauknya hasil jerih payah sendiri.

***

Ditahun-tahun berikutnya, acara menjadi petani untuk memperkenalkan teknologi sederhana & tradisionalpun tetap dilanjutkan.  Acara ini khusus untuk siswa kelas 4.  Mabit siswa angkatan yang lain ya lain lagi acaranya, tapi serunya.... WOW gak kalah deeeeh.

Jumat, 09 Mei 2008

Three Dads one Mom

Rating:★★★
Category:Other
Cerita tentang empat sahabat yang kompak-pak pak. Salah satu dari mereka menikah duluan, sayangnya sebelum sang bayi lahir, sang Ayah keburu meninggal. Maka ketiga sahabatnyalah yang kemudian memikul tanggungjawab untuk merawat sang bayi.
Cerita lucu & konyol tentang para bujang yang kebingungan merawat bayi.
Cerita ini bisa dilihat di : http://www.mysoju.com/three-dads-one-mom/

Kamis, 08 Mei 2008

Xenophobia,...

Kepada Dinda

Seperti yang kau rasa, Dinda

Kesendirian bukanlah anugrah

Sehingga hatipun sering kembara

Dalam cita tentang belahan jiwa,

 

Seperti yang kau kira, Dinda

Bersatunya dua manusia

Bukanlah sesuatu yang  biasa

Ketika pertama kali melangkah,

Mungkin kau sempat gundah,

Akankah semua akan jadi indah

Seperti kisah Bunda Khadijah,

 

Kini, Dinda,

Pilihan ada ditanganmu,

Seperti apakah kan kau lukis hari

Seperti apakah kau akan menyulam mimpi,

 

Namun ijinkan kukabari

Bahwa bahagia kan ada ketika raga kau serahkan sempurna,

Bahwa lelah yang singgah kan terhapus ketika kau benar-benar berserah pasrah,

Bahwa semua kan jadi indah hanya dengan meniti AlQr’an dan sunnah,

 

Dinda,

Jika kelak duka menyapa,

Sadarilah bahwa ia hanya sejenak saja

Duka hanya singgah agar kau bisa sekedar tetirah

 

Dinda,

Hidup memang tak selamanya indah,

Tapi yakinlah,

Semua cita & cinta kan nyata

Dengan sujudmu padaNYA

Dengan pinta yang menghiba,

padaNYA semata,

semua,

seperti yang kau tahu Dinda,

maka jangalah berpaling dari ilmu dan hidayah,

yang telah DIA berikan

untukmu,

Dinda,

 

 

 

 

 

 

 

 

Senin, 05 Mei 2008

Tersesat ke jalan yang benar...

Memenuhi permintaan Dinda Aisyah untuk membuka masa lalu, saya mencoba membuka lembaran sejarah yang mungkin tak semuanya indah. 

***

Bandel,iseng& tomboy, barangkali itu yang membuat ayah & ibuku begitu khawatir akan diriku.  Jika pergi ngaji kerjanya adalah nakut-nakutin temen, Kecuali jika imtihan, biasa anak sanguin paling suka tampil.  Jika Pergi taraweh dari rumah bekel karet yang banyak, ngetek tempat deket hijab pemisah ikhwan & akhwat, ditengah-tengah taraweh jipratin shaf ikhwan pake karet dibalik hijab (astaghfirulloh).  Jika berantem berani adu fisik.  Jika sekolah lengan baju dilinting sebelah.  Pokoknya caper abiszs.

Nah, karena khawatir itulah, suatu saat kedua orangtuaku mengadakan pengajian untuk mendo’akan aku.  Sampai sekarang masih terbayang wajah orang-orang yang menengadahkan tangan sambil memanjatkan do’a-do’a kebaikan untukku (semoga Allah memberikan maghfirohNYA kepada mereka semua).

 

Sebenarnya, aku dibesarkan dari keluarga yang jauh dari hidayah, tapi keajaiban do’a dari orang-orang yang shaleh, keinginan kedua orangtuaku yang begitu tulus telah merubah semuanya.  Keluargaku adalah keluarga yang sangat modis.  Bagi keluargaku tampil cantik dan serasi seolah suatu kewajiban.  itu juga yang akhirnya menjadi awal aku mengenakan jilbab.

Di lingkungan sekolah SMAku dulu, banyak sekali yang menggunakan kerudung, meski saat itu pelarangan kerudung tengah santer-santernya.  Siswi yang menggunakan kerudung, harus rela melepas kerudungnya di sebuah pos yang disediakan sekolah di dekat pintu gerbang.  Jadi dari rumah menutup aurat, selama disekolah dilepas, pulang sekolah dipake lagi.  Sekolahku juga merupakan salah satu sekolah yang pembinaan keislamanannya sangat kental.  sebelum aku berkerudung, aku sering mapir ke pos itu menemani temanku memakai kerudungnya.  Cantik, itilah kesan yang tertanam dalam hatiku.

Bermula dari coba-coba memakai kerudung dan kemudian mendapatkan pujian dari beberapa teman, akhirnya aku mantap menggunakan kerudung.  Jangan tanya masalah dalil, saat itu aku ga tahu sama sekali.  Tapi tangan-tangan penuh cinta dari para aktifis kerohanian kemudian membimbingku dan membuka mataku.  Dari merekalah aku mendapatkan semuanya; pengetahuan yang mendalam, kasih sayang, persaudaraan dan dukungan.  Dukungan yang betul-betul sangat membantuku karena pada saat itu semua anggota keluargaku menentang aku mengenakan jilbab. 

Dan bermula dari kasih sayang mereka, para aktifis kerohanian aku malang melintang mencari dan mengkaji islam serta berusaha membagikannya pada semua. 

 

Hidayah memang datang dengan berbagai cara.  Semoga hidayah ini tetap Allah berikan untuk kita, hingga masa menjelang surga, Amin.

 

Ya Allah,

jika bukan karena karuniaMU,

maka apalah arti diriku,

Jika bukan karena kasih sayangMU,

maka celakalah pasti diri ini

 

Ya Robb,

Lindungillah kami

dari sesuatu yang menjauhkan kami dariMu,

dari sesuatu yang menghalangi kami untuk mendapatkan kasih sayangMu

 

Ya Robb

Ampuni kami,

dan bimbinglah kami

agar senantiasa ada di jalan cintaMU,

Amin.

 

 

Sabtu, 03 Mei 2008

lempeng-lempeng aza aaah.

Lagi lempeng nih daku, lagi didominasi otak kiri kali(padahal lagi sensi...), entah lah.  Yang jelas ini cuma dari kacamata daku saja seeeh.  Lagi binun sama omongan-omongan orang atas berbagai predikat yang disematkan pada orang-orang lain.  Yaaa begitu aza binun padahalmah biarin aza atuh, kan setiap orang bertanggungjawab atas perbuatannya ya, dan tidak bertanggung jawab atas perbuatan orang lain, tul kan?  Biarin orang mo melebel apapun pada kita atau pada orang lain, asal kita dapat lebel bagus alias mulia & taqwa dimata Allah tul kan?
Tapi penasaran juga seeeh kalo ga nulis, jadi daku tulis aza aaaah.
Begini : setiap muslim adalah alat peraga dakwah bagi Diennya.  Kemudian patokan menjadi alat peraga adalah hukum syara.  Hukum yang berkaitan dengan perbuatan ada 5 : Wajib, Sunah, Mubah, Makruh dan haram.  Hukum yang berkaitan dengan benda adalah bahwa semua benda itu halal kecuali ada dalil yang mengharamkannya.
Sesuatu yang baik adalah bukan karena mamfaat belaka, Perkara yang baik adalah perkara yang menurut Syara adalah baik, demikian juga sebaliknya berkaitan dengan perkara yang buruk.
Kemudian, tujuan perbuatan manusia itu terbagi atas tujuan materi,tujuan moralitas,tujuan kemanusiaan,tujuan ruhiyah (aduuuh satunya lagi lupa, sayang bukunya ketinggalan jadi ga bisa ditulis disini, tapi ntar deh saya coba bertanya kepada seorang pakar, tapi nanti ya...).  Syah-syah saja kita mencapai tujuan-tujuan diatas selama tidak melanggar kaidah syara mengenai perbuatan, dan jika kita mencapai tujuan perbuatan itu sambil mengaitkan hati kita dengan Allah, sambil ingin mencari pahala dan ridho Allah, maka insya Allah perbuatan itu akan bernilai ibadah.
So, sebagai hamba Allah yang baik tentunya kita ingin selalu berbuat mulia, melakukan semua yang wajib dan memperbanyak amalan yang sunah, serta sebisa munkin menghindari yang makruh....
Tapi namanya juga manusia, itulah, betapa Maha bijaksana Allah yang mengetahui keterbatasan manusia. 
Cuma ya itu, karena lemahnya manusia, atau mungkin karena kurang pengetahuannya akan agama,,, Allah saja belum menghakimi dan menghisab, eeeh manusia sudah ribut duluan dengan memberikan label, dan mengiklankannya kemana-mana.  Gapapa seeeh efek positifnya adalah ketenaran,... tapi dan tapi....
binun lagi deh.

 Ya Allah, jangan ENGKAU rendahkan kami di yaumil akhir.  Amin

Jumat, 02 Mei 2008

S O W

Sedari tadi susah amet mo ngubungin de Hani.  Telepon ke Hp, ke sekolah, ke guru-guru, ga ada satupun yang ngankat.  Terus, nyoba-nyoba silaturrahiim ke salah satu sobat, salah satu ortu murid.  Ternyata oh ternyata : di Insantama lagi pada asyik dengan kesibukan SOW alias Save Our World.  Walaaaah ya pantes lah.

SOW merupakan salah satu kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan di Insantama.  Tujuannya ya untuk menanamkan kecintaan akan lingkungan pada anak-anak.  Biar anak-anak kelak bisa menjadi "Pahlawan Penyelamat Bumi".

SOW pertama dulu diadakan dengan melakukan membersihkan lingkungan.  Anak-anak berkeliling disekitar lingkungan, Mengambil sampah yang tercecer agar lingkungan tampak bersih dan asri.  Puncak acaranya adalah nyrbur kesungai, mengambil sampah-sampah non organik yang mengotori sungai seperti plastik dll.  Wow seru banget. 

SOW tahun berikutnya Insantama mendapat sumbangan bibit-bit tanaman & bibit-bibit pohon.  Tanaman-tanaman itu di tanam di sekitar insantama.  Hasilnya, ada yang hidup dan ada juga yang mati, yah maklum, namanya juga ditanam sama anak-anak.

SOW yang ketiga Insantama memberikan tanaman gratis pada penduduk sekitar.  Nama tanamannya lupa, maklum, saya yang selalu kebagian tugas sebagai juru foto, asyik moto-moto,( ngambil gambar kesibukan yang sybhaanalloh, seru) lupa bertanya  nama tanamannya.  Tapi yang jelas, tanaman itu berfungsi untuk mengusir nyamuk.  Selain membagikan tanaman, aktifitas yang lainnya adalah  aksi  membersihkan  halaman dan menanam tambulampot.

Acara SOW kali ini apa Ya???
Wah sayangnya temen-temen masih susah dihubungi.
Cuma, yang pasti, dan yang yang seru adalah makan-makan sesudah SOW, biasanya menunya spesial.

Selain SOW, perhelatan asyik yang diadakan usai UAS adalah pesta kebun.  Pokoknya asyik banget.  Yang khas di pesta kebun adalah banyak buah bergelantungan disekitar insantama.

Pokoknya, Insantama selalu asyik, selalu heboh.
Duh, jadi tambah kangen niiih


Kamis, 01 Mei 2008

Novia Kolopaking .....Taubat .....




puisi 16 april 2008

Perkenankanlah

aku mencintaiMU semampuku

 

Tuhanku,

aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintaiMU

Lembar demi lembar kitab kupelajari

Untai-demi untai kata para Ustadz kuresapi

Tentang cinta para nabi

Tentang kisah para sahabat

Tentang mahabah para sufi

Tentang kerinduan para syuhada

Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam

Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan

 

Tapi Robbi,

Berbilang detik,menit,jam,hari,pekan,bulan dan bahkan kemudian tahun berlalu

aku berusaha mencintaiMU dengan cinta yang paling utama

Namun

aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untukMU

aku makin merasakan gelisahku membadai

Dalam cita yang mengawang

Sedang hatiku mengambang, tiada menjejak di bumi

Hingga aku terhempas dalam jurang kegelapan

 

Wahai Ilahi,

Kemudian berbilang detik,menit,jam,hari,pekan,bulan,dan kemudian tahun berlalu

Aku mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi dan menegakkan jiwaku

Menatap,memohon,menghiba padaMU

Allohu Rohiim, Illahi Robbi,

Perkenankan aku mencintaiMU

Sebisaku

 

Ilahi,

aku tak sanggup mencintaiMU

Dengan kesabaran menanggung derita

Umpama Nabi Ayub,Musa,Isa, hingga Al Musthafa

Karena itu izinkan aku mencintaiMU

Melalui keluh kesahku pengaduanku padaMU

Atas derita batin dan jasadku

Atas sakit dan ketakutanku



by :   Rositi