Hampir
Bukan waktu yang sebentar
pun bukan hal yang mudah untuk melewatinya, bagi ibumu ini, nak
Tapi lihatlah,
bagi adik-adikmu, semua seolah sama,
sama seperti dulu,
seolah engkau masih berada ditengah-tengah mereka.
mereka, adik-adikmu yang sering kau jaga & kau asuh,
masih sering mengingatmu,
mengenang masa-masa indah bersamamu.
Entahlah, nak.
mungkin mereka juga begitu merindukanmu,seperti ibumu,
juga ayahmu,semua uwa & pamanmu.
dan sayangnya, nak
kerinduan adikmu itu
seolah menjadi faktor penjumlah atau faktor pelipatganda
bagi kerinduan ibumu ini, nak.
demi sebuncah rindu,
apapun ingin sekali ibu tempuh.
bahkan ketika sampai kabar bahwa mereka yang telah berpulan padaNYA dalam kesucian,
ketika itu begitu kuat keinginan ibu untuk ketanah suci,
namun rupanya niat ibadah itu tidaklah suci & murni lagi,
dan barangkali karena itu.
tak tersampaikan juga langkah ibumu ke arah
bukan, nak
kerinduan yang sering tumpah dalam airmata ini,
bukan karena ibumu tidak ridho
atas kepergianmu, atas taqdir yang tlah tertuliskan.
yang ibu tahu, rindu ini hanyalah tanda akan lemahnya manusia,
pun bukti akan lemahnya iman ibu.
apatah lagi ibu tahu sekali
bahwa apa yang engkau citakan kini telah kau dapatkan
yaitu menggapai surga impian
seperti yang selalu kau tuliskan ketika kau mengeja nama dalam buku tulismu dulu,
pingin masuk surga kau singkat dalam eja PMS
itulah dirimu.
harusnya Nak,
ibu kini bahagia,
karena tlah nyata DIA pasti
tapi biarlah semua ini,
menjadi rindu yang tumpah ruah dalam air mata,
juga dalam do’a
semoga kelak kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar