Kamis, 14 Agustus 2008

Tapping yuuuk

Induk SEFT adalah EFT (www.emofree.com).  Adapun yang pertamakali memperkenalkan SEFT di indonesia adalah Ahmad Faiz Zainudin (psikolog dari surabaya).  Saya sendiri mengenal SEFT melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh PPIB di Bogor dan buku SEFT karya Ahmad Faiz Zainudin.

Berikut saya mencoba meringkas SEFT dari apa yang pernah saya pelajari ditambah sedikit tambah, terutama mengenai dasar pemikiran.

 

Dasar pemikiran terapi ini, bagi saya adalah:

  1. Ketika kita sakit, maka hanya Allah saja yang menyembuhkan ( ntar cari di mu’zam Al Quran ya…).
  2. Di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh tubuhnya……. ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati (terjemahan bebas dari sebuah hadits).  Dalam hadits ini dijelaskan bahwa hati (sebagi pusat rasa & pusat emosi) merupakan pangkal kebaikan dari tubuh manusia.  Dan SEFT “sejalur” benar dengan hadits ini karena terapinya berpusat pada pembebasan diri dari “emosi”.
  3. Terapi ini juga menitik beratkan pada keikhlasan, kepasrahan akan kondisi yang kita alami.  Menurut SEFT/EFT kepasrahan, keikhlasan & kesediaan “menerima” keadaan yang kita alami adalah cara untuk menetralisir emosi.  Setelah emosi netral, maka tubuh dengan sendirinya akan memberikan perlawanan terhadap keadaan yang kita alami atau penyakit yang kita derita.  Bagi saya, keihklasan & kepasrahan adalah kunci datangnya pertolongan Allah.  Ketika kitasepenuhnya ikhlas & bertawakkal (mewakilkan urusan kita kepada Allah) maka saat itullah pertolongan Allah akan datang.  Ingatlah sebuah ayat dalam Al Qur’an yang artinya “Barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan menjadikan baginya jalan keluar”

Kunci keberhasilan SEFT adalah :

  1. Konsentrasi.  Bayangkan, rasakan & “hayati” keadaan yang ada pada kita, apakah itu phobia ataupun penyakit.  Bayangkan betapa menderitanya kita karena sakit yang kita alami.  Misalnya ketika sakit gigi, hayati, bayangkan& rasakan bagaimana sakit gigi itu menyiksa ketika kita melakukan tapping sambil mengucapkan kepasrahan & keikhlasan
  2. Untuk meningkatkan konsentrasi perbanyak minum air, & untuk memaksimalkan tapping, pakaian yang digunakan sebaiknya tidak berlapis-lapis.
  3. Spesifikasi masalah.  Masalah harus betul-betul spesifik, misalnya ketika terapi untuk sakit gigi bayangkan gigi sebelah mana yang sakit.  Sebelah atas kanan, gigi geraham yang bolong dan lain-lain.  Atau ketika mencoba menurunkan berat badan, bayangkan makanan apa saja yang membuat kita ingin terus makan sehingga berat badan terus naik.  Tapi satu kali tapping sebaiknya satu makanan saja.  Kalau yang hoby dimakannya banyak ya tapinggnya juga harus banyak alias terapinya berkali-kali.
  4. Spesifikasi masalah ini kemudian akan bersambung pada spesifikasi ucapan saat Set up.  Misalnya “ Ya Allah walaupun gigi geraham  kanan atas saya terasa sakit, ngilu dan nyut-nyutan karena bolong & infeksi, saya ridho, saya ikhlas, saya pasrah Ya Allah”

Memulai terapi.

  1. Temukan titik set up (lihat di http://hambali26.110mb.com/Ahmadfaiz/video.html)
  2. Tekan titik set up, Pejamkan mata, konsenstrasi, bayangkan apa yang kita alami (sakit atau phobia) sambil mengucapkan kata-kata set up.
  3. Ketuk-ketuk titik-titik tapping bagian sebelah kanan sambil membayangkan rasa sakit & mengucapkan kalimat “ Ya Allah saya ridho, saya ikhlas, saya pasrah”
  4. Setelah selesai tapping bagian kanan, pindah ke titik-tik tapping sebelah kiri & ucapkan kalimat keihlasan & kepasrahan
  5. Untuk kasus tertentu yang agak berat, tapping juga bagian jari & tangan, ditambah dengan menggerakan bola mata searah jarum jam 3X dan kearah kebalikannya 3X, diteruskan dengan menghitung sampai bilangan lima dan bersenandung sederhana.
  6. Terakhir, tarik nafas dalam-dalam dan ucapkan kalimat syukur kita kepada Allah

Setelah teraphi :

Gambarkan apa yanng kita alami sebelum terapi adalah sakit 100 %.  Kemudian setelah terapi, bayangkan,& rasakan, berkurangkah rasa sakit yang kita alami.  Untuk hal ini, tiap orang berbeda-beda, aya bisa langsung merasakan efek pengurangannya, ada juga yang perlu waktu satu atau 2 hari untuk melihat seberapa banyak penyalit atau keadaan yang kita alami telah berkurang.  Persentasikan berkuarngnya sakit/ keadaan yang kita alami.  Ulangi teraphi sampai kita bisa menyatakan bahwa kita telah merasa betul-betul terbebas dari keadaan yang sebelumnya.

 

(bersambung)  

6 komentar:

  1. Rada mirip dengan sugesti ya teh..
    Subhanallah elmu terapan nich..
    Makasih ya teh..
    Diantos sambungannana

    BalasHapus
  2. Saur pelatina mah bentenna : Sugesti mah teu aya nilai ruhiyahna Ceu, teu muntang ka Gusti Nu maha Suci. Pami ieu mah ngaharepkeun pitulung ti gusti bari teu langsung dikedalkeun ge.

    Mudah-mudahan aya mangfaatna nya Ceu

    BalasHapus
  3. Nah ieu intina..
    Sugesti mah saha oge tiasa, pami ieu mah ngan ukur urang Islam leres teh..

    BalasHapus