Minggu, 19 April 2009

Bekerja

Sudah lama aku ingin menuliskannya di MP. Sebagai kenang-kenangan yang mungkin juga bisa diambil pelajaran darinya.
Kejadiannya berlangsung saat aku menjalankan perawatan pemulihan usai melahirkan di Klinikum Starnberg.  Berbagai petugas yang berkaitan dengan administrasi datang untuk meminta data kami.  Dari mulai petugas asuransi, petugas administrasi RS, juga ada beberapa yang lain.
Ketika suami saya ditanya tentang : "apa pekerjaan istri anda?"
Suami saya menjawab " Tidak bekerja"
Kontan petugas administrasi itu marah.  Ini terlihat dari nada suara yang meninggi dan ekspresi muka : " bagaimana anda bisa mengatakan istri anda tidak bekerja, bukankah dia seorang ibu rumah tangga? ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang berat" begitu kira-kira kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia (petugasnya berbicara dalam bahasa Jerman).

Yah, mungkin sudah menjadi budaya bahwa menjadi  Hausfrau adalah sesuatu yang sangat dihargai.  Dalam formulir apapun jika seorang wanita menjadi ibu rumah tangga, maka ditulislah sebagai ibu rumah tangga.  Sedangkan di Indonesia, tidak jarang jika seorang wanita yang menjadi ibu rumah tangga mengisi sebuah formulir, mengisikan tanga - (strip alias kosong) dalam data tentang pekerjaan.

Menjadi ibu rumah tangga adalah sesuatu yang tidak ringan.  Bahkan Islam sendiri menjadikannya sebagai jalan untuk meraih surga bagi seorang wanita.  Tapi mengapa masih banyak orang yang mengannggap bahwa itu adalah bukan pekerjaan.  Mungkin karena bekerja diidentikan dengan sesuatu yang menghasilkan uang saja, sementara sesuatu yang hanya mengeluarkan pikiran dan tenaga tapi tidak menghasilkan uang, tidak dianggap bekerja.
Perlukah kita mendefinisikan kembali, atau memaknai kembali kata " B E K E R J A" ?

9 komentar:

  1. padahal kejadiannya di negara Barat ya mbak, ternyata mereka bisa lebih menghargai ibu rumah tangga.

    BalasHapus
  2. Oo.. gitu ya Teh?? baru tahu.. :D Aku kalau ditanya kerjaan, selalu jawabnya Hausfrau. Hm.. jadi penasaran nih, di KTP Indo, pekerjaanku apa ya?? :D *langsung buka dompet buat liat KTP*

    BalasHapus
  3. Iya atuh teh..
    Disebatna di Mesir mah Robith Manjil..
    Siti Bait, yang menguasai rumah ..hebat kan..

    BalasHapus
  4. Siiiiiiiiiiiiiiiiiiip............. ^_^
    Iwana Nashaya likes this.

    BalasHapus
  5. saya sdh membuktikan bu..
    ibu rmh tangga mmg pekerjaan yang berat dan menantang...jd inget iklan vatigon viro (sebagai ahli keuangan, ahli memasak, guru les......)
    Subhanallah, Islam sdh memberikan balasan surga untuk pekerjaan itu...:)

    BalasHapus
  6. Iya teh, ntah kenapa kalo ketemu dengan teman kerja lalu mereka bertanya. "Kerja dimana sekarang?" kenapa harus malu-2 ya untuk bilang bahwa skr saya adalah ibu rumah tangga. Lalu merasa diri jadi kurang hebat, ga canggih, ketinggalan jaman dll.

    BalasHapus
  7. BTW, teh selamat atas kelahirannya ya teh....

    BalasHapus
  8. Nuri juga KTPnya berstatus "Ibu Rumah Tangga"...

    BalasHapus