Senin, 13 September 2010

Hebatnya dia...

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu baik untukmu"

Barangkali dia berpegang pada ayat itu selama ia senantiasa setia menemaniku, meniti hari, menjamah indah, merenda cerita tentang suka & duka.  Yang jelas semua kusadari adalah karunia Allah tentunya.

Aku, bukanlah wanita istimewa dengan kecantikan diatas rata-rata.  Aku tidak pandai memasak & selalu saja amburadul dalam memegang manajemen rumah tangga.  Aku, mudah marah, suka merajuk dan senang belanja.  Tapi tetap saja ia selalu mendampingiku dengan penuh rasa cinta.  (Sungguh semua karunia keindahan & kebahagiaan adalah dari Allah semata).
Itulah makanya aku simpulkan betapa hebatnya dia karena mau menerima semua kekurangan & kelemahanku.

Hong Gil Dong

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
DraKor yang satu ini miriiip sekali dengan cerita Robih Hood. Banyak orang menyebut Hong Gil Dong sebagai Robin Hoodn Asia, Korea lebih tepatnya. Ceritanya tentang anak seorang mentri yang beribu budak (sehingga statusnya tetap budak) bernama Hong Gil Dong yang terlahir jenius. Sayang, ia kerap kali terjebak dalam posisi yang tidak menguntungkan yang akhirnya membawa taqdirnya pada inti cerita : menjadi pencuri yang menyebarkan jarahannya pada rakyat jelata.

Dari awal, situasi komedi akan banyak membuat penontonnya tertawa. Asyik untuk dinikmati saat ingin menghibur diri.
Sayang (katanya) endingnya berakhir tragis. Dan karena kabar ini saya ga berani nonton sampe habis, takut sakit hati seperti seorang ahjuma :D yang butuh waktu sekitar 6-8 bulan untuk pulih dari luka hatinya.
Beu.... sampe sedemikian menghayatinya.
Tapi alasan tidak menonton habis bukan karena itu saja siiih. Melainkan karena ingin menyimpan kenangain manis tentang Yi Chang Hui yang katanya di ending cerita berkhianat.

Drama ini adalah salah satu drama yang menurutku pasangan & endingnya salah alias tidak sesuai dengan keinginanku.
:D

Menurutku, harusnya Heo Yi Nok ketemu Gil Dong laginya, ntar aja kalo dia udah nikah sama Yi Chang Hui. Gil Dong harusnya nikah sama Seo Eun Hye aja, kan bakalan hepi ending tuh.

Daaaan, karena ceritanya tidak sesuai keinginanku meskipun semuanya asyik & menarik, maka aku hanya memberi bintang 4,5 saja.
;)

Sabtu, 11 September 2010

Pendidikan Seks dalam pandangan Islam

Pengantar
Pendidikan seks untuk anak disekolah, kini

tengan menjadi pembahasan yang kontroversi

antara pihak yang pro dan pihak yang kontra.

 Pihak yang pro berargumen bahwa pendidikan

seks untuk anak layak diberikan dengan

alasan :1. Informasi tentang seks bisa

didapat dengan mudah dimana-mana. 2. Untuk

menghindari pergaulan bebas. 3. Perlindungan

anak terhadap pelecehan seksual.
Sedangkan pihak yang kontra justru melihat

bahwa pendidikan seks untuk anak itu belum

perlu karena dianggap terlalu prematur untuk

diajarkan kepada anak-anak yang secara

psikologis belum pada waktunya.
Fakta Pendidikan Seks untuk anak di dunia

Barat
(Contoh Kasus Negara bagian Bayern, Germany)
1.    Proses penyampaian materi
Pendidikan di Jerman tergantung negara

bagian masing-masing (desentralisasi).

Karena itu pendidikan seksual di tiap negara

bagian berbeda-beda. Yang di utara telah

menerapkan pendidikan seksual sebagai bagian

dari kurikulum sekolah sejak lama. Tapi

negara bagian yang terbilang konservatif

seperti Bayern, dengan diiringi 'protes'

sana sini, menerapkannya belakangan. Awalnya

dulu mulainya sejak kelas 6. Tapi seiring

perkembangan jaman yang 'menghasilkan' masa

puber yang lebih awal, maka sekarang

pendidikan seksual dimulai sejak kelas 4. Di

kelas-kelas selanjutnya pun masih ada

pendidikan lanjutannya.

Pelajaran ini sifatnya wajib. Artinya sama

kedudukannya dengan pelajaran lain, mengikat

seluruh murid. Tapi tidak ada ulangan dan

nilainya.

Yang memberi materi adalah guru kelas,

tenaga ahli kesehatan (perawat, dokter), dan

dari Dinas Kesehatan (Gesundheitsamt). Ada

saatnya satu pengajar untuk seluruh kelas,

ada kalanya juga murid laki-laki dengan

pengajar laki-laki, dan sebaliknya.

Beberapa bulan sebelum tema pelajaran ini

dimulai, diadakan pertemuan orang tua.

Petugas dari dinas kesehatan dan guru-guru

memberikan penjelasan pada orang tua tentang

cakupan materi dan metode pelajaran ini.

Dipenghujung pertemuan, orang tua dibekali

beberapa buku kecil yang berkaitan dengan

pelajaran.

Saat pertemuan orang tua kelas, diskusi

dengan orang tua terasa cukup panas.

Sebagian besar orang tua, apalagi yang waktu

kecilnya sekolah di Utara, tampaknya

mendukung penuh pelajaran ini. Tapi ada juga

yang mempertanyakannya. Misalnya, seorang

Ibu yang sekuat tenaga mengusahakan agar

anaknya tidak mengikuti pelajaran ini.

Menurut Ibu itu dia sangat kenal anaknya.

Menurutnya saat ini anaknya belum butuh

mendapatkan informari tentang ini. Anaknya

yang akan memberi tanda jika ia

membutuhkannya. Dan di saat itulah, Ibu itu

akan mulai memberikannya. Ya, hal senada

inilah. Pertanyaan tentang kompetensi

pemberi materi dan metode juga menjadi

bahasan hangat malam itu. Juga tentang

respon anak-anak angkatan sebelumnya. Tapi

di penghujung pertemuan orang tua tampaknya

bisa menerima program ini dengan tenang.
Materi pelajaran dimulai dengan penjelasan

mengapa anak-anak mendapat pelajaran ini.

Kemudian apa itu pengertian seksual. Lalu

dijelaskan tentang bagian-bagian tubuh

wanita dan pria. Pengertian puber, tanda-

tandanya, dan apa yang harus

diperhatikan/dilakukan. Apa itu menstruasi,

bagaimana terjadinya menstruasi, bagaimana

kondisi tubuh (berkaitan dengan hormon)

ketika terjadi menstruasi, apa yang yang

harus dilakukan saat menstruasi. Apa dan

bagaimana itu mimpi basah. Apa dan bagaimana

berfungsinya kondom. Jenis orientasi

seksual. Bagaimana proses terjadinya bayi

mulai dari terbentuknya telur, masuknya

sperma, dst sampai bagaimana lahirnya baik

cara normal maupun caesar. Bagaimana

terjadinya kembar.

Kesemua materi itu dijelaskan dengan bahasa

ilmiah (Fachbegriffe), tapi tetap dengan

bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.

Penggunaan gambar juga tidak boleh dari

foto. Jadi kerangka ilmiahnya cukup

ditekankan.
2.    Tindak Lanjut Setelah Pemberian

Materi Pelajaran
Apa yang terjadi setelah pemberian materi

tersebut?  Penulis melihat ada 2 hal yaitu :

Pertama , Setelah  anak-anak mendapatkan

materi pembelajaran ini, biasanya anak-anak

kemudian menyerbu perpustakaan untuk mencari

buku-buku yang berkaitan dengan tema

tersebut.   Kedua Anak usia 12 tahun

disarankan untuk pergi ke dokter kandungan

(jika perempuan) dan dokter itu akan

menerangkan tentang hubungan seksual,

penyakit-penyakitnya serta cara „aman“ untuk

berhubungan.  Kemudian para remaja tersebut

dianjurkan untuk selalu membawa alat

kontrasepsi kemanapun mereka pergi.
3.    Apa yang terjadi?
Sebagaimana yang telah dijabarkan oleh

ustadz Taqiyudin bahwa ghorizah akan timbul

jika ada rangsangan.  Dan ternyata

Pendidikan seks yang terlalu dini dan

terlalu vulgar apalagi minus penjelasan

mengenai moral dan agama hanya akan

menimbulkan rangsangan dan keinginan anak

untuk mencoba mempraktekan apa yang telah

mereka ketahui.  Jadi dapat disimpulkan

bahwa pendapat yang mengatakan perlunya

pendidikan seks untuk anak dalam rangka

mengurangi angka peningkatan kehamilan

diluar nikah adalah salah.

Pendidikan seks untuk anak dalam pandangan

Islam
Pendidikan anak, dari semua aspek adalah

tanggung jawab orang tua.  Orang tualah yang

berkewajiban untuk menuntun anak menjadi

pribadi muslim tangguh yang sholeh, cerdas,

& sehat.
Ada dua hal yang harus ditanamkan orang tua

sebelum mengajarkan berbagai hal.
Yaitu Pertama : menanamkan ketaqwaan dalam

jiwa anak, dan kedua mencarikan lingkungan

dan pertemanan yang baik untuk anak. 

Ketaqwaan adalah fondasi adar bangunan ilmu

yang akan kita bangun pada diri anak menjadi

kokoh & kuat, sementara lingkungan yang baik

adalah pagar yang akan melindungi bangunan

ilmu itu dari pencemaran-pencemaran yang

bisa merusaknya.
Bagaimana mengenalkan pendidikan seks kepada

anak?
1.     Kenalkan bahwa Allah menciptakan

laki-laki & perempuan itu berbeda.
„Wa laisa dzakaro kal untsaa“ (qs 3: 36). 

Lengkap dengan tugasnya masing-masing.  Dari

perbedaan tugas ini dapat ditanamkan  pada

anak tentang maskulinitas & feminimitas. 

Jelaskan pula bahwa Allah melarang Laki-laki

menyerupai perempuan, pun sebaliknya

2.    Memisahkan tempat tidur mereka.
Jelaskan pada anak bahwa Rosulullah saw

menyuruh kita untuk memisahkan tempat tidur

laki-laki & perempuan pada usia 7 tahun. 

Anak pasti akan bertanya tentang alasannya. 

Selain menerangkan tentang  perbedaan laki2

& perempuan, berikan jawaban yang bisa

mereka terima, dengan menekankan pada nilai

-nilai positif dari pemisahan tempat tidur

tersebut seperti kemandirian, kebebasan

untuk berkreasi dikamar sendiri. 
3.    Meminta ijin pada 3 waktu
Tiga ketentuan waktu yang tidak

diperbolehkan anak-anak untuk memasuki

ruangan (kamar) orang dewasa kecuali meminta

izin terlebih dulu adalah: sebelum solat

subuh, tengah hari, dan setelah solat isya.

Aturan ini ditetapkan mengingat di antara

ketiga waktu tersebut merupakan waktu aurat,

yakni waktu ketika badan atau aurat orang

dewasa banyak terbuka (Lihat: QS al-Ahzab

[33]: 13). Jika pendidikan semacam ini

ditanamkan pada anak maka ia akan menjadi

anak yang memiliki rasa sopan-santun dan

etika yang luhur.
4.    Menjaga aurat
Jelaskan pada anak didepan siapa saja aurat

-dalam batasan-batasan yang sopan-  boleh

terlihat, dengan merujuk kepada Qs 24 : 30-

31.  Lengkapi juga dengan hadits & riwayat

tentang perintah Rosulullah saw untuk

menjaga pandangan.  Dari penjelasan ini

diharapkan akan tertanam rasa “iffah” pada

diri anak.  Rasa malu yang tepat pada

tempatnya juga diharapkan akan terbentuk

pada diri anak

5.    Mengenalkan batas-batas pergaulan

antara laki-laki & perempuan
Jelaskan tentang apa yang boleh yaitu

hubungan dalam muámalah serta apa yang tidak

boleh yaitu khalwat & ikhtilat.  Jelaskan

juga bencana sosial akibat rusaknya

pergaulan antara laki laki dan perempuan.
6.    Mengenalkan ciri-ciri Pubertas
Pengenalan ciri-ciri pubertas ini diberikan

kepada anak sesuai dengan masanya. 

Perempuan ketika usia –atau menjelang- usia

9 tahun sedangkan laki-laki pada usia 11-14

tahun.  Hanya saja perkembangan zaman telah

memacu anak pada pubertas dini.  Menurut

pengalaman, anak usia 10-11 tahun sudah

mulai bertanya tentang perubahan & perbedaan

fisik yang terjadi baik pada laki-laki

maupun perempuan.
Kenalkan pada anak bagaimana cara merawat

organ vital.  Tanamkan pula bahwa organ

vital merupakan salah satu nilai kehormatan

yang harus digaja (QS 23 :5).

Jika anak bertanya
Mudahnya bagi anak mencari informasi tentang

apapun dimana-mana, termasuk informasi

tentang seks, membuat orang tua harus selalu

waspada.  Bersikap terbuka barangkali adalah

salah satu cara yang bijaksana agar anak

selalu mendapatkan informasi dari sumber

yang tepat dengan jawaban yang benar

tentunya.  Pernah murid saya (ikhwan kelas 4

SD) dulu bercerita terbuka pada saya (secara

4 mata) bahwa dia sering membaca rubik

“dewasa”  di lapak Koran didekat tempat dia

bermain.  Saya hanya mencoba mendengarkan,

menangkap ekspresi lugu yang keluar dari

mukanya.  Terakhir saya berpesan “jangan

ulangi lagi ya Nak, nanti orangtuamu bias

kecewa & itu dosa”.  Saya tidak tahu apakah

murid saya itu melakukannya lagi atau tidak

tapi saya tetap mencoba lebih terbuka &

lebih dekat padanya agar dia tidak

menyembunyikan sesuatu & agar dia bias

mendapatkan semua jawaban yang membuat dia

penasaran dari sumber yang tepat.  Saya

tidak mengkomunikasikannya dengan patner

guru ikwan saya karena saya berjanji padanya

untuk memegang rahasia ini.  Tapi saya

merasa orangtuanya harus tahu.  Sayangnya

ketika saya sampaikan, orangtuanya tidak

percaya anaknya melakukan hal itu & malah

menyalahkan saya.  Hal ini mungkin

disebabkan oleh nilai idealism yang ada pada

orang tua tersebut.  Tapi menurut saya,

penolakan pada fakta yang saya sampaikan

adalah penilakan terhadap keterbukaan yang

akan malah semakin membuat anak mencoba

menjaga jarak & tidak atjut untuk

menyembunyikan sesuatu.

Satu hal yang harus kita siasati ketika

hendak menjawab pertanyaan anak adalah

“jajaki” dulu pengetahuan anak tentang apa

yang dia tanyakan.  Tanyakan kembali tema

yang dia tanyakan.  Pancing sejauh mana dia

mengetahui apa yang ia tanyakan.  Ketahui

juga kira-kira apa jawaban apa yang ia

inginkan.  Kemudian berilah jawaban

sederhana yang hanya berkaitan dengan

pertanyaannya saja.  Jangan melebarkan

jawaban.  Terutama untuk pertanyaan-

pertanyaan seputar seks.

Wallohu’alam bishowab.
Semoga bermanfaat
Gilching 11 September 2010

Rujukan
-   

http://ejatmiko.multiply.com/journal/item/50

5/Pendidikan_Seksual
-    http://ratuhati.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=374:pendi

dikan-seks-untuk-anak-dalam-

islam&catid=107&Itemid=100091
-    http://yusufku.com/media/pendidikan

-seks-untuk-anak-ditolak-oleh-muslim-inggris
-   
.





Minggu, 15 Agustus 2010

lena

Saatnya bangun dari mimpi
Indah satu titik dunia itu
bukan untukku
bukan milikku
karena dunia bukanlah tujuan hidupku

dunia hanya satu dari tempat melewat belaka
menuju hidup yang sesungguhnya
hidup disisi yang Maha Hidup
itulah tujuanku

ya Allah kuatkan aku
tuk segera bangkit
dari mimpi yang melenakan
ini

Rabu, 11 Agustus 2010

Buka puasa di gereja.... Astaghfirullaah

http://id.promotion.yahoo.com/ramadan/article?blogid=ramadan&postid=13&viewPost=1
Astaghfirullahádziiim,.... koq bisa seperti ini? diamana ulama setempat? Kenapa kaum muslimin setempat diam? Kemana para pencinta sedekah? Para pengurus Zakat dan shodaqoh? Tidak bisa dong hal ini dibiarkan....

Selasa, 29 Juni 2010

German Pretzel Recipe. Bavarian Pretzel Recipe

http://www.tasty-german-recipe.com/german-pretzel-recipe.html
Resep brezel...
coba yuuu

Sop Seafood ala dirikuh.

Bahan :
200 gr udang tanpa kulit
cumi potong cincin
ikan fillet (saya pake gurame) potong seuka hati
1 buah wortel
jagung (bijinya saja)
jamur kancing
kapri (sesukanya)
1 buah tomat
3 (tiga) batang serai
daun bawang
seledri
1 sdm buter (atau margarin)
1/4 sdt minyak wijen (sesame oil)
1/4 sdt minyak ikan
3 siung bawang pituh di keprek
1 ruas jari jahe
merica bubuk
1 biji pala
1,5 lt air (atau sesukanya)
bawang goreng untuk taburan
Garam
sedikit gula pasir

cara membuat.
Lelehkan buter diatas panci.  Masukan bawang putih, tumis sampe harum.  Masukan minyak wijen, minyak ikan & merica.  Aduk rata.  Masukan udang, serai, & pala.  Tumis sebentar.  Masukan air.  Tunggu sampai mendidih, Masukan cumi & sayuran.  setelah sayuran setengah matang, masukan ikan, bawang daun & seledri.  Sebelum diangkat masukan jahe & tomat. 
Hidangkan dengan taburan bawang goreng.

Catatan.
1.  Jahe dimasukan terakhir sebab kata ahli giji, jahe yang direbus bersama protein, bisa mengurai protein.  ( Duluuu sekali pernah baca disalah satu tabloid wanita)
2.  Campuran yang pas antara buter, sesame oil, minyak ikan, bawang putih,garam & gula ternyata menciptakan rasa gurih yang luar biasa (bisa dijadikan untuk pengganti MSG atau penyedap rasa tuh).  Saya menjadikannya racikan wajib untuk bahan dasar sop.

Senin, 24 Mei 2010

Kamis, 20 Mei 2010

tentang sebuah tanya

masih tak percaya
dan masih bertanya
mengapa bisa?

ada beberapa jawaban melintas
bahwa
Allah sedang tunjukan
sebuah sisi lain dari kehidupan

jawaban
yang tetatap tak bisa menghapus luka

Ya Allah
tolonglah aku agar tetap ikhlas,
lepas

Senin, 03 Mei 2010

Aku Ingin Pulang - Ebiet G.Ade




Pulang

Aaah, mendengar kata itu, berbagai rasa, berbagai tanya, beragam angan menyeruak dalam benak.  Seperti apa wajah teman dan sahabat yang lama tak sempat bersua.  Seperti apa suasana negri & kotaku setelah 3 tahun ku tinggalkan.  Seperti apa perjumpaan nanti adanya.  Akan kagetkah aku?  Hanya Allah saja yang tahu.

Rindu?
Tentu.  Ada banyak kerinduan yang tersimpan dihati yang paling dalam.  Rindu keluarga, rindu sahabat, rindu teman & tetangga, rindu segala macam kesibukan dalam pekerjaan.

Bimbang?
Ada juga.  Setelah jeda dari semuanya.  Beralih pada kehidupan, fasilitas, kegiataan yang sama sekali berbeda.  Mungkin perlu waktu untuk menyatukan kembali hati, pikiran & perasaan pada semua keadaan yang akan kujelang.  Aku berharap semoga Allah kan mudahkan semuanya.

Kapan?
Sayangnya sampai kutulis curhatku ini, semua masih serba belum pasti.  Bisa Juli, bisa september, bahkan kabarnya bisa juga maret tahun yang akan datang.  Semua tergantung pada perencanaan Profesornya suamiku.  Pihak UNU sudah memberi keleluasaan.  Hanya memerlukan persetujuan dari profesor yang bersangkutan.  Yang Jelas manusia selalu punya perhitungan & perencanaan.  Sayangnya manusia hanya hidup dalam sekat-sekat ruang & waktu.  Tiada yang tahu apa yang ada dibalik itu.  Apa yang manusia rencakan, bisa saja semuanya berantakan jika Allah menginginkan.  Yup Hanya rencana Allah saja yang akan terlaksanakan, kadang itu sesuai dengan yang manusia inginkan, kadang jauh dari harapan.  Hanya Allah saja yang tahu. Dan hanya Allah saja yang punya rencana indah untuk semua hambanya.  Kita hanya tinggal menyesuaikan suasana hati agar bisa mensyukuri.

P U L A N G.
ah, untuk pulang dari satu sudut bumi ke sudut yang lain saja begitu membimbangkan.
Bagaimana dengan kesiapan pulang kita pada DIA empunya jiwa kita?

Senin, 26 April 2010

dokter & pasien

"Kind regards to your family" Kata Prof. Dokter Thurmfart mengakhiri konsultasi medis pagi itu.  Ucapan ramah dari seorang dokter ternama pada pasiennya.  Ngga hanya sekali, dulu waktu aku bolak balik ke dokter Kothe di Marientplazt, tak jarang dia juga titip salam untuk suami saya.

Hubungan dokter & pasien adalah hubungan yang unik.  Hubungan yang menurut saya dari sisi pasien, tentu sebenernya pasien yang butuh dokter guna mengobati penyakitnya.  Tapi dokter juga pasti butuh pasien, untuk mengamalkan ilmunya, untuk mata pencahariannya.  Tapi saya tahu betul tidak semua dokter berorientasi uang (karena saya pernah bekerja di rumah sakit) dan saya sering berobat gratis pada beberapa teman yang berprofesi sebagai dokter.  :D

Dokter juga manusia, punya hati punya jiwa.  Dan yang penting tentu punya ilmu tentang pengobatan yang kita butuhkan.  Saya selalu berusaha mencari dokter yang senior kalau berobat.  Dan sekali ketemu, saya tidak akan berpindah.  Seperti dokter spesialis anak misalnya.  
Dokter anak kami waktu di Bogor adalah dokter Murdani.  Empat anak saya langganan berobat pada beliau.  Doternya sudah sepuh, tapi sangat teliti ketika memeriksa pasien.  Pasiennya biasanya rela ngantri berjam-jam ketika berobat.  Bagi saya bukan hanya profesionalitas yang mengesankan, tapi juga sikap ramah dan kekeluargaan yang dokter ini tamppakkan.  Pernah beberapa kali Dokter ini bercerita tentang keadaannya, tentang anak gadisnya, tentang pernikahan keponakannya.  Terus terang ini membuat hubungan antara dokter dan pasien bagi saya tidak hanya sekedar membutuhkan, tapi semakin menjadi unik.  Sempat berfikir, jangan2 ini salah satu faktor yang membuat pasiennya membludak.
Kalo sambil berobat ke dokter yang memang merupakan teman & sahabat pasti ngobrolmah sudah biasa.  Tapi rasanya lain kalau hubungan kedekatan ini muncul tidak dari awal.  Saya jadi tambah respek & tambah promo ke banyak orang.

Setiap orang pasti memerlukan dokter, karena pasti pernah merasa sakit.  Sayangnnya tak jarang dokter jadi sasaran tuduhan jika terjadi hal yang tidak diinginkan.  Wah, untung saya bukan dokter walau bagi saya profesi dokter masih tetap "prestise"

Minggu, 25 April 2010

Selular.co.id - Trend Gaya Hidup Digital - Handphone

http://www.selular.co.id/index.php
majalah selular on line lagi
:)

episode kerinduan

Karena kesendirian adalah bukan anugrah bagi kehidupan, maka Allah berikan kita teman.  Satu, dua atau lebih dari mereka, Allah ikatkan hatinya dihati kita.  Tersimpul menjadi sebuah makna ; s a h a b a t.

Sahabat adalah kebutuhan jiwa, begitu seorang pujangga ternama menyebutkannya.
Sahabat adalah kebahagiaan dan keindahan.  Karena hadirnya menceriakan, menorehkan cerita tentang persamaan, kebahagiaan dan kesetiaan. 

Kesetiaan, seperti setianya mereka yang selalu menemani baginda nabi tercinta Rosulullah saw dalam setiap keadaan.  Dalam suka yang menyeruak dada ketika Al Quán diwahyukan.  Dalam luka yang menyelimuti sukma ketika kehormatan harus ditegakan, ketika darah harus tertumpahkan.  Mereka yang berhak mendapat kata sahabat dari Baginda Nabi Rosulullah saw tercinta, adalah mereka yang telah setia dalam 60 kali peperangan.  Sungguh sebuah kesetiaan yang penuh dengan perjuangan.

Barangkali itulah kunci sebuah indahnya persahabatan : s e t i a.  Artinya tidak menghianati.  Melukai hati?  Manusia yang lemah, hatinya begitu mudah terluka, tapi akan segera menjadi kuat, ketika mampu memaafkan.  Dan untuk seorang sahabat.  Kata maaf pasti kan selalu ada.

Sahabat adalah keindahan.  Karenanya Allah berikan bagi mereka yang bersahabat dijalanNYA sebuah keistimewaan.  Sebuah hadiah yang para nabi pun iri padanya.

s a h a b a t.
Semoga Allah catatakan banyak nama untukku, dihatiku.  Semoga Allah pilihkan berbagai hati, untuk menyatu dijanlanNYA, dengan hatiku.

Hati kan tetap luas untuk menerima dan menerima berjuta cinta, tapi hati kan segera menyempit, menyesak, ketika menerima sebuah luka.

sudut pandang

Seperti sebuah sudut di hamparan daratan
menuju kelangit biru
satu titik yang kau ambil
sebenarnya tidak tetap menjadi titik
tapi menyeruak membelah buana
semakin terbuka adanya

seperti itulah pikiranmu
dari mana kau bermula,
kau dapatkan dia akan terus terbuka,
meluas langit membelah mega

maka
ambilah sudut-sudut positif saja
agar hanya bahagia
yang kau rasa

ketika kau menjadi tameng

Dikau....
Dikau bisa saja memilih untuk berlari
mencari kebahagiaan diri
menghindari pedih perih yang terus menghujani
dari cinta yang terbagi

Tapi tidak
Dikau tidak memilih itu,
yang kau pilih adalah tetap berdiri disitu
menjadi tameng
menjadi benteng
agar pedih perih itu tak sampai pada kami

satu
atau dua
ada luka yang memang akhirnya tembus juga
karena dikau manusia biasanya
adakalanya terjatuh jua
adakalanya memuntahkan duka

Tapi lihatlah
Dikau tetap memilih ribuan luka itu melukaimu
menyembunyikannya dari semua anakmu
hingga ajal menjemputmu.

Bunda,
andai saja dulu aku tahu...

Senin, 22 Maret 2010

Aktifitas Minggu hari.

Semburat ungu masih belum beranjak di lukisan  langit minggu pagi itu.  Ungu bersanding kelabu.  Indah dalam sejuk bening pagi.  Sebagian manusia mungkin masih terlelap lena.  Terbuai dalam mimpi indah.  Mimpi tentang keindahan yang tak bisa mereka dapatkan dalam hidup keseharian.  Yah.  Untung saja masih bisa bermimpi, sehingga harapan masih bisa mereka genggam sebagai penuntun langkah mencari kehidupan.  Karena hidup tak selamanya indah, maka impian adalah tumpuan ketika keindahan itu tak didapatkan. 

Sebagian lain manusia barangkali sudah terjaga.  Atau memang semalaman berjaga.  Mereka berusaha memberi arti pada malam minggu yang menurut mereka adalah malam panjang.  Malam yang dihabiskan untuk sekedar menunggu pagi dengan kegiatan yang katanya menyenangkan.  Entah hanya kumpul-kumpul mendengarkan musik.  Entah berkumpul sambil memainkan kartu-kartu, sambil mengepulkan asap-asap rokok dimulut-mulut mereka.  Rokok katanya perlambang kejantanan.  Bukan lelaki katanya jika tidak merokok.  Tapi Ayahku tidak pernah merokok.  Dan aku tetap melihat ayahku sebagai lelaki.  Lelaki yang beranak 8.  Tidak cukupkah itu sebagai bukti bahwa ayahku benar-benar seorang lelaki sejati?  Ayahku, lelaki yang banyak dikejar wanita meski usianya sudah diatas kepala 4.  Aku tahu itu dari pertengkaran-pertengkatan antara ayah dan ibu karena kecemburuan ibu.  Ayahku tidak pernah membakar uang dimulutnya.  Hidup harus sehat.  Begitu prinsip ayahku.   Sehat secara fisik & finansial.  Sayangnya prinsip yang menurutku absolut bagus ini ternyata tidak bisa diwariskan.  Kakak dan tiga adik laki-lakiku perokok.

Pernah adiiku Bram mengeluh padaku.  Bahwa ia merasa sayang mengluarkan uang untuk rokok, bahwa ia ingin berhenti merokok.  Bahwa ia tahu merokok itu berbahaya untuk kesehatannya dan juga untuk kesehatan orang disekitarnya.  Lalu aku bertanya "  Bram, apa yang kamu nimati dari rokok?"  Bram merenung sejenak sebelum menjawab.  "Asap, saat menghirup asap itulah aku menikmati sensasi"  "Kalau begitumah gampang, setiap kamu pengen merokok, pergi aja ketukang sate, hirup asap beraroma sate"  "Tapi kan tidak setiap aku ingin merokok pasti ada penjual sate yang lagi bakar sate" Bantah Bram.  " Ya udah, stiap kamu pengen merokok bakar sampah dan hirup aroma minyak wangi, sambil bayangkan bahwa kamu telah menyelamatkan sejumlah uang dari pembakaran"  Aku tidak tahu apakan saranku itu berhasil atau tidak, yang jelas Adikku Bram tetap saja merokok.  Aku jadi mempertanyakan kesungguhannya dulu.  Mungkin juga karena pengaruh teman-temannya ketika berkumpul.  Terutama teman satu ganknya yang setiap malam minggu selalu punya acara bersama.


Dimalam minggu yang katanya malam panjang ini  ada juga yang mengisinya dengan tegukan-tegukan alkohol.  Alkohol adalah cara untuk berlari dari kepedihan & kepahitan.  Begitu kata mereka.  Kasihan aku pada mereka yang berpikiran seperti ini.  Andai saja mereka tahu bahwa ada cara lain yang lebih aman, lebih menyembuhkan.  Sayangnya hidup adalah pilihan.  Mereka telah memilih untuk melakukannya.  Aku ingin memilih untuk mengajak mereka menuju cara yang baru.  Tapi keberanian yang kucicil belum cukup untuk menebusnya.

Malam minggu kini sudah beralih nama menjadi minggu pagi. 
Minggu adalah hari yang luar biasa.  Dikota ini ada beragam kesibukan yang hanya ditemui pada hari minggu.  Lari pagi misalnya.  Sebagian orang mungkin sudah mulai bangun pada jam 2 pagi untuk menyambut ritual ini.  Seperti aku dulu.  Aku pernah mengekor pamanku berlari dari rumahku selama 2 jam tak berhenti berhenti.  Berlari dari jam 2 hingga jam 4 pagi. Walhasil,  ketika orang baru mau mulai aktifitas semacam ini.  Aku sudah sampai dirumah kembali kecapaian.  Tidak masuk anginpun itu sudah sebuah keberuntungan.

Biasanya orang melakukan olah raga lari minggu pagi ini sesusai sholat shubuh.  Semua berbondong-bondong menuju beberapa lapangan besar.  Lapangan yang paling bersejarah dan dikenal sebagai tempat pertamakali ritual lari subuh ini dimulai adalah lapangan : gasibu.  Disana akan terlihat manusia menyemut sejak dini hari.  Dari mulai olahragawan sejati, olahragawan rutinan, olahragawan dadakan,ada penjaja makanan ada juga para pedangan.  Pedagang berbagai macam keperluan.  dari mulai keperluan dapur, keperluan kamar tidur, keperluan ruang tamu.  Bahkan ada juga yang menjual barang yang sebagian besar orang sudah tidak memerlukannya lagi.  Seperti seorang pedagang sisir yang pernah aku temui.  Ia punya banyak koleksi sisir.  Sisir andalan yang ia jual adalah sisi pintar.  Pintar, karena sisir ini bisa mencari kutu katanya.  Dizaman milenium yang serba canggih ini.  Dizaman dimana segala macam obat perawatan rambut sangat mudah ditemukan.  Ternyata masih ada juga yang menjual sisir pintar ini.  Adakah yang membeli?  Sepertinya sih ada.

Sekitar 40 persen barangkali, jumlah penduduk kota  yang terlibat dalam aktifitas rutin lari pagi.  Sisanya sibuk dengan aktifitas masing-masing.  Dulu aku termasuk orang yang rajin terlibat dalam acara lari pagi itu.  Hampir tak pernah terlewatkan.  Tapi tiga tahun belakangan ini, hatiku telah terpikat pada aktifitas lain.  Aktifitas di Masjid Thursina.  Aktifitas ini dimulai dari jam 06.00 pagi.  Dan rumahku yang cukup jauh membuatku harus berangkat jam 05.30 diantar oleh bebek tua yang umurnya sekitar 5 tahun lebih tua dariku.  Bebek hadiah ulang tahun dari kedua orangtuaku.  Bebek berkulit merah yang warnanya sudah tidak ranum lagi.  Bebek yang selama 3 tahun setia mengantarku kemana-mana.  Kuliah, belanja, mengaji, jalan-jalan dan banyak lagi.  Bebek yang ramah dengan semua sahabatku.  Bebek yang juga mau mengantar para sahabatku kemana saja sesukanya. 

Angka  jam dinding dikamarku bertenger antara empat dan lima.  Masih ada banyak waktu usai sholat shubuh untuk melakukan banyak aktifitas.  15 menit untuk membaca Alqurán.  15 menit untuk membaca buku referensi mentoring nanti.  15 menit untuk bebenah & 15 menit untuk berdandan, walau terkadang waktu berdandan ini sering dan sering sangat kurang. Untuk masing-masing jadwal waktu kupasang alarm di handphoneku.  Nada alfatihah jika jadwal pertama usai.  Nada siulan wind of change pertanda waktu membaca referensi telah habis.  Nada musik mision imposible jika waktu bebenah sudah tak ada jatah.  Lagu bismillahnya Opick kupasang dalam alrm terakhir sebelum aku pergi bersama bebekku.

Berisik.  Itu keluh adikku setiap minggu pagi.  Sayangnya keluhan itu tak cukup kuat untuk memberhentkan kebiasaanku.  Hidup perlu variasi.  Itu saja alasanku.  Sederhana tapi nampaknya mengena.

"Bunda,  Andin pamit dulu" kuketuk pintu kamar Bunda.  Bunda masih dalam pakaian tidur ketika membukakan pintu "Oh ya, sebentar Bunda mau nitip kering tempe untu Bibimu ya" kata Bunda sambil berjalan menuju dapur.  Kantong kresek hitam berisi kering tempe yang tersimpan dalam sebuah toples itupun masuk kedalam ranselku.  Berjejalan dengan buku, baju, alat tulis, handphone dan kamera DSLR kesayanganku.  Kucium tangan Bunda "Doákan Andin ya Bunda ya".  Bunda hanya mengangguk tersenyum.

Hanya anggukan dan senyuman.  Jarang sekali ada kalimat panjang yang keluar dari mulut Bunda.  Tapi aku tak pernah bertanya mengapa.  Aku hanya menerka saja bahwa itu memang karakter Bunda.  Jika memang itu sudah karakter, tinggal diterima saja.  Satu hal yang masih belum bisa aku terima, satu hal yang masih menyisakan sesak didada, satu hal yang selalu membuatku gundah gulana, aku belum pernah melihat bunda mengenakan mukena.  Aku hanya bisa berdöá semoga hidayah berkenan menyapa Bunda.  Untuk bicara, tak pernah keberanian itu ada.  Hanya berharap Bunda bisa menangkap isyarat ketika aku sholat. 


Dingin, dan sangat dingin.  Ituah udara Bandung pagi hari.  Tapi dingin bukan halangan bagi beribu orang untuk menjalankan segala aktifitas yang mereka inginkan.  Bukan bagiku, bukan bagi segenap jajaran pengurus Yayasan Mesjid Thursina, bukan bagi para peserta mentor dari kalangan Sekolah dasar hingga mahasiswa di Masjid Thursina.  Dingin mungkin jadi halangan yang menghadang untuk aktifitas pagi, bahkan aktifitas seharian, bagi mereka yang semalaman begadang.  Dan bersama bebek merahku yang langsing, kuterjang jalanan.


Sayangnya jalanan minggu pagi agak lebih sulit diterjang dengan kecepatan tinggi.  Jika setiap pagi jalanan dipenuhi oleh berbagai macam kendaraan, maka minggu pagi jalanan dipenuhi orang-orang.  Mereka memang dipinggir, bukan ditengah.  Tapi tetap saja bukan ditrotoar jalan.  Dan itu sudah merupakan sebuah alasan untuk berjalan bersama bebek kesayanganku dalam kecepatan pelan.  Mengesalkan?  Tidak juga.  Aku menikmatinya.  Toh tidak dinikmati alias digerutui juga tidak akan merubah keadaan.  Justru dengan menikmati semua jadi terasa menyenangkan.  Sering malah aku menjumpai teman dan sahabat lama diantara jejalan manusia.  Senang rasanya bisa menyapa.  Berbagi kegembiraan.  Menggali kenangan, dan menjalin kembali tali silaturrahim yang sempat terjedakan waktu.  Satu atau dua teman yang kutemui pernah juga numpang dibebekku dan kuantar mereka ketempat tujuan.


Dalam kecepatan sesekali aku mencoba melihat, mencari diantara mereka yang tengah berlari.  Siapa tahu ada yang kukenali.  Mencari seseorang ditengah kerumunan, ketika merekapun dalam keadaan bukan diam, ternyata tak semudah yang dibayangkan. 

Kerumunan manusia yang begitu ramai.  Berjejal.  Berlari.  Mencoba mengucurkan keringat dari dalam diri.  Sensasi, mungkin itu yang mereka cari.  Sensasi?  boleh jadi.  Ketika langkah kaki mengayun begitu cepat, menopang berat tubuh yang cukup berat.  Ketika segar udara pagi diantara sejuk bening embun, diiringi hembusan sejuk angin.  Ketika denyut jantung berdetak cepat.  Yup. Ada sensasi disana.  Sensasi yang memacu diri untuk mendapatkan kebahagiaan.  Barangkali itulah yang dirasakan orang-orang yang tengah terengah-engah membawa tubuhnya berlari menuju tempat yang telah ditentukan.   Sensai itu jugalah yang mungkin membuat orang rela mengorbankan waktu setiap minggu pagi.  


Sepanjang jalan, nyaris tak ada bahu jalan yang kosong dari para pelari pagi.  Hanya saja, jumlah disetiap tikungan, di beberapa jalanan, berbeda-beda.  Kadang penuh, kadang hanaya segelintir.  Yang jelas, minggu pagi dikotaku selalu terasa lebih hidup dari pagi dilain hari.  Ada semangat lain yang terasa dalam minggu pagi.  Dibenakku, dan aku yakin juga dibenak banyak orang.  Terutama dibenak teman & sahabat yang sama berjuang di Masjid Thurshina tempat kami mengukir amalan.


Amalan dakwah, amalan yang kami niatkan untuk memancing kasih dari Sang Pencipta Segenap Alam.  Dari Allah yang maha penyang.

Masjid Thurshina.  Masjid yang cukup sederhana jika dibanding beberapa masjid yang ada dikota ini.  Masjid berlantai dua.  Lantainya hanya terbuat dari keramik biasa.  Bukan lantai marmer seperti masjid lain yang istimewa.  Kubahnya hanya kubah masjid biasa, kubah yang dicat dengan warna hijau tua, bukan kubah emas seperti masjid yang ramai menjadi berita.  Masjid Thurshina menjadi istimewa karena ia mempunyai halaman yang sangat luas.  Halaman yang ditata indah seperti taman.  Masjid ini dibangun diatas tanah seluas seribu meter persegi.  Disebelah timur ada tiga bangunan kecil.  Satu bangunan yang paling besar diantara ketiganya adalah kantor yayasan.  Tempat para pengurus masjid 6 yayasan menjalankan aktifitasnya.  Disebelah kanan gedung yayasan ada aula kecil yang sering menjadi tempat pertemuan serba guna.  Disebelah kirinya ada kantin yang menjal berbagai macam makanan.

Di Tanah, Masjid, dan bagunan lain yang ada disekitarnya adalah waqaf dari seorang pengusaha kaya yang aku tidak tahu siapa namanya.  Masjid ini dikelola oleh yayasan.  Para pengurus yayasan ini kabarnya haji semua.  Haji dan hajah yang katanya selamat waktu ada tragedi Mina di makkah yang banyak memakan korban jiwa.  Sebagai tanda syukur kepada Allah karena terhindar dari musibah Mina, mereka bertekad untuk mengabdikan diri mereka dijalan Allah.  Mereka bertekad untuk memakmurkan masjid & mengemban dakwah di Masjid Thurshina yang mereka kelola.  Konon kabarnya mereka mendapatkan banyak bantuan dan sumbangan dari negara-negara Arab.  Aku pernah dengar bahwa jika ada satu keluarga diarab mengeluarkan zakat maal, maka zakat itu cukup untuk membangun sebuah masjid.  Hm, Alangkah kayanya mereka.  Apakah mereka bangga dan bahagia dengan kekayaan yang ada?

Beruntung sekali aku bisa hadir, bisa mengetahui, bisa meluangkan banyak waktu di Masjid Thurshina ini.