Senin, 26 April 2010

dokter & pasien

"Kind regards to your family" Kata Prof. Dokter Thurmfart mengakhiri konsultasi medis pagi itu.  Ucapan ramah dari seorang dokter ternama pada pasiennya.  Ngga hanya sekali, dulu waktu aku bolak balik ke dokter Kothe di Marientplazt, tak jarang dia juga titip salam untuk suami saya.

Hubungan dokter & pasien adalah hubungan yang unik.  Hubungan yang menurut saya dari sisi pasien, tentu sebenernya pasien yang butuh dokter guna mengobati penyakitnya.  Tapi dokter juga pasti butuh pasien, untuk mengamalkan ilmunya, untuk mata pencahariannya.  Tapi saya tahu betul tidak semua dokter berorientasi uang (karena saya pernah bekerja di rumah sakit) dan saya sering berobat gratis pada beberapa teman yang berprofesi sebagai dokter.  :D

Dokter juga manusia, punya hati punya jiwa.  Dan yang penting tentu punya ilmu tentang pengobatan yang kita butuhkan.  Saya selalu berusaha mencari dokter yang senior kalau berobat.  Dan sekali ketemu, saya tidak akan berpindah.  Seperti dokter spesialis anak misalnya.  
Dokter anak kami waktu di Bogor adalah dokter Murdani.  Empat anak saya langganan berobat pada beliau.  Doternya sudah sepuh, tapi sangat teliti ketika memeriksa pasien.  Pasiennya biasanya rela ngantri berjam-jam ketika berobat.  Bagi saya bukan hanya profesionalitas yang mengesankan, tapi juga sikap ramah dan kekeluargaan yang dokter ini tamppakkan.  Pernah beberapa kali Dokter ini bercerita tentang keadaannya, tentang anak gadisnya, tentang pernikahan keponakannya.  Terus terang ini membuat hubungan antara dokter dan pasien bagi saya tidak hanya sekedar membutuhkan, tapi semakin menjadi unik.  Sempat berfikir, jangan2 ini salah satu faktor yang membuat pasiennya membludak.
Kalo sambil berobat ke dokter yang memang merupakan teman & sahabat pasti ngobrolmah sudah biasa.  Tapi rasanya lain kalau hubungan kedekatan ini muncul tidak dari awal.  Saya jadi tambah respek & tambah promo ke banyak orang.

Setiap orang pasti memerlukan dokter, karena pasti pernah merasa sakit.  Sayangnnya tak jarang dokter jadi sasaran tuduhan jika terjadi hal yang tidak diinginkan.  Wah, untung saya bukan dokter walau bagi saya profesi dokter masih tetap "prestise"

2 komentar:

  1. Jadi keingetan dokter anak di Cirebon.
    Entah Bapak Dokter itu masih ada apa nggak. Dari adikku sampai anakku pernah menjadi pasiennya. Kalau mau bertemu dgnnya harus membooking beberapa jam sebelumnya kadang sehari sebelumnya. Apalagi kami dari daerah. Beliau ramah dan sering membuat betah pasien dan obatnya manjur itu kata ibuku he3..

    BalasHapus
  2. andai bu rani yang sanguine ini jadi dokter, pasti seruuuuuuuuu

    BalasHapus