Senin, 31 Maret 2008

Berpisah??? ogah aah...

" Tiada yang pergi dari hati, tiada yang hilang dari kenangan" (tere liye dalam : Rembulan Tenggelam di WajahMU).
Sejak itu, saya jadi ogah mengucapkan kata berpisah...

Berfikir positif

jika kita berpikir positif, maka kita melihat 1000 pemikiran positif di depan kita, jika kita berfikir negatif, maka kita akan melihat 1000 pemikiran negatif di depan kita”

Itu adalah salah satu kalimat yang paling berkesan yang pernah saya baca di buku yang berjudul 10 Anugrah terindah untuk Ananda terbitan KAIFA.

Minggu, 30 Maret 2008

Mencari keikhlasan

Pekikan dalam hati :

v      Laa maqsudi illalloh,

v      Laa ghoyata illalloh,

v      Laa haula walaa quwata illa billah…

Ketika niat hati tergoda ketidak tulusan,

Ketika angan menginginkan pujian,

Ketika rasa kemanusiaan mengharapkan balasan selain dari Yang Maha Penyayang

 

Bisikan dalam hati

v      Ya Allah aku Ikhlas

v      Ya Allah aku ridho

v      Ya Allah aku pasrah

Saat duka lara menyapa

Ketika ujian datang menghadang

Diwaktu kepedihan tak jua menghilang

Bisikan berulang-ulang

Agar derai air mata segera terusap oleh limpahan rahmatNYA

Agar segala petaka menjadi imunisasi bagi diri….

 

***

 

Untuk semua sahabat di Insantama, terimakasih atas segala kesempatan untuk belajar mengenai keikhlasan dan ketulusan. Miss you all, lillah.

 

 

Sabtu, 29 Maret 2008

Akhirnya...




Alhamdulillah. Berhasil juga akhirnya aku membuat empe-empe. Belum 100% sih, baru 85%, tapi lumayan lah. Praktikum empe-empe di lab dapurku sebelumnya sempat salah arah. Mau bikin empe-empe jadinya malah OTAK-OTAK. Kalau urusan masak memasak mah aku bukan ahlinya dan tidak hobi pula. Cuma karena hidup di negri orang ya harus ngembangin bakat alias bakat ku butuh atawa bakat ku sono.
Untungnya suamiku cukup pengertian dengan kekuranganku yang satu ini. Dulu waktu awal-awal rumah tangga pernah aku masakin dia daun singkong. Daun yang segar langsung aku cuci kemudian di iris-iris, bumbunya pake bumbu 3, bawang merah, bawang putih dan cabe. Pas makan aku bingung sendiri sebab rasanya pahit sekali. Kebingunganku bertambah ketika melihat suamiku makan sambil enjoy aza (lagi niruin gaya Rosulullah saw kalie, ga mencela makanan) padahal itu sayur beneran pahit deh, hampir nyerupai pare. Karena pengertian pula dia akhirnya membelikan aku 2 buku resep masakan yang lumayan tebal. Dia pula yang pergi kesupermarket membeli bahan-bahan aneh yang tidak aku kenal. Hasilnya masih gagal total. Tapi dia tidak putus asa. Dipanggilkannyalah guru spesial dari jawa. Ibunya sendiri alias mertuaku. Sebulan penuh aku dilatih masak memasak. Agaknya cukup membuahkan hasil. Yang jelas aku tidak tahu apa yang diceritakan suamiku pada ibunya. Cuma ketika aku berhasil memasak nasi, mertuaku betul-betul memuji aku. Dalam hati aku berpikir "kalau cuma masak nasi aja mah gampang".

Jumat, 28 Maret 2008

Mie Ayam Neugilching




Bahan :
1 ekor ayam.
3 batang daun bawang di iris tipis
1 siung bawang bombay di cincang
1 sendok makan kecap ikan
1 sendok teh bawang putih bubuk
1/2 sendok teh merica
6-7 sendok makan kecap manis
1 sendok makan kecap asin
1 sendok teh bumbu kari
garam secukupnya
Minyak goreng secukupnya
Mie
pokcoy
saos

Cara memasak:
setelah di cuci bersih ayam direbus sampai matang. Daging ayam yang matang dicincang kasar.
Panaskan minyak goreng. Tumis bawang daun & bawang bombay sampai layu. Masukan kecap manis, kecap ikan, kecap asin dan sumua bumbu. Masukan daging ayam yang telah di cincang. Tambahkan sedikit air kaldu ayam.
Rebus mie dan pokcoy di dalam sisa kaldu ayam. tiriskan.
Masukan mie yang telah direbus kedalam mangkok. Tambahkan kuah ayam, pokcoy dan saos sambal.

Kamis, 27 Maret 2008

Ta'aruf

Start:     Mar 27, '08 6:00p
Location:     bumi Allah
Akhirnya kabar bahagia itu datang juga. Setelah sekian lama menengadahkan tangan meminta padaNYA, terkabul juga sebuah do’a. Seorang sahabat kini tengah menjalani proses ta’aruf (tak kenal maka ta’aruf), sebuah proses menuju jenjang pernikahan.
Bahagia memang, meski dia sempat mengeluh karena perbedaan karakter. Yang satu melankolis korelis, yang lain sanguinisz abisz. Tapi mungkin itu adalah jawaban dari do’a-do’a yang telah dipanjatkan, agar saling melengkapi, menyempurnakan dalam merajut kebahagiaan.

Ya Allah,
jika mereka saling mencintai,
maka jagalah hati-hati mereka agar hanya mencintai karena ENGKAU semata
lindungilah mereka dari tipu daya cinta dunia.

Ya Allah
Jika memang ENGKAU taqdirkan mereka untuk bersatu dalam ikatan mitsaqon gholido,
mudahkanlah jalan mereka
Berilah kepada mereka kebahagiaan
yang tidak ENGKAU berikan kebahagiaan itu, selain kepada mereka

Ya Allah,
Jika memang mereka tidak KAU taqdirkan untuk menjadi pasangan,
pisahkanlah mereka dengan perpisahan yang baik,
lapangkan untuk mereka dada-dada mereka
dan berilah kepada mereka masing-masing pengganti yang lebih baik.

Mabit kelas 6

Start:     Mar 29, '08 10:00a
End:     Mar 30, '08
Location:     Pesantren Pertanian Darul Falah Bogor
Mabit atau menginap adalah kegiatan rutin tahunan bagi tiap angkatan di Insantama. Kelas 1 mabitnya di sekolah, temanya adalah kemandirian acara utamanya mancing menjemput senja, ditambah dengan berbagai kegiatan lainnya. Kelas 2 juga berlokasi di sekolah. Acara utama kelas dua adalah mengamati bentuk awan dan langit pada sore hari, dilanjutkan melihat bintang pada malam hari. Selain itu juga ada acara-acara seru laninnya pada saat mabit tersebut. Kelas 3 mabitnya di IPB, siswa melihat dan mengamati dan mendapatkan materi mengenai bebagai hal yang berkaitan dengan pelajaran sains, misalnya melihat-lihat hewan ternak, proses pemerahan dan pengolahan susu sapi, dan lain-lain. Kelas 4 mabit di desa. Kegiatan utamanya adalah bertani bersama warga desa, setelah itu menjelejah alam. Siswa kelas 4 diajak untuk mengenal kehidupan masyarakat desa dan bersama mereka ikut menjalankan aktifitas sehari-hari. Pada malam harinya diadakan acara keakraban antara siswa dengan siswa SD di desa tersebut. Kelas 5 acara mabitnya adalah berkemah. Tujuan dari berkemah ini, selain kemandirian, adalah mempraktekan teori-teori kepanduan. Kelas 6,mabitnya dilaksanakan menjelang UN. tujuannya adalah memberikan motivasi lebih dan menyiapkan mental siswa agar siap tempur dengan jujur pada UN nanti. Pada acara mabit ini, biasanya siswa kelas 6 membuat ikrar menjelang UN.

Mabit adalah salah satu petualangan seru bagi siswa insantama. Banyak lagi lho petualangan serunya seperti swiming, visiting, dan lain-lain. Kalau penasaran, silahkan tanya ke Insantama di 0251 343406

Rabu, 26 Maret 2008

Gubraghks...

“Ting nong” bel rumah berbunyi, pertanda ada tamu.

“Halo” sapaku,

Tak ada jawaban dari bawah sana.  Maka kubuka pintu rumah.  Seorang nenek dan seorang pemuda berdiri disana.  Pemuda tersebut menyapa ramah dan menawarkan sesuatu.

“in english please” pintaku.

“I come to tell you about something, can I?” begitu kurang lebih ia menyampaikan maksud.

Aku mulai rada curiga melihat sesuatu yang ia mereka bawa.  Sebelumnya aku berpikir mereka adalah tetangga baru.  Kebetulan rumah dibawah sudah tak berpenghuni sejak sebulan yang lalu.  Penghuni rumah bawah yang sebelumnya juga seorang nenek, agak lebih muda dari nenek yang berdiri di depanku.

“it’s about what?” kacau juga deh englishku.

Gara-gara kacau itu ia jadi bertanya.

“wich language do you speak?” tanyanya

“ I came from Indonesia, bu I can speak english a litle” jawabku

Nenek yang sedari tadi diam,bertanya pada sang pemuda dalam bahasa jerman yang kutangkap artinya seperti ini : Dia tinggal di jerman tapi tidak bisa bahasa jerman.  Sang pemuda menjelaskan bahwa saya berbicara dengan bahasa indonesia. 

“Oke, we will send you a person who can speak Indonesia” pemuda itu kembali berbicara padaku.

“But, what will you inform to me?” tanyaku penasaran.

“ Holly bible” jawab pemuda itu tenang.

GHUBHRAKs. 

Apa ia tidak melihat aku berkerudung ya, batinku.  Atau karena aku pakai kerudung yang tidak pernah dipakai oleh orang-orang turki ya, jadi aku disangkanya bukan muslim?.  Dan yang lebih bikin ngagubraks lagi adalah bahwa ia akan mengirimkan seseorang yang bisa berbicara bahasa indonesia….

Ah daripada nga-gubraghks ria, lebih baik aku segera mengatakan sesuatu.

“Oh,… I thing I don’t need information about bible because I have a religion too” 

Pemuda dan nenek itu terdiam dua jenak.  Termangu.

“oh,… okay, bye-bye” hanya itu yang keluardari mulut pemuda itu.  Setelah itu, iapun berlalu.

 

 

Selasa, 25 Maret 2008

Budapest




"fantashiru fil ardhi, fandzur kaifa kaana 'aqibatul mukadzibiin..."
Aku cuma bengong-bengon aza melihat-lihat, sebab belum baca sejarahnya. Tapi jadi terpikir ashabul Aikah yang pada jadul juga dikisahkan pernah membuat bangunan yang paling tinggi. Sayang kaum tersebut menentang ajaran Tauhid dan menantang Allah dengan meminta diturunkannya adzab, jadilah mereka musnah karena di adzab. Terus sempat terpikir juga, apakah mereka bahagia tinggal ditempat-tempat semegah itu? belum tentu, malah barangkali mereka pada kesepian karena tempatnya keluasan, he..he...

sekedar




Ke Wina




Satu Puisi lagi

Pernah dengar sajak yang ini?

Kalau tidak salah karyanya Sutarji Kalzum Bachri.

Saya suka dengan permisalannya.

Smoga tidak satupun diantara kita yang terjebak dalam bentuk cinta seperti yang digambarkannya.

 

 

Aku mencintaimu, dengan sederhana

dengan kata

yang tidak sempat disampaikan awan

kepada hujan yang menjadikannya tiada

 

Aku mencintaimu

dengan sederhana

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan kayu

kepada api yang menjadikannya abu

Kekasih

Ini adalah puisi favorit saya.  Karya Kang Jalal.  Saya tidak begitu hafal, tapi pengen menuliskannya kembali. 

 

Allah ciptakan bumi dan semua yang ada didalamnya

untuk kebahagiaan manusia

 

Allah turunkan hujan

sirami tanah yang kering,

tumbuhkan pepohonan,

untuk kebahagiaan manusia

 

Tapi Allah Yang Maha Tahu

memberi lebih daripada itu

 

diketahuiNYA getar dada kerinduan hati

 

Allah tahu

saat kita diharu biru dihempas ombak,

kita perlukan seorang yang untuk mengobat luka

menopang tubuh yang lemah

dan menguatkannya

 

 

Allah tahu

sering kita berdiri sendirian

lantaran keinginan untuk mengejar mimpi

saat itu kita perlukan seorang yang berdiri disamping

 

Semuanya tanpa prasangka dan pamrih

 

itulah sebabnya Allah ciptakan

K E K A S I H

 

 

(untuk belahan jiwa yang tengah jauh,meski jarak memisah,tapi jembatan cinta adalah titian yang mendekatkan)

Best free al quran downloads. First ever Quran Software in Indian Languages. Zekr open source Quranic project.

http://www.freedownloadmanager.org/downloads/al_quran_software/

Indeks & terjemahan Al Quran dalam berbagai bahasa

http://quran.al-islam.com/mal/

Senin, 24 Maret 2008

Belajar Menerima Tamu

Barang siapa yang beriman pada hari akhirat, hendaklah ia memuliakan tamu” (terjemahan bebas dari sebuah hadits) 

 

Seriiiing sekali saya mendengar hadits itu.  Sering juga mendengar dan menceritakan kisah tentang seorang sahabat Rosulullah saw yang memuliakan tamu sedemikian rupa sehingga tercatat dalam sejarah sebagai sebuah kisah yang indah.  Saking Indahnya, barangkali orang akan menyangka hal itu tidak mungkin terjadi di zaman kiwari.

 

Suatu hari kami ditawari untuk menerima tamu.  Tanpa berpikir panjang, saya langsung meminta suami untuk mengiyakan.  Dalam benak saya saat itu hanya terpikir, inilah saatnya mempraktekan “teori” tentang menerima tamu.  Sebagaimana proses pembelajaran, tidaklah lengkap belajar tanpa praktek.

 

Manusia boleh berencana, tapi Allah Yang Memutuskan jua.  Karena satu dan lain hal, saya tidak bisa menerima tamu.  Malah pada timing yang sama, saya malah “harus” bertamu.  Tapi, subhaanaloh, ternyata ketika saya bertamu, saya malah mendapatkan “Penjelasan rinci” juga “Praktek Riel” bagaimana menjadi tuan rumah yang sesungguhnya.  Bagaimana memuliakan tamu yang sesungguhnya. 

 

Waktu itu saya kebingungan harus kemana.  Badan kelelahan setelah perjalanan.  Tiba-tiba muncul dalam ingatan nama seorang teman.  Akhirnya saya putuskan bertamu kerumahnya.  Subhaanaloh, saat itulah saya melihat dan merasakan bahwa saya betul-betul dimuliakan.  Ketulusan mereka adalah pertolongan.  Selebihnya, bagi saya itu adalah sebuah pembelajaran, sebuah teladan.  Semoga saya bisa seperti mereka.

 

Memuliakan tamu dikaitkan dengan hari akhir.  Saya belum membaca syarah (penjelasan) dari hadits tersebut.  Tapi saya menyimpulkan bahwa orang yang memuliakan tamu akan mendapatkan kebaikan di hari akhir kelak. 

 

Ya Allah,

terimakasih atas “pembelajaran” ini.

Ya Allah,

sebagaimana mereka telah menolongku atas ijinMu ketika aku kebingungan dan kesulitan, maka tolonglah mereka setiap mereka menemui kesulitan, dan tolonglah mereka, bahagiakanlah mereka, pada saat hari pembalasan.

Wahai Engkau Robb semesta Alam,

Duhai Engkau, Allah yang Maha pengasih,

Kabulkanlah pinta hamba.

 

 

(untuk somebodyperfect 2)

 

Kamis, 20 Maret 2008

Jalan-jalan lanjutan

Start:     Mar 22, '08 02:00a
Location:     Budhapest
Semoga Allah mudahkan semua urusan,

Jalan-jalan

Start:     Mar 21, '08 02:00a
Location:     Wina
Semoga Allah mudahkan semua urusan,ringankan beban,dan berikan kebahagiaan.
Amin

Surat untuk Sahabat

Sahabat,

aku disini ada untukmu,

menemani meniti hari,

menggapai ridho ilahi,

 

Sahabat,

Mata hatiku

tersenyum melihatmu

kala bahagia indah menyapa

ketika derai tawa

renyah di jiwa

dan karena bahagiamu,

asaku kembali membahana


Sahabat,

pendengaran hatiku

kan selalu rela menerima cerita duka

ketika engkau terluka

Kan kupinjamkan bahuku,

kala kau lara

kan kuhapus airmatamu,

dengan segenap do’a

Semua tulus dari lubuk nurani

seperti ketulusan yang selalu kau bentangkan

 

Namun sahabat,

ijinkan aku memutus niatmu

jika keindahan pahala akan terhapus

ijinkan aku menahan langkahmu

jika ridho ilahi jadi terpupus

dan sahabat

terimakasih karena engkau telah menjadi pencegah

ketika gundah menuntun ke jalan  salah

 

Sahabat,

Genggam nuraniku dan jangan pernah lepaskan

Berlombalah dengan ku menggapai cinta Ar Rohmaan.

 

 

 

 

Rabu, 19 Maret 2008

Mencintai Kisah Cinta

Saya memang sangat menyukai kisah cinta.  Apalagi kalau awalnya happy, pertengahan happy dan endingnya juga happy.  Cuma belum nemuin kisah cinta seperti itu, baik dari kisah nyata, novel, ataupun film, belum pernah deh nemu yang hapy semua.

Selalu saja ada duka, airmata, intrik maupun trik dan berbagai macam tempelan warna dalam kisah cinta.  Bahkan tak jarang ada pihak ketiga,ke empat ataupun kelima dalam sebuah kisah cinta.

 

Ayat-ayat cinta misalnya.  Berapa pihak ya yang terlibat dalam cintanya Fachri? Tapi Cuma Fachri aja ya yang jadi sentral.  Coba Aisya atau nurul juga jadi sentral konflik.  Maksudnya tidak hanya Fachri saja yang banyak ditaksir tapi para perempuan itu juga ditaksir bahkan “diperjuangkan” oleh ikhwan lain.  Tambah seru atau tambah hambar ya ceritanya?  Tapi yang jelas pesan yang disampaikan jadi berbeda deh. 

Sama seperti berbedanya pesan dalam novel dengan pesan dalam film AAC. 

Entah lah, saya menyimpulkan kearah sana.  Apalagi ketika Maria berkata   ´... ternyata cinta berbeda dengan keinginan untuk memiliki’ 

Saya jadi bertanya-tanya apa maksud sutradara dengan menyelipkan kalimat seperti itu.

 

Tapi sebenarya kisah cinta mana sih yang paling indah?  Kisah Nabi Adam dan Siti Hawa kah?  Kisah Rosulullah saw dengan Khodijah kah?  Semua berpulang pada pemahaman pribadi masing-masing.  Kalau menurut saya sih, kisah cinta yang paling indah adalah kisah cinta yang telah Allah taqdirkan untuk masing-masing diri kita.  Karena kita sendiri yang mengalami bahagia,suka cita atau duka lara cinta.

 

vvv

 

Cinta, apapun bentuknya memang semestinya menjadi nafas kita.  Karena Rosulullah saw lewat lisannya yang mulia telah mengajarkan kita untuk senantiasa mengucapkan bahasa cinta sebelum kita memulai suatu perkara.  Bahasa cinta itu adalah “ Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang”

Selasa, 18 Maret 2008

ujian pengayaan

Start:     Mar 18, '08 10:00a
Location:     insantama
Tadi pagi (waktu Indonesia), khonsa dan abinya ke Insantama. Sambutan yang diberikan sangat akrab dan hangat. Ucapan yang tak terlupakan adalah : "hebat! dari Jerman naik ojeg"

^__^

Somebody perfect

No Body Perfect.  Sudah sering kita mendengar kalimat itu.  Tiada seorang pun yang sempurna, pasti punya kelemahan dan kekurangan.  Tapi bagi saya tidak juga.  Dalam hidup ini, saya menemukan seseorang yang sama sekali tidak pernah saya lihat kekerangan dan kelemahannya.  Dia adalah sahabat saya.  Amy, nama panggilannya.

Terlahir dari sebuah keluarga yang sangat berada,berlimpah dengan harta, yang dipenuhi dengan cinta.  Dibesarkan dalam lingkungan dengan suasana spiritual yang begitu kental.  Dia seorang yang cantik,bersahaja,cerdas,santun,lembut dan saya melihat seolah semua predikat kebaikan ada pada dirinya.  Bagi saya dia adalah Ibu,kakak,sahabat,teman sekaligus guru.  Subhaanalloh, saya merasa sangat beruntung karena Allah telah menjadikan dia bagian dari kehidupan saya. 

Dia yang sangat perhatian dan penuh kasih sayang, tidak hanya pada orang-orang disekitarnya, tapi juga seolah semua mahluk yang ada merasakannya.  Pernah suatu saat dia melihat kucing kecil yang sangat kotor terluka.  Sudah kotor, kucing itu berdarah-darah pula.  Saya bergidik ngeri melihatnya, tapi Amy, dengan kelembutan, mengambil kucing malang itu ke rumahnya, merawatnya bahkan sampai dibawa ke dokter hewan pula.

 

Dia juga seorang yang selalu menyerukan kebenaran, dikenal dengan nama lain ummu aiman.  Ia sampaikan islam dan pesan-pesan kasih sayang yang disabdakan baginda Rosulullah saw.  Sebenarnya jika dia mau, bisa saja dia menyimpan uangnya untuk pergi berhaji berkali-kali.  Tapi selama ini ia lebih mendahulukan untuk menolong orang-orang yang kekurangan atau mencukupkan sarana-sarana dakwah yang diperlukan.

 

Amy,dimata saya dia adalah seorang yang begitu sempurna.  Sempurna karena Allah selalu bersamanya dan menolongnya. Dan saya betul-betul ingin seperti dia.

Senin, 17 Maret 2008

Kenangan Terindah

“bila,.. yang tertulis untukmu, adalah yang terbaik untukku, kan kujadikan kau kenangan yang terindah dalam hidupku,” (Ungu)

 

Seyum kita, bahagia kita ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, ketika terwujudkan semua harapan dan impian kelak hanya akan menjadi kenangan.

Tawa dan canda kita hari ini ketika berbagi kata tentang rasa,tentang ceria,yang biasa ataupun yang jenaka, dimasa mendatang akan menjadi kenangan.

 

Ketika kita tumpahkan derai airmata dengan segala duka dan luka yang menyesak dada, dan kepahitan seakan ada di sekeliling kita, atau seolah merasa betapa derita tak juga beranjak dari masa, kelak hanya akan jadi kenangan.

 

Hidup adalah rangkaian kenangan.  Dan setiap kenangan ketika telah usai kita perankan, masing-masing kelak akan menjadi bintang dalam langit nurani kita.

Ada bintang yang gemerlap dalam kesendiriannya.

Ada gugusan yang melambangkan cinta dan kasih sayang,

Ada formasi-formasi yang yang melambangkan semua yang kita jalankan

Barangkali tidak sedikit bintang yang terlihat redup.

Atau malah tak bercahaya sama sekali.

Namun, bagaimanapun adanya,

Itulah gemintang kita,

Itula kenangan kita,

 

Semoga saja

Semua bintang yang telah kita rangkaikan,

Segala peran yang telah kita jalankan

Semuanya hanya akan menjadi kenangan terindah,

untuk kita, dan orang-orang yang ada di sekeliling kita

baik yang memiliki cinta ataupun tidak.

 

Semoga saja semua peran yang kita jalankan,

Senantiasa senada dan seirama dengan tuntunan Al Quran

Agar kelak setiap gemintang

Akan menjadi rangkaian titian

Menuju keindahan yang abadi,

Surga yang kita impikan

Sabtu, 15 Maret 2008

Laa tahzan! Innalloha ma'anaa

Start:     Mar 16, '08 5:00p
Location:     Bumi Allah
Semoga Allah mudahkan semua urusan,
Semoga Allah selalu selimuti hari-hari dengan naungan kasih sayang,
Semoga semua selalu dalam kebaikan dan kebahagiaan,
jarak bukanlah kendala, karena cinta dan do'a menjadi jembatannya.

Jadi Guru??? OGAH AaaHH,

“Udah kamu ke IKIP saja”, begitu dulu Ayahanda tercinta memberikan pilihan.

“iya ke IKIP” ibuku turut menegaskan.

Barangkali sudah menjadi impian dan do’a kedua orangtuaku, agar aku menjadi guru.  Profesi yang saat itu begitu agung dimata ayah dan ibuku.

Guru?.  Enggak ah,… itu yang keluar dalam pemikiranku.  Bukan karena aku enggan mengemban tugas mulia itu.  Hanya saja aku takut “karma”.  Begitu yang terbayang dalam benakku.

Aku takut, kelak aku mendapatkan balasan dari apa yang sebelumnya pernah aku kerjakan.  Diantara teman-teman, akulah yang paling sering “ngerjain” guru.  Bukan guru tetap siiiih, takut nanti dapat masalah.  Guru-guru yang baru magang, itulah yang biasa jadi sasaranku.  Jailnya ngga sampai kehal-hal yang membahayakan juga, hanya sekedarsenang membuat teman-teman tertawa ketika melihat guru magang gelagapan dan salah tingkah.

Karena membayangkan itu semua, maka aku saat itu memilih tidak menjadi guru.

 

Tapi ternyata taqdir berkata lain.  Ketika aku merasa sangat nyaman dalam mendalami islam, secara tidak langsung profesi guru telah aku jalankan, dengan mengajar ngaji di mesjid dekat rumah, dengan menjadi mentor di sekolah dan saat kuliah. 

 

Do’a orangtua.  Itu mungkin penyebab utama yang menyebabkan aku akhirnya menjadi sangat tertarik dengan dunia pendidikan dan akhirnya menjadi pengajar di salah satu SD Islam.  Dan do’a orangtua juga barangkali yang menyebabkan aku mendapatkan kebahagiaan ketika aku menjalani profresiku sebagai guru.

Barangkali, karena do’a orang tua juga, apa yang sebelumnya aku takutkan tidak pernah aku dapatka. (ya panteslah,… yang diajarin kan yang anak masih keciiiiiil).  Lain ceritanya kali jika aku mengajar murid yang sudah mulai suka usil.

Rabu, 12 Maret 2008

Team Nasyid Al Insan




Foto ini diambil ketika gabungan Antara Team Al Insan 1 (senior) bergabung dengan Team al Insan 2 (junior) manggung di Acara Seminar Pendidikan anak yang rutin diadakan oleh Insantama.
Seminar waktu itu berjudul " Melejitkan Potensi Anak dengan Cinta"

Team Nasyid Al Insan

Al Insan adalah Team Nayid Insantama .  Team Nasyid ini lahir sekitar 2 minggu menjelang perlombaan. Waktu itu Insantama mendapatkan undangan dari sebuah institusi pendidikan menengah pertama di Bogor,  untuk mengikuti berbagai macam lomba yang diadakan dalam rangka memeriahkan acara Maulid Nabi Muhammadsaw.  Adapun yang membidani kelahiran Team Nasyid Al Insan adalah Pak Agung dan Pak Tri.

 

Al Insan hanya berlatih 2 minggu untuk mengikuti lomba nasyid yang di ikuti oleh seluruh sekolah dasar di Bogor.  Al Insan bersaing dengan team lain yang sudah sangat terlatih dengan peralatan canggih.  Alhamdulillah, berkat rahmat dan karunia dari Allah, akhirnya Al Insan berhasil mendapatkan juara ke 2 dalam lomba nasyid tersebut.

Yang paling berkesan ketika menyaksikan Al Insan tampil saat itu adalah sewaktu salah satu vokalis Al Insan; Zaky, melantunkan neo sholawatnya snada dalam bahasa inggris.  Tidak sedikit penonton yang histeris (terutama penonton remaja wanita) ketika mendengarkan lantunan suara merdu milik Zaky.  Kayak di konser gede-gedean aja deh.

Alhamdulillah Zaky emang keren dan top abis deh (sama dengan tim Al Insan yang lainnya juga sih…).

Dengan kesederhanaan, dengan dukungan do’a, dan dengan berharap pada Allah semata jualah akhirnya Al Insan bisa menjadi juara.  Meski hanya juara ke 2, ini merupakan anugrah yang istimewa pada penampilan perdana.

 

Tidak hanya Al Insan saja yang berhasil menjadi juara.  Dibeberapa lomba seperti Lomba Adzan, mewarnai, dan lain-lain, Insantama juga berhasil merebut gelar juara.  Ketika itu, alhamdulilah, atas anugrah dari Allah semata, SDIT Insantama menyandang Juara umum dan mendapatkan piala bergilir,… Alhamdulillah


Kini Al Insan sudah berusia 4 tahun dan mungkin sudah bergantikan anggota.  semoga Al Insan senantiasa berjaya atas ijin Allah SWT.
Amiin

Siti Nurhaliza Mengaji Al-Quran




Siti Nurhaliza Seindah Biasa




Panduan Soal-soal UN 2008 Balitbang Depdiknas

http://awan965.web.id/
Info dari temen: Kepada "akang, teteh, ayi" yang memiliki adik, anak, saudara yang akan mengikuti UN 2008 mulai dari SD, SMP, SMA, SMK, MA dan belum memiliki Panduan Materi UN SD, SMP, SMA, SMK, MA 2008, dapat melihat, mengambilnya (mendownload dengan cara di save page as) di http://smakos- kng.sch.id/ atau di http://awan965. wordpress. com/ atau di http://awan965. web.id/ . Semoga bermanfaat.

Kalau mau nyari hadits-hadits tuk referensi,... disini tempatnya

http://opi.110mb.com/haditsweb/

Selasa, 11 Maret 2008

Kembali ke Insantama

Akhir semester 2 tahun yang lalu, seorang (dua orang dengan adiknya) siswa ku harus pindah ke Kalimantan karena ayahnya ditempatkan di sana oleh perusahaan tempat ayahnya bekerja.  Dengan perpisahan sederhana, kami melepasnya.  Meski jauh, komunikasi tetap kami jalin. 

Satu semester setelah ia pindah, ibunya memberi kabar bahwa ternyata mereka akan kembali ke Insantama.  Bukan karena pemindahan tugas ayahnya lagi.  Semata hanya karena orangtuanya merasa pendidikan Insantama lebih baik dari tempat sang anak mengeyam pendidikan.  Maka demi secercah pendidikan, sang ayah harus rela berpisah.

 

Pertengahan semester 1,5 tahun yang lalu, seorang (ini juga dua orang dengan adiknya) siswaku juga pindah ke Malaysia.  Alasannya serupa ; mengikuti ayahanda tercinta.  Ketika bertemu di dunia maya, saya mendengar kabar tentang rencana kepulangan siswaku ini ; hendak kembali ke Insantama dengan alasan yang sama; mencari pendidikan yang lebih baik.

 

Awal maret ini, putriku juga berencana hendak kembali ke Insantama dan harus berpisah dengan orang tua untuk sementara.  Tapi kali ini dengan alasan yang berbeda.  Sekolah tempat putriku belajar meminta putriku untuk kembali mengambil kursus bahasa setelah sebelumnya 6 bulan ia tidak masuk sekolah karena harus mengikuti kursus bahasa.  Sebelum ke sekolah, kami meminta surat keterangan dari guru les bahasanya.  Guru dan teman-temannya mengatakan bahwa prestasi putri kami cukup bagus.

Waktu itu pihak sekolah mengatakan bahwa sekolah akan memantau perkembangan putri kami selama 3 minggu.  Sayangnya perkataan itu hanya disampaikan secara lisan, tidak diatas kertas.

Seminggu ia bersekolah.  Semua perlengkapan telah kami belikan.  Tepat diakhir minggu pihak sekolah mengabari kami via telpon bahwa putri kami harus mengikuti kursus bahasa lagi.  Itu adalah keputusan sekolah.  Tapi mungkin itulah jalan bagi putri kami untuk kembali ke Insantama.  Alasan yang berbeda dengan kedua siswa yang kuceritakan diatas.  Tapi semoga inilah jalan dan peringatan dariNYA agar putri kami mencari dan mendapatkan pendidikan yang terbaik seperti kedua siswaku yang harus berpisah dari ayahnya.

 

Sebenarnya pernah kami merencanakan agar putru kami kemabali ke Insantama juga.  Tapi karena satu dan lain hal akhirnya rencana itu batal.  Kini alhamdulillah tiket sudah ditangan, dan putriku akan kembali ke Insantama tercinta.

 

Ketika ku kabarkan hal ini pada rekan-rekan, hampir semua menyambut dengan simpati dan senang.  Tidak sedikit yang menawarkan bantuan dan penginapan untuk putri kami agar ia bisa belajar intensif untuk menyusul ketertinggalannya.

Terharu aku dibuatnya.  Subhaanalloh, terkenang akan peristiwa hijrah dimadinah ketika Kaum Anshor menyambut muhajirin.  Terkenang kisah indah tentang bagaimana seorang sahabat berusaha memuliakan tamunya.  Betapa indah persahabatan dijalanNYA.

Ya Allah, saksikannlah bahwa kami bersaudara dan bersahabat, karena ENGKAU semata.

Kamis, 06 Maret 2008

Trainers Club Indonesia

http://trainersclub.or.id/
Saatnya membangkitkan motivasi

Beasiswa

http://www.daad.de/en/index.html
Dari tetangga sebelah nih,...

Belajar online

http://www.e-dukasi.net/
Untuk SMP, SMA dan SMK

TukerPikiran

http://tukerpikiran.blogspot.com/
Tentang guru,.....

free multiple intelligences test manual version

http://www.scribd.com/doc/267246/free-multiple-intelligences-test-manual-version?ga_related_doc=1
How SMART are YOU ???

jatuh.MOV




Begini deh kalo sebelumnya ga pernah lihat salju,...
Begitu ada salju maunya maeeen mlulu ^_^

Rabu, 05 Maret 2008

Bukan Pohon Kapas




Tragis

cerita ini saya copasdari milis sebelah,..

***

Kelaparan, Ibu Hamil Meninggal
01 Mar 2008, 457 x)

Laporan : Rahim dan Amiruddin

Disusul Putra Kedua, Anak Bungsunya Juga Kritis. MAKASSAR--Suasana di salah satu rumah yang terletak di Jalan Dg Tata I Blok 5, tampak lain dari biasanya. Puluhan warga di sekitar lorong itu, berkumpul dan tampak larut dalam suasana duka berbalut kesedihan.Salah seorang tetangga mereka, Dg Basse, 35, yang sedang hamil tujuh bulan, meninggal dunia bersama jabang bayi yang dikandungnya, sekira pukul 13.00 Wita. Tragisnya lagi, hanya berselang lima menit, Bahir, 5, anak ketiganya, juga menyusul meninggal.

Ibu dan anak ini meninggal akibat kelaparan setelah tiga hari tidak pernah menelan sebutir nasipun.

Hal sama nyaris menimpa, Aco, 4, anak bungsu mendiang Basse. Untung saja, sebelum ajal datang menjemput, warga sekitar bergegas membopongnya ke ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Haji.

Pada saat itu, kondisi Aco sudah sangat parah. Jangankan bergerak, mengedipkan kelopak matanya terlihat susah.

Basri, 40, suami dan ayah korban, yang sehari-harinya bekerja sebagai pengayuh becak, tak mampu berbuat apa-apa. Ia hanya bisa tepekur menyaksikan orang-orang terdekat dan amat dicintainya, telah meregang nyawa satu persatu setelah ia tiba di rumah.

Satu-satunya yang dia mampu lakukan hanya "memboyong" jazad istri dan seorang anaknya ke kampung halamannya di Kassi, Kabupaten Bantaeng, dengan ditemani Baha, 7, anak keduanya. Sementara untuk menjaga anak bungsunya yang dibawa ke Rumah Sakit Haji, Basri hanya memercayakan kepada anak sulungnya, Salma yang baru berusia 9 tahun.

"Sehari-hari memang sering terdengar suara anak-anak itu menangis. Kalau keluar rumah, biasanya kita tanya kenapako menangis nak. Katanya, mereka lapar," tutur Mina, 42, tetangga korban yang sempat ditemui, kemarin.

Penuturan Mina ini juga diperkuat dengan hasil pemeriksaan tim medis RS Haji yang menangani anak bungsu mendiang Basse. Dokter jaga UGD RS Haji, dr Putu Ristiya mengatakan, Aco positif menderita gizi buruk.

Saat baru tiba di rumah sakit, kata Putu, kondisi kesehatan anak itu mengalami dehidrasi berat. Beratnyapun hanya 9 kg. Nanti setelah diberi cairan dua botol, kondisinya agak membaik. "Padahal untuk anak seusia ini (Aco, red) berat idealnya 15-20 kg. Jadi, ini positif marasmus (gizi buruk)," kata Putu Ristiya.

Berpenghasilan Rp5 Ribu

Bagaimana sebenarnya kehidupan Basri dan mendiang Basse? Menurut penuturan Mina, selama ini, ekonomi keluarga pengayuh becak itu memang sangat memprihatinkan. Penghasilan yang diperoleh tiap hari rata-rata hanya Rp5 ribu hingga Rp10 ribu saja. Akibatnya, untuk membeli beras amat kesulitan.

"Kalau mereka beli beras satu liter, biasanya itu untuk mencukupi makan selama tiga hari. Sehari semalam mereka cuma bikin bubur satu kali," tutur Mina.

[…]

Bayangkan, mereka makan tanpa sayur. "Paling kalau makan kuahnya pakai minyak bekas penggorengan. Karena tidak punya uang untuk beli ikan, mereka juga hanya makan garam. Saya tahu, sebab saya sering melihat mereka makan dan memberinya ikan," ungkap Hasna.

Sempat Dibacakan Surah Yasin

TRAGIS dan menyedihkan, memang. Kalimat itulah yang terasa pas disematkan untuk keluarga Basri. Dalam sehari, dia kehilangan istri, anak, dan jabang bayi dalam kandungan istrinya; Basse.

Rumah kayu yang berdiri di ujung lorong blok 4 Jl Dg Tata I, menjadi saksi bisu begitu beratnya hidup di Kota Makassar. Rumah tersebut tampak sangat kontras dengan rumah di sekelilingnya. Letaknya juga agak tersembunyi, sehingga tak tampak jelas dari luar.

Di atas rumah panggung itulah Basri dan keluarganya tinggal sejak lima bulan lalu. Sebagai pengayu becak dengan berpenghasilan pas-pasan, kondisi tempat tinggal Basri begitu memprihatinkan. Bagian atas rumah yang ditempatinya dibagi empat petak. Untuk dapur, ruang tengah, ruang tidur, serta gudang.

Di tempat itu, jangan berharap mencari lemari atau perabot mahal lainnya. Sebab di situ hanya ada karung-karung berisi pakaian, rak piring, satu kompor, satu tungku, serta sejumlah peralatan masak, seperti panci dan piring tua, serta dua kasur usang.

Di atas kasur itulah, Basse dan anaknya, Bahir, meninggal karena kelaparan dan sakit. "Dia pertama sakit pada Kamis, sore. Saat itu, sepanjang malam ia menangis dan berteriak kesakitan. Ia sempat tidur saat Jumat subuh, namun hanya beberapa menit lalu terbangun lagi dan menangis kembali," tutur Hasna, tetangga Basri yang menemani Basse hingga ajal menjemput.

Bahir sendiri yang sakit lebih awal, sempat dibawa ke salah seorang mantri bernama H Idris di Bonto Duri. Namun, langsung dirujuk ke RS. Karena tak punya uang, Hasna lalu membawa mereka ke klinik Rezki. Di situ, Hasna sempat memelas sebelum akhirnya diberi obat mahal dengan hanya membayar Rp10 ribu.

Menurut Hasna, malam sebelum meninggal, Basse berak-berak puluhan kali. "Setiap dikasi sarung, pasti berak lagi. Saya tidak bisa menghitung berapa kali, yang pasti puluhan kali," katanya. Sebelum meninggal, Hasna sempat memanggil seorang ustaz bernama Syamsuddin. "Pak Syamsuddinlah yang membacakan yasin dan menuntun untuk salawat. Makanya di kamarnya ada Alquran," beber Hasna.

"Saat akan meninggal, pak ustaz memegang satu tangannya dan sebelah lagi saya yang pegang. Saat akan meninggal, Basse baru terlihat tenang. Ia meninggal kira-kira pukul 13.00. Sebab saat itu, baru saja selesai salat Jumat," sambung Hasna.

Dg Kanang, tetangga lainnya, membenarkan begitu menderitanya Basse sebelum meninggal. "Saya bahkan tidak bisa lagi tidur sejak bangun tengah malam karena dia (Basse, Red) menangis dan berteriak terus," katanya. (him-amr)

Sumber: Fajar Online


Cerita malam

dalam temaram ,

seorang ibu bercerita tentang malam dan  rembulan

 

Nak,

tahukah engkau tentang malam?

ia adalah kegelapan

ketika kemilau senja tlah jauh keperaduan

maka mengertilah bahwa kemilau kan kau rindukan,

karena malam menggantinya dengan temaram

 

Malam adalah tempat impian

ketika mata telah terpejam,

ketika raga

tlah lelah menguras daya

dari pagi hingga senja

maka rajutlah mimpimu dengan segenap do’a

 

Malam adalah suatu kala,

dimana gemintang

berkedip riang,

dan indah rembulan begitu menawan

maka ketika gelap menyapamu,

pandanglah gemintang

dan tersenyumlah pada rembulan,

meski ia tampil hanya sepenggalan

 

Nak,

hari tidak selamanya malam,

esok fajar kan bersinar

menyambutmu dengan sebuah salam

agar matamu kembali berbinar

 

 

 

 

 

Tangisan bayi

Ini cerita ketika saya baru punya anak pertama.  Mertua saya datang dari jawa menuju ke Bekasi.  Saya dari Bandung juga mampir ke Bekasi sebelum menempati rumah sederhana kami.  Saya yang sedari kecil tidak punya temen  dari suku jawa memang sering tidak mengerti bahasa jawa.  Suami saya juga, walau dah lama tinggal di tanah pasundan, tapi karena jarang ngobrol sama orang sunda, hanya sedikit mengerti bahasa sunda.

Nah gara-gara saling tidak mengerti ini, sering muncul kejadian sedikit aneh.

Seperti waktu itu, ketika bayi saya menangis dipangkuan neneknya (mertua saya).  Mertua saya menimang-nimang sambil berkata “eman,… eman,… eman”

Kontan saya bingung.  Lalu bertanya pada suami :

“Bi, emang kalau menurut orang jawa, kalau bayi nangis harus panggil nama kakeknya ya?”

Saya bertanya begitu karena ayah saya, kakek si bayi itu bernama Eman Sulaeman.

Kelinci

Waktu itu ada tetangga yang baru beli kelinci.  Ketika melihat kelinci itu sedang jalan-jalan di "kebun" hasbi langsung ke dapur dan mengambil sayuran.  "mi, Aa mau ngasih makan kelinci"
Ia pun lari keluar.  Tapi kelinci tidak mau memakan sayur yang disodorkan hasbi.  Tetangga yang melihat kemudian bilang "Hasbi, kelinci mah makannya bortol" (mungkin hanya sebagian orang Bogor yang mengatakan wortel itu sebagai bortol).  Hasbi pun balik kerumah dan mencari botol.
Tapi ia bingun kenapa kelinci ga mau makan apapun, sayur ga mau, botol juga ga mau,...


Mau nanya nih,

Ada ngga yah, pelajar yang girang karena mau ulangan atau ujian?

dan saking girangnya dia berteriak sambil loncat-loncat (pokoknya melibatkan ekspresi kegembiraan) : “hore… asyik, besok aku mau ulangan dan ujian…!”

Saya belum pernah menemukan.

 

Kalau yang pucat pasi, berkeringat dingin atau jadi mules dan beser karena mau ulangan dan ujian mah saya sering lihat deh.

 

Berkaitan dengan kehidupan,

ada ngga yah orang yang tersenyum riang dan senang ketika di uji kepahitan dan kepedihan?  Kemudian ia bersyukur atau bahkan sujud sukur atas ujian tersebut?

Page - A Song of Devotion (Karaoke)




Song of sorrow ; DAMO




Teringat sorang sahabat yang dulu mulai nyobat gara-gara sama-sama suka lihat damo

Jujur nih...

Kejujuran mungkin sesuatu yang sangat mahal saat itu.  Tapi betapa bahagianya ketika mendapatkan seorang siswa betul-betul memegang teguh kejujuran itu, setelah sekitar 6 tahun kami mengajarkannya.  Waskat alias “pengawasan malaikat” sebagai represntasi dari salah satu rukun iman itu salah satu nilai moral yang kami berikan.

 

Seperti biasa, pada perhelatan UAN, dilakukan pengawasan silang untuk menjaga kemurnian nilai siswa.  Tapi, namanya juga manusia, pengawas juga mungkin bisa merasa iba jika melihat dan memperhatikan siswa salah dalam menjawab soal.  Entah memang karena rasa iba yang muncul atau sekedar ingin menguji apakah siswanya jujur, seorang pengawas waktu itu berkata pada seorang siswa “Nak, jawaban ini salah”  rupanya siswa tersebut kaget, ia langsung berkata “engga ah pak takut dimarahin Allah”

Pengawas tersebut menceritakan kejadian tersebut kepada salah satu rekan guru.  Entah heran entah kagum.  Yang jelas kami bangga dengan siswa kami.  (mudah-mudahan ini tidak termasuk ujub,ria,takabur & sombong ya).

Rasa bangga itu tidak pernah kami sembunyikan, kami katakan kepada siswa kami bahwa kami bangga akan mereka.

Minggu, 02 Maret 2008

Hubungan antara telur dengan puasa

Pada Sanlat (Pesantren Kilat) tahun lalu saya kebagian tugas di Sie Acara.  Salah satu tugas yang harus dilaksanakan adalah merancang game-game baru yang berkaitan dengan puasa.  Alhamdulillah, saya bersama seorang rekan berhasil merancang 4 game baru.  Namun karena keterbatasan waktu, hanya 2 game yang dilaksanakan pada sanlat saat itu.  Game tersebut adalah game telur dan game puzzle.

 

Game telur.

Sebagai pengantar untuk game ini, kepada siswa diperlihatkan 3 atau lebih telur (saat itu kami memakai telur ayam).  Kemudian siswa diajak untuk mendiskusikan perihal telur tersebut.  Diskusi diarahkan agar siswa memahami bahwa dari tiga telur bisa menjadi peternakan ayam yang besar.  Kepada siswa juga dijelaskan mengenai keuntungan-keuntungan jika kita mempunyai peternakan yang besar.  Siswa diajak untuk membayangkan bagaimana jika telur ini menjadi ayam, kemudian betelur, telrnya menjadi ayam,… dan teruuuuuszs selanjutnya seperti itu.

Jika telur itu tidak dijaga, dan telur itu pecah, apa yang terjadi?  Tentunya hanya kotor dan bau yang didapatkan siswa.

 

Nah, setelah siswa paham akan konsekuensi dari merawat atau memecahkan telur, baru dihubungkan antara telur dengan puasa.

 

Hubungannya adalah: 

jika kita melaksanakan puasa, menjaganya dari hal-hal yang membatalkan atau merusak pahala puasa, maka seolah-olah kita mendapatkan pahala seperti peternakan yang tidak terputusz-putusz.  Atau bahkan lebih dari itu, karena puasa itu urusan seorang hamba dengan Robbnya.  Sedangkan jika kita melaksanakan puasa, tapi tidak menjaga diri dari hal-hal yang merusak pahala puasa, maka seolah-olah kita telah melemparkan telur pada badan kita sendiri.  Kita telah lelah karena puasa, tapi yang didapat hanya kotor dan bau (bau mulu orang puasa kamsudnya).

 

Setelah siswa paham barulah the real game dimulai.

Setiap kelompok (5-8 orang) mendapatkan 3 telur ayam.  Telur dilempar dari peserta yang satu kepada peserta yang lain.  Jika peserta berusia lebih dewasa, akan lebih seru jika telur semakin banyak dan telur dilempar secara bersamaan.

Coklat Untuk Siswaku

Mc’M minggu itu bertema Birrul walidain.  Untuk menyampaikan maknanya, kepada siswa saya ceritakan- secara bersambung,- novel yang pernah saya baca.  Hafalan Sholat Delisa, karya Tere Liye.  Novel yang menurut saya sangat bagus. Novel pembangun jiwa  yang begitu istimewa.

 

Saya memilih menceritakan novel tersebut karena tokoh utama dalam novel tersebut banyak memberikan contoh teladan dalam kesehariannya yang bersahaja.  Memang hanya ada satu moment yang berkaitan dengan birrul walidain, tapi moment itu begitu berharga, dan saya ingin semua siswa mengabadikan moment tersebut dalam hidupnya.

 

Moment sederhana itu adalah ketika Delisa harus mengucapkan ‘Delisa sayang Bunda karena Allah’  dan bila Delisa berhasil membuat uminya menangis haru, maka Delisa berhak mendapatkan coklat dari Ustadz Rahman; guru ngaji delisa.

 

Ketika cerita bersambung saya sudah sampai sini, maka saya meminta siswa untuk melakukan hal yang sama.  Saya janjikan juga hadiah yang sama; sebatang coklat untuk setiap anak. 

 

Tidak semudah yang diduga.  Hanya segelintir anak yang bisa melakukan moment tersebut pada keesokan harinya.  Tapi saya tidak berputus asa.  Tiap hari, saya tagih janji siswa untuk mengucapkan kata cinta pada ibunya.  Selalu ada saja alasan  kenapa mereka belum mengucapkan.  Sering alasan yang diutarakan adalah malu, atau takut.  Mungkin memang faktor budaya yang membuat kata cinta seorang anak sukar terucapkan,... tapi saya tidak tahu apa penyebab pastinya.  Cukup lama saya menunggu para siswa untuk melakukan moment ini, sekitar 1  bulan baru semuanya kelar.   Meski lama, saya tetap  bertanya pada mereka, kapan mereka mengucapkan dan  alasan apa yang menyebabkan mereka enggan.

 

Di rumah, saya bersama suami mencoba membiasakan mengucapkan `Abi sayang/teteh/Aa/Ade`  biasanya mereka juga menjawab : `Teteh/Aa/Ade juga sayang Abi sama Umi`.  Walau terkadang saya sering malu pada diri sendiri, karena atas nama cinta, terpaksa harus membentak atau memarahi anak-anak.

 

 

 

 

 

 

Mc'D & Mc'M

Anda mencari Mc’D? tentu anda akan pergi ke Mall.  Tapi jika anda mencari Mc’M, maka anda harus pergi ke Insantama.  Kalau Mc’D menyajikan hidangan siap saji, maka di Insantama anda akan di beri hafalan siap kaji.  Jika makanan siap saji akan memuaskan selera anda, maka hafalan siap kaji akan melengkapi kepribadian anak anda.

Begini; Mc’M adalah adalah singkatan dari Mahfudzat, contoh, Mahfudzat.  Mahfudzat bisa disamakan dengan slogan, sepenggal kalimat yang di ambil dari Al Qur’an atau hadits.  Slogan ini akan di kenalkan pada hari senin, saat upacara.  Setelah wejangan, pembina upacara akan mengucapkan kalimat mahfudzot, setelah itu semua peserta upacara diminta untuk mengulangi slogan tersebut.

 

Usai upacara, di kelas masing-masing, setiap guru akan menjelaskan makna mahfudzot tersebut, sambil  mengajak siswa untuk menghafal slogannya.  Penjelasan diberikan secara harfiah dan di uraikan dalam kisah-kisah.  Penguraian kisah ini dilakukan selama seminggu.

 

Contoh Mc’M misalnya : Al muslimu akhul muslim.  Selama seminggu, pada sesi Bina Syakhsiyah, guru akan memberikan cerita/ permainan yang bertemakan persaudaraan.  Cerita yang disampaikan biasanya disesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas masing-masing.  Jadi intinya setiap guru diberikan kebebasan untuk berekspresi.

 

Penyampaian Mc’M selama ini dinilai cukup efektif.  Terbukti, jika ada kejadian yang berkaitan dengan Mc’M, biasanya siswa langsung menyebutkan slogannya.  Misalnya, jika ada yang berantem, teman yang melihatnya lansung berkata : Al muslimu akhul muslim.