Sejak itu, saya jadi ogah mengucapkan kata berpisah...
Senin, 31 Maret 2008
Berpisah??? ogah aah...
Sejak itu, saya jadi ogah mengucapkan kata berpisah...
Berfikir positif
“jika kita berpikir positif, maka kita melihat 1000 pemikiran positif di depan kita, jika kita berfikir negatif, maka kita akan melihat 1000 pemikiran negatif di depan kita”
Itu adalah salah satu kalimat yang paling berkesan yang pernah saya baca di buku yang berjudul 10 Anugrah terindah untuk Ananda terbitan KAIFA.
Minggu, 30 Maret 2008
Mencari keikhlasan
Pekikan dalam hati :
v Laa maqsudi illalloh,
v Laa ghoyata illalloh,
v Laa haula walaa quwata illa billah…
Ketika niat hati tergoda ketidak tulusan,
Ketika angan menginginkan pujian,
Ketika rasa kemanusiaan mengharapkan balasan selain dari Yang Maha Penyayang
Bisikan dalam hati
v Ya Allah aku Ikhlas
v Ya Allah aku ridho
v Ya Allah aku pasrah
Saat duka lara menyapa
Ketika ujian datang menghadang
Diwaktu kepedihan tak jua menghilang
Bisikan berulang-ulang
Agar derai air mata segera terusap oleh limpahan rahmatNYA
Agar segala petaka menjadi imunisasi bagi diri….
***
Untuk semua sahabat di Insantama, terimakasih atas segala kesempatan untuk belajar mengenai keikhlasan dan ketulusan. Miss you all, lillah.
Sabtu, 29 Maret 2008
Akhirnya...
Alhamdulillah. Berhasil juga akhirnya aku membuat empe-empe. Belum 100% sih, baru 85%, tapi lumayan lah. Praktikum empe-empe di lab dapurku sebelumnya sempat salah arah. Mau bikin empe-empe jadinya malah OTAK-OTAK. Kalau urusan masak memasak mah aku bukan ahlinya dan tidak hobi pula. Cuma karena hidup di negri orang ya harus ngembangin bakat alias bakat ku butuh atawa bakat ku sono.
Untungnya suamiku cukup pengertian dengan kekuranganku yang satu ini. Dulu waktu awal-awal rumah tangga pernah aku masakin dia daun singkong. Daun yang segar langsung aku cuci kemudian di iris-iris, bumbunya pake bumbu 3, bawang merah, bawang putih dan cabe. Pas makan aku bingung sendiri sebab rasanya pahit sekali. Kebingunganku bertambah ketika melihat suamiku makan sambil enjoy aza (lagi niruin gaya Rosulullah saw kalie, ga mencela makanan) padahal itu sayur beneran pahit deh, hampir nyerupai pare. Karena pengertian pula dia akhirnya membelikan aku 2 buku resep masakan yang lumayan tebal. Dia pula yang pergi kesupermarket membeli bahan-bahan aneh yang tidak aku kenal. Hasilnya masih gagal total. Tapi dia tidak putus asa. Dipanggilkannyalah guru spesial dari jawa. Ibunya sendiri alias mertuaku. Sebulan penuh aku dilatih masak memasak. Agaknya cukup membuahkan hasil. Yang jelas aku tidak tahu apa yang diceritakan suamiku pada ibunya. Cuma ketika aku berhasil memasak nasi, mertuaku betul-betul memuji aku. Dalam hati aku berpikir "kalau cuma masak nasi aja mah gampang".
Jumat, 28 Maret 2008
Mie Ayam Neugilching
Bahan :
1 ekor ayam.
3 batang daun bawang di iris tipis
1 siung bawang bombay di cincang
1 sendok makan kecap ikan
1 sendok teh bawang putih bubuk
1/2 sendok teh merica
6-7 sendok makan kecap manis
1 sendok makan kecap asin
1 sendok teh bumbu kari
garam secukupnya
Minyak goreng secukupnya
Mie
pokcoy
saos
Cara memasak:
setelah di cuci bersih ayam direbus sampai matang. Daging ayam yang matang dicincang kasar.
Panaskan minyak goreng. Tumis bawang daun & bawang bombay sampai layu. Masukan kecap manis, kecap ikan, kecap asin dan sumua bumbu. Masukan daging ayam yang telah di cincang. Tambahkan sedikit air kaldu ayam.
Rebus mie dan pokcoy di dalam sisa kaldu ayam. tiriskan.
Masukan mie yang telah direbus kedalam mangkok. Tambahkan kuah ayam, pokcoy dan saos sambal.
Kamis, 27 Maret 2008
Ta'aruf
Start: | Mar 27, '08 6:00p |
Location: | bumi Allah |
Bahagia memang, meski dia sempat mengeluh karena perbedaan karakter. Yang satu melankolis korelis, yang lain sanguinisz abisz. Tapi mungkin itu adalah jawaban dari do’a-do’a yang telah dipanjatkan, agar saling melengkapi, menyempurnakan dalam merajut kebahagiaan.
Ya Allah,
jika mereka saling mencintai,
maka jagalah hati-hati mereka agar hanya mencintai karena ENGKAU semata
lindungilah mereka dari tipu daya cinta dunia.
Ya Allah
Jika memang ENGKAU taqdirkan mereka untuk bersatu dalam ikatan mitsaqon gholido,
mudahkanlah jalan mereka
Berilah kepada mereka kebahagiaan
yang tidak ENGKAU berikan kebahagiaan itu, selain kepada mereka
Ya Allah,
Jika memang mereka tidak KAU taqdirkan untuk menjadi pasangan,
pisahkanlah mereka dengan perpisahan yang baik,
lapangkan untuk mereka dada-dada mereka
dan berilah kepada mereka masing-masing pengganti yang lebih baik.
Mabit kelas 6
Start: | Mar 29, '08 10:00a |
End: | Mar 30, '08 |
Location: | Pesantren Pertanian Darul Falah Bogor |
Mabit adalah salah satu petualangan seru bagi siswa insantama. Banyak lagi lho petualangan serunya seperti swiming, visiting, dan lain-lain. Kalau penasaran, silahkan tanya ke Insantama di 0251 343406
Rabu, 26 Maret 2008
Gubraghks...
“Ting nong” bel rumah berbunyi, pertanda ada tamu.
“Halo” sapaku,
Tak ada jawaban dari bawah
“in english please” pintaku.
“I come to tell you about something, can I?” begitu kurang lebih ia menyampaikan maksud.
Aku mulai rada curiga melihat sesuatu yang ia mereka bawa. Sebelumnya aku berpikir mereka adalah tetangga baru. Kebetulan rumah dibawah sudah tak berpenghuni sejak sebulan yang lalu. Penghuni rumah bawah yang sebelumnya juga seorang nenek, agak lebih muda dari nenek yang berdiri di depanku.
“it’s about what?” kacau juga deh englishku.
Gara-gara kacau itu ia jadi bertanya.
“wich language do you speak?” tanyanya
“ I came from
Nenek yang sedari tadi diam,bertanya pada sang pemuda dalam bahasa jerman yang kutangkap artinya seperti ini : Dia tinggal di jerman tapi tidak bisa bahasa jerman. Sang pemuda menjelaskan bahwa saya berbicara dengan bahasa
“Oke, we will send you a person who can speak
“But, what will you inform to me?” tanyaku penasaran.
“ Holly bible” jawab pemuda itu tenang.
GHUBHRAKs.
Apa ia tidak melihat aku berkerudung ya, batinku. Atau karena aku pakai kerudung yang tidak pernah dipakai oleh orang-orang turki ya, jadi aku disangkanya bukan muslim?. Dan yang lebih bikin ngagubraks lagi adalah bahwa ia akan mengirimkan seseorang yang bisa berbicara bahasa indonesia….
Ah daripada nga-gubraghks ria, lebih baik aku segera mengatakan sesuatu.
“Oh,… I thing I don’t need information about bible because I have a religion too”
Pemuda dan nenek itu terdiam dua jenak. Termangu.
“oh,… okay, bye-bye” hanya itu yang keluardari mulut pemuda itu. Setelah itu, iapun berlalu.
Selasa, 25 Maret 2008
Budapest
"fantashiru fil ardhi, fandzur kaifa kaana 'aqibatul mukadzibiin..."
Aku cuma bengong-bengon aza melihat-lihat, sebab belum baca sejarahnya. Tapi jadi terpikir ashabul Aikah yang pada jadul juga dikisahkan pernah membuat bangunan yang paling tinggi. Sayang kaum tersebut menentang ajaran Tauhid dan menantang Allah dengan meminta diturunkannya adzab, jadilah mereka musnah karena di adzab. Terus sempat terpikir juga, apakah mereka bahagia tinggal ditempat-tempat semegah itu? belum tentu, malah barangkali mereka pada kesepian karena tempatnya keluasan, he..he...
Satu Puisi lagi
Pernah dengar sajak yang ini?
Kalau tidak salah karyanya Sutarji Kalzum Bachri.
Saya suka dengan permisalannya.
Smoga tidak satupun diantara kita yang terjebak dalam bentuk cinta seperti yang digambarkannya.
Aku mencintaimu, dengan sederhana
dengan kata
yang tidak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada
Aku mencintaimu
dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan kayu
kepada api yang menjadikannya abu
Kekasih
Ini adalah puisi favorit saya. Karya Kang Jalal. Saya tidak begitu hafal, tapi pengen menuliskannya kembali.
Allah ciptakan bumi dan semua yang ada didalamnya
untuk kebahagiaan manusia
Allah turunkan hujan
sirami tanah yang kering,
tumbuhkan pepohonan,
untuk kebahagiaan manusia
Tapi Allah Yang Maha Tahu
memberi lebih daripada itu
diketahuiNYA getar dada kerinduan hati
Allah tahu
saat kita diharu biru dihempas ombak,
kita perlukan seorang yang untuk mengobat luka
menopang tubuh yang lemah
dan menguatkannya
Allah tahu
sering kita berdiri sendirian
lantaran keinginan untuk mengejar mimpi
saat itu kita perlukan seorang yang berdiri disamping
Semuanya tanpa prasangka dan pamrih
itulah sebabnya Allah ciptakan
K E K A S I H
(untuk belahan jiwa yang tengah jauh,meski jarak memisah,tapi jembatan cinta adalah titian yang mendekatkan)
Senin, 24 Maret 2008
Belajar Menerima Tamu
“Barang siapa yang beriman pada hari akhirat, hendaklah ia memuliakan tamu” (terjemahan bebas dari sebuah hadits)
Seriiiing sekali saya mendengar hadits itu. Sering juga mendengar dan menceritakan kisah tentang seorang sahabat Rosulullah saw yang memuliakan tamu sedemikian rupa sehingga tercatat dalam sejarah sebagai sebuah kisah yang indah. Saking Indahnya, barangkali orang akan menyangka hal itu tidak mungkin terjadi di zaman kiwari.
Suatu hari kami ditawari untuk menerima tamu. Tanpa berpikir panjang, saya langsung meminta suami untuk mengiyakan. Dalam benak saya saat itu hanya terpikir, inilah saatnya mempraktekan “teori” tentang menerima tamu. Sebagaimana proses pembelajaran, tidaklah lengkap belajar tanpa praktek.
Manusia boleh berencana, tapi Allah Yang Memutuskan jua. Karena satu dan lain hal, saya tidak bisa menerima tamu. Malah pada timing yang sama, saya malah “harus” bertamu. Tapi, subhaanaloh, ternyata ketika saya bertamu, saya malah mendapatkan “Penjelasan rinci” juga “Praktek Riel” bagaimana menjadi tuan rumah yang sesungguhnya. Bagaimana memuliakan tamu yang sesungguhnya.
Waktu itu saya kebingungan harus kemana. Badan kelelahan setelah perjalanan. Tiba-tiba muncul dalam ingatan nama seorang teman. Akhirnya saya putuskan bertamu kerumahnya. Subhaanaloh, saat itulah saya melihat dan merasakan bahwa saya betul-betul dimuliakan. Ketulusan mereka adalah pertolongan. Selebihnya, bagi saya itu adalah sebuah pembelajaran, sebuah teladan. Semoga saya bisa seperti mereka.
Memuliakan tamu dikaitkan dengan hari akhir. Saya belum membaca syarah (penjelasan) dari hadits tersebut. Tapi saya menyimpulkan bahwa orang yang memuliakan tamu akan mendapatkan kebaikan di hari akhir kelak.
Ya Allah,
terimakasih atas “pembelajaran” ini.
Ya Allah,
sebagaimana mereka telah menolongku atas ijinMu ketika aku kebingungan dan kesulitan, maka tolonglah mereka setiap mereka menemui kesulitan, dan tolonglah mereka, bahagiakanlah mereka, pada saat hari pembalasan.
Wahai Engkau Robb semesta Alam,
Duhai Engkau, Allah yang Maha pengasih,
Kabulkanlah pinta hamba.
(untuk somebodyperfect 2)
Kamis, 20 Maret 2008
Jalan-jalan lanjutan
Start: | Mar 22, '08 02:00a |
Location: | Budhapest |
Jalan-jalan
Start: | Mar 21, '08 02:00a |
Location: | Wina |
Amin
Surat untuk Sahabat
Sahabat,
aku disini ada untukmu,
menemani meniti hari,
menggapai ridho ilahi,
Sahabat,
Mata hatiku
tersenyum melihatmu
kala bahagia indah menyapa
ketika derai tawa
renyah di jiwa
dan karena bahagiamu,
asaku kembali membahana
Sahabat,
pendengaran hatiku
ketika engkau terluka
kala kau lara
dengan segenap do’a
Semua tulus dari lubuk nurani
seperti ketulusan yang selalu kau bentangkan
Namun sahabat,
ijinkan aku memutus niatmu
jika keindahan pahala akan terhapus
ijinkan aku menahan langkahmu
jika ridho ilahi jadi terpupus
dan sahabat
terimakasih karena engkau telah menjadi pencegah
ketika gundah menuntun ke jalan salah
Sahabat,
Genggam nuraniku dan jangan pernah lepaskan
Berlombalah dengan ku menggapai cinta Ar Rohmaan.
Rabu, 19 Maret 2008
Mencintai Kisah Cinta
Saya memang sangat menyukai kisah cinta. Apalagi kalau awalnya happy, pertengahan happy dan endingnya juga happy. Cuma belum nemuin kisah cinta seperti itu, baik dari kisah nyata, novel, ataupun film, belum pernah deh nemu yang hapy semua.
Selalu saja ada duka, airmata, intrik maupun trik dan berbagai macam tempelan warna dalam kisah cinta. Bahkan tak jarang ada pihak ketiga,ke empat ataupun kelima dalam sebuah kisah cinta.
Ayat-ayat cinta misalnya. Berapa pihak ya yang terlibat dalam cintanya Fachri? Tapi Cuma Fachri aja ya yang jadi sentral. Coba Aisya atau nurul juga jadi sentral konflik. Maksudnya tidak hanya Fachri saja yang banyak ditaksir tapi para perempuan itu juga ditaksir bahkan “diperjuangkan” oleh ikhwan lain. Tambah seru atau tambah hambar ya ceritanya? Tapi yang jelas pesan yang disampaikan jadi berbeda deh.
Sama seperti berbedanya pesan dalam novel dengan pesan dalam film AAC.
Entah lah, saya menyimpulkan kearah sana. Apalagi ketika Maria berkata ´... ternyata cinta berbeda dengan keinginan untuk memiliki’
Saya jadi bertanya-tanya apa maksud sutradara dengan menyelipkan kalimat seperti itu.
Tapi sebenarya kisah cinta mana sih yang paling indah? Kisah Nabi Adam dan Siti Hawa kah? Kisah Rosulullah saw dengan Khodijah kah? Semua berpulang pada pemahaman pribadi masing-masing. Kalau menurut saya sih, kisah cinta yang paling indah adalah kisah cinta yang telah Allah taqdirkan untuk masing-masing diri kita. Karena kita sendiri yang mengalami bahagia,suka cita atau duka lara cinta.
vvv
Cinta, apapun bentuknya memang semestinya menjadi nafas kita. Karena Rosulullah saw lewat lisannya yang mulia telah mengajarkan kita untuk senantiasa mengucapkan bahasa cinta sebelum kita memulai suatu perkara. Bahasa cinta itu adalah “ Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang”
Selasa, 18 Maret 2008
ujian pengayaan
Start: | Mar 18, '08 10:00a |
Location: | insantama |
^__^
Somebody perfect
No Body Perfect. Sudah sering kita mendengar kalimat itu. Tiada seorang pun yang sempurna, pasti punya kelemahan dan kekurangan. Tapi bagi saya tidak juga. Dalam hidup ini, saya menemukan seseorang yang sama sekali tidak pernah saya lihat kekerangan dan kelemahannya. Dia adalah sahabat saya. Amy, nama panggilannya.
Terlahir dari sebuah keluarga yang sangat berada,berlimpah dengan harta, yang dipenuhi dengan cinta. Dibesarkan dalam lingkungan dengan suasana spiritual yang begitu kental. Dia seorang yang cantik,bersahaja,cerdas,santun,lembut dan saya melihat seolah semua predikat kebaikan ada pada dirinya. Bagi saya dia adalah Ibu,kakak,sahabat,teman sekaligus guru. Subhaanalloh, saya merasa sangat beruntung karena Allah telah menjadikan dia bagian dari kehidupan saya.
Dia yang sangat perhatian dan penuh kasih sayang, tidak hanya pada orang-orang disekitarnya, tapi juga seolah semua mahluk yang ada merasakannya. Pernah suatu saat dia melihat kucing kecil yang sangat kotor terluka. Sudah kotor, kucing itu berdarah-darah pula. Saya bergidik ngeri melihatnya, tapi Amy, dengan kelembutan, mengambil kucing malang itu ke rumahnya, merawatnya bahkan sampai dibawa ke dokter hewan pula.
Dia juga seorang yang selalu menyerukan kebenaran, dikenal dengan nama lain ummu aiman. Ia sampaikan islam dan pesan-pesan kasih sayang yang disabdakan baginda Rosulullah saw. Sebenarnya jika dia mau, bisa saja dia menyimpan uangnya untuk pergi berhaji berkali-kali. Tapi selama ini ia lebih mendahulukan untuk menolong orang-orang yang kekurangan atau mencukupkan sarana-sarana dakwah yang diperlukan.
Amy,dimata saya dia adalah seorang yang begitu sempurna. Sempurna karena Allah selalu bersamanya dan menolongnya. Dan saya betul-betul ingin seperti dia.
Senin, 17 Maret 2008
Kenangan Terindah
“bila,.. yang tertulis untukmu, adalah yang terbaik untukku,
Seyum kita, bahagia kita ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, ketika terwujudkan semua harapan dan impian kelak hanya akan menjadi kenangan.
Tawa dan canda kita hari ini ketika berbagi kata tentang rasa,tentang ceria,yang biasa ataupun yang jenaka, dimasa mendatang akan menjadi kenangan.
Ketika kita tumpahkan derai airmata dengan segala duka dan luka yang menyesak dada, dan kepahitan seakan ada di sekeliling kita, atau seolah merasa betapa derita tak juga beranjak dari masa, kelak hanya akan jadi kenangan.
Hidup adalah rangkaian kenangan. Dan setiap kenangan ketika telah usai kita perankan, masing-masing kelak akan menjadi bintang dalam langit nurani kita.
Ada bintang yang gemerlap dalam kesendiriannya.
Ada gugusan yang melambangkan cinta dan kasih sayang,
Barangkali tidak sedikit bintang yang terlihat redup.
Atau malah tak bercahaya sama sekali.
Namun, bagaimanapun adanya,
Itulah gemintang kita,
Itula kenangan kita,
Semoga saja
Semua bintang yang telah kita rangkaikan,
Segala peran yang telah kita jalankan
Semuanya hanya akan menjadi kenangan terindah,
untuk kita, dan orang-orang yang ada di sekeliling kita
baik yang memiliki cinta ataupun tidak.
Semoga saja semua peran yang kita jalankan,
Senantiasa senada dan seirama dengan tuntunan Al Quran
Agar kelak setiap gemintang
Akan menjadi rangkaian titian
Menuju keindahan yang abadi,
Surga yang kita impikan
Sabtu, 15 Maret 2008
Laa tahzan! Innalloha ma'anaa
Start: | Mar 16, '08 5:00p |
Location: | Bumi Allah |
Semoga Allah selalu selimuti hari-hari dengan naungan kasih sayang,
Semoga semua selalu dalam kebaikan dan kebahagiaan,
jarak bukanlah kendala, karena cinta dan do'a menjadi jembatannya.
Jadi Guru??? OGAH AaaHH,
“Udah kamu ke IKIP saja”, begitu dulu Ayahanda tercinta memberikan pilihan.
“iya ke IKIP” ibuku turut menegaskan.
Barangkali sudah menjadi impian dan do’a kedua orangtuaku, agar aku menjadi guru. Profesi yang saat itu begitu agung dimata ayah dan ibuku.
Guru?. Enggak ah,… itu yang keluar dalam pemikiranku. Bukan karena aku enggan mengemban tugas mulia itu. Hanya saja aku takut “karma”. Begitu yang terbayang dalam benakku.
Aku takut, kelak aku mendapatkan balasan dari apa yang sebelumnya pernah aku kerjakan. Diantara teman-teman, akulah yang paling sering “ngerjain” guru. Bukan guru tetap siiiih, takut nanti dapat masalah. Guru-guru yang baru magang, itulah yang biasa jadi sasaranku. Jailnya ngga sampai kehal-hal yang membahayakan juga, hanya sekedarsenang membuat teman-teman tertawa ketika melihat guru magang gelagapan dan salah tingkah.
Karena membayangkan itu semua, maka aku saat itu memilih tidak menjadi guru.
Tapi ternyata taqdir berkata lain. Ketika aku merasa sangat nyaman dalam mendalami islam, secara tidak langsung profesi guru telah aku jalankan, dengan mengajar ngaji di mesjid dekat rumah, dengan menjadi mentor di sekolah dan saat kuliah.
Do’a orangtua. Itu mungkin penyebab utama yang menyebabkan aku akhirnya menjadi sangat tertarik dengan dunia pendidikan dan akhirnya menjadi pengajar di salah satu SD Islam. Dan do’a orangtua juga barangkali yang menyebabkan aku mendapatkan kebahagiaan ketika aku menjalani profresiku sebagai guru.
Barangkali, karena do’a orang tua juga, apa yang sebelumnya aku takutkan tidak pernah aku dapatka. (ya panteslah,… yang diajarin
Rabu, 12 Maret 2008
Team Nasyid Al Insan
Team Nasyid Al Insan
Al Insan adalah Team Nayid Insantama . Team Nasyid ini lahir sekitar 2 minggu menjelang perlombaan. Waktu itu Insantama mendapatkan undangan dari sebuah institusi pendidikan menengah pertama di
Al Insan hanya berlatih 2 minggu untuk mengikuti lomba nasyid yang di ikuti oleh seluruh sekolah dasar di
Yang paling berkesan ketika menyaksikan Al Insan tampil saat itu adalah sewaktu salah satu vokalis Al Insan; Zaky, melantunkan neo sholawatnya snada dalam bahasa inggris. Tidak sedikit penonton yang histeris (terutama penonton remaja wanita) ketika mendengarkan lantunan suara merdu milik Zaky. Kayak di konser gede-gedean aja deh.
Alhamdulillah Zaky emang keren dan top abis deh (sama dengan tim Al Insan yang lainnya juga sih…).
Dengan kesederhanaan, dengan dukungan do’a, dan dengan berharap pada Allah semata jualah akhirnya Al Insan bisa menjadi juara. Meski hanya juara ke 2, ini merupakan anugrah yang istimewa pada penampilan perdana.
Tidak hanya Al Insan saja yang berhasil menjadi juara. Dibeberapa lomba seperti Lomba Adzan, mewarnai, dan lain-lain, Insantama juga berhasil merebut gelar juara. Ketika itu, alhamdulilah, atas anugrah dari Allah semata, SDIT Insantama menyandang Juara umum dan mendapatkan piala bergilir,… Alhamdulillah
Kini Al Insan sudah berusia 4 tahun dan mungkin sudah bergantikan anggota. semoga Al Insan senantiasa berjaya atas ijin Allah SWT.
Amiin
Panduan Soal-soal UN 2008 Balitbang Depdiknas
Info dari temen: Kepada "akang, teteh, ayi" yang memiliki adik, anak, saudara yang akan mengikuti UN 2008 mulai dari SD, SMP, SMA, SMK, MA dan belum memiliki Panduan Materi UN SD, SMP, SMA, SMK, MA 2008, dapat melihat, mengambilnya (mendownload dengan cara di save page as) di http://smakos- kng.sch.id/ atau di http://awan965. wordpress. com/ atau di http://awan965. web.id/ . Semoga bermanfaat.
Selasa, 11 Maret 2008
Kembali ke Insantama
Akhir semester 2 tahun yang lalu, seorang (dua orang dengan adiknya) siswa ku harus pindah ke Kalimantan karena ayahnya ditempatkan di
Satu semester setelah ia pindah, ibunya memberi kabar bahwa ternyata mereka akan kembali ke Insantama. Bukan karena pemindahan tugas ayahnya lagi. Semata hanya karena orangtuanya merasa pendidikan Insantama lebih baik dari tempat sang anak mengeyam pendidikan. Maka demi secercah pendidikan, sang ayah harus rela berpisah.
Pertengahan semester 1,5 tahun yang lalu, seorang (ini juga dua orang dengan adiknya) siswaku juga pindah ke
Awal maret ini, putriku juga berencana hendak kembali ke Insantama dan harus berpisah dengan orang tua untuk sementara. Tapi kali ini dengan alasan yang berbeda. Sekolah tempat putriku belajar meminta putriku untuk kembali mengambil kursus bahasa setelah sebelumnya 6 bulan ia tidak masuk sekolah karena harus mengikuti kursus bahasa. Sebelum ke sekolah, kami meminta
Waktu itu pihak sekolah mengatakan bahwa sekolah akan memantau perkembangan putri kami selama 3 minggu. Sayangnya perkataan itu hanya disampaikan secara lisan, tidak diatas kertas.
Seminggu ia bersekolah. Semua perlengkapan telah kami belikan. Tepat diakhir minggu pihak sekolah mengabari kami via telpon bahwa putri kami harus mengikuti kursus bahasa lagi. Itu adalah keputusan sekolah. Tapi mungkin itulah jalan bagi putri kami untuk kembali ke Insantama. Alasan yang berbeda dengan kedua siswa yang kuceritakan diatas. Tapi semoga inilah jalan dan peringatan dariNYA agar putri kami mencari dan mendapatkan pendidikan yang terbaik seperti kedua siswaku yang harus berpisah dari ayahnya.
Sebenarnya pernah kami merencanakan agar putru kami kemabali ke Insantama juga. Tapi karena satu dan lain hal akhirnya rencana itu batal. Kini alhamdulillah tiket sudah ditangan, dan putriku akan kembali ke Insantama tercinta.
Ketika ku kabarkan hal ini pada rekan-rekan, hampir semua menyambut dengan simpati dan senang. Tidak sedikit yang menawarkan bantuan dan penginapan untuk putri kami agar ia bisa belajar intensif untuk menyusul ketertinggalannya.
Terharu aku dibuatnya. Subhaanalloh, terkenang akan peristiwa hijrah dimadinah ketika Kaum Anshor menyambut muhajirin. Terkenang kisah indah tentang bagaimana seorang sahabat berusaha memuliakan tamunya. Betapa indah persahabatan dijalanNYA.
Ya Allah, saksikannlah bahwa kami bersaudara dan bersahabat, karena ENGKAU semata.
Minggu, 09 Maret 2008
Kamis, 06 Maret 2008
Rabu, 05 Maret 2008
Tragis
***
Kelaparan, Ibu Hamil Meninggal
01 Mar 2008, 457 x)
Laporan : Rahim dan Amiruddin
Disusul Putra Kedua, Anak Bungsunya Juga Kritis. MAKASSAR--Suasana di salah satu rumah yang terletak di Jalan Dg Tata I Blok 5, tampak lain dari biasanya. Puluhan warga di sekitar lorong itu, berkumpul dan tampak larut dalam suasana duka berbalut kesedihan.Salah seorang tetangga mereka, Dg Basse, 35, yang sedang hamil tujuh bulan, meninggal dunia bersama jabang bayi yang dikandungnya, sekira pukul 13.00 Wita. Tragisnya lagi, hanya berselang lima menit, Bahir, 5, anak ketiganya, juga menyusul meninggal.
Ibu dan anak ini meninggal akibat kelaparan setelah tiga hari tidak pernah menelan sebutir nasipun.
Hal sama nyaris menimpa, Aco, 4, anak bungsu mendiang Basse. Untung saja, sebelum ajal datang menjemput, warga sekitar bergegas membopongnya ke ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Haji.
Pada saat itu, kondisi Aco sudah sangat parah. Jangankan bergerak, mengedipkan kelopak matanya terlihat susah.
Basri, 40, suami dan ayah korban, yang sehari-harinya bekerja sebagai pengayuh becak, tak mampu berbuat apa-apa. Ia hanya bisa tepekur menyaksikan orang-orang terdekat dan amat dicintainya, telah meregang nyawa satu persatu setelah ia tiba di rumah.
Satu-satunya yang dia mampu lakukan hanya "memboyong" jazad istri dan seorang anaknya ke kampung halamannya di Kassi, Kabupaten Bantaeng, dengan ditemani Baha, 7, anak keduanya. Sementara untuk menjaga anak bungsunya yang dibawa ke Rumah Sakit Haji, Basri hanya memercayakan kepada anak sulungnya, Salma yang baru berusia 9 tahun.
"Sehari-hari memang sering terdengar suara anak-anak itu menangis. Kalau keluar rumah, biasanya kita tanya kenapako menangis nak. Katanya, mereka lapar," tutur Mina, 42, tetangga korban yang sempat ditemui, kemarin.
Penuturan Mina ini juga diperkuat dengan hasil pemeriksaan tim medis RS Haji yang menangani anak bungsu mendiang Basse. Dokter jaga UGD RS Haji, dr Putu Ristiya mengatakan, Aco positif menderita gizi buruk.
Saat baru tiba di rumah sakit, kata Putu, kondisi kesehatan anak itu mengalami dehidrasi berat. Beratnyapun hanya 9 kg. Nanti setelah diberi cairan dua botol, kondisinya agak membaik. "Padahal untuk anak seusia ini (Aco, red) berat idealnya 15-20 kg. Jadi, ini positif marasmus (gizi buruk)," kata Putu Ristiya.
Berpenghasilan Rp5 Ribu
Bagaimana sebenarnya kehidupan Basri dan mendiang Basse? Menurut penuturan Mina, selama ini, ekonomi keluarga pengayuh becak itu memang sangat memprihatinkan. Penghasilan yang diperoleh tiap hari rata-rata hanya Rp5 ribu hingga Rp10 ribu saja. Akibatnya, untuk membeli beras amat kesulitan.
"Kalau mereka beli beras satu liter, biasanya itu untuk mencukupi makan selama tiga hari. Sehari semalam mereka cuma bikin bubur satu kali," tutur Mina.
[…]
Bayangkan, mereka makan tanpa sayur. "Paling kalau makan kuahnya pakai minyak bekas penggorengan. Karena tidak punya uang untuk beli ikan, mereka juga hanya makan garam. Saya tahu, sebab saya sering melihat mereka makan dan memberinya ikan," ungkap Hasna.
Sempat Dibacakan Surah Yasin
TRAGIS dan menyedihkan, memang. Kalimat itulah yang terasa pas disematkan untuk keluarga Basri. Dalam sehari, dia kehilangan istri, anak, dan jabang bayi dalam kandungan istrinya; Basse.
Rumah kayu yang berdiri di ujung lorong blok 4 Jl Dg Tata I, menjadi saksi bisu begitu beratnya hidup di Kota Makassar. Rumah tersebut tampak sangat kontras dengan rumah di sekelilingnya. Letaknya juga agak tersembunyi, sehingga tak tampak jelas dari luar.
Di atas rumah panggung itulah Basri dan keluarganya tinggal sejak lima bulan lalu. Sebagai pengayu becak dengan berpenghasilan pas-pasan, kondisi tempat tinggal Basri begitu memprihatinkan. Bagian atas rumah yang ditempatinya dibagi empat petak. Untuk dapur, ruang tengah, ruang tidur, serta gudang.
Di tempat itu, jangan berharap mencari lemari atau perabot mahal lainnya. Sebab di situ hanya ada karung-karung berisi pakaian, rak piring, satu kompor, satu tungku, serta sejumlah peralatan masak, seperti panci dan piring tua, serta dua kasur usang.
Di atas kasur itulah, Basse dan anaknya, Bahir, meninggal karena kelaparan dan sakit. "Dia pertama sakit pada Kamis, sore. Saat itu, sepanjang malam ia menangis dan berteriak kesakitan. Ia sempat tidur saat Jumat subuh, namun hanya beberapa menit lalu terbangun lagi dan menangis kembali," tutur Hasna, tetangga Basri yang menemani Basse hingga ajal menjemput.
Bahir sendiri yang sakit lebih awal, sempat dibawa ke salah seorang mantri bernama H Idris di Bonto Duri. Namun, langsung dirujuk ke RS. Karena tak punya uang, Hasna lalu membawa mereka ke klinik Rezki. Di situ, Hasna sempat memelas sebelum akhirnya diberi obat mahal dengan hanya membayar Rp10 ribu.
Menurut Hasna, malam sebelum meninggal, Basse berak-berak puluhan kali. "Setiap dikasi sarung, pasti berak lagi. Saya tidak bisa menghitung berapa kali, yang pasti puluhan kali," katanya. Sebelum meninggal, Hasna sempat memanggil seorang ustaz bernama Syamsuddin. "Pak Syamsuddinlah yang membacakan yasin dan menuntun untuk salawat. Makanya di kamarnya ada Alquran," beber Hasna.
"Saat akan meninggal, pak ustaz memegang satu tangannya dan sebelah lagi saya yang pegang. Saat akan meninggal, Basse baru terlihat tenang. Ia meninggal kira-kira pukul 13.00. Sebab saat itu, baru saja selesai salat Jumat," sambung Hasna.
Dg Kanang, tetangga lainnya, membenarkan begitu menderitanya Basse sebelum meninggal. "Saya bahkan tidak bisa lagi tidur sejak bangun tengah malam karena dia (Basse, Red) menangis dan berteriak terus," katanya. (him-amr)
Sumber: Fajar Online
Cerita malam
dalam temaram ,
seorang ibu bercerita tentang malam dan rembulan
Nak,
tahukah engkau tentang malam?
ia adalah kegelapan
ketika kemilau senja tlah jauh keperaduan
maka mengertilah bahwa kemilau
karena malam menggantinya dengan temaram
Malam adalah tempat impian
ketika mata telah terpejam,
ketika raga
tlah lelah menguras daya
dari pagi hingga senja
maka rajutlah mimpimu dengan segenap do’a
Malam adalah suatu kala,
dimana gemintang
berkedip riang,
dan indah rembulan begitu menawan
maka ketika gelap menyapamu,
pandanglah gemintang
dan tersenyumlah pada rembulan,
meski ia tampil hanya sepenggalan
Nak,
hari tidak selamanya malam,
esok fajar
menyambutmu dengan sebuah salam
agar matamu kembali berbinar
Tangisan bayi
Ini cerita ketika saya baru punya anak pertama. Mertua saya datang dari jawa menuju ke Bekasi. Saya dari
Nah gara-gara saling tidak mengerti ini, sering muncul kejadian sedikit aneh.
Seperti waktu itu, ketika bayi saya menangis dipangkuan neneknya (mertua saya). Mertua saya menimang-nimang sambil berkata “eman,… eman,… eman”
Kontan saya bingung. Lalu bertanya pada suami :
“Bi, emang kalau menurut orang jawa, kalau bayi nangis harus panggil nama kakeknya ya?”
Saya bertanya begitu karena ayah saya, kakek si bayi itu bernama Eman Sulaeman.
Kelinci
Ia pun lari keluar. Tapi kelinci tidak mau memakan sayur yang disodorkan hasbi. Tetangga yang melihat kemudian bilang "Hasbi, kelinci mah makannya bortol" (mungkin hanya sebagian orang Bogor yang mengatakan wortel itu sebagai bortol). Hasbi pun balik kerumah dan mencari botol.
Tapi ia bingun kenapa kelinci ga mau makan apapun, sayur ga mau, botol juga ga mau,...
Mau nanya nih,
dan saking girangnya dia berteriak sambil loncat-loncat (pokoknya melibatkan ekspresi kegembiraan) : “hore… asyik, besok aku mau ulangan dan ujian…!”
Saya belum pernah menemukan.
Kalau yang pucat pasi, berkeringat dingin atau jadi mules dan beser karena mau ulangan dan ujian mah saya sering lihat deh.
Berkaitan dengan kehidupan,
ada ngga yah orang yang tersenyum riang dan senang ketika di uji kepahitan dan kepedihan? Kemudian ia bersyukur atau bahkan sujud sukur atas ujian tersebut?
Jujur nih...
Kejujuran mungkin sesuatu yang sangat mahal saat itu. Tapi betapa bahagianya ketika mendapatkan seorang siswa betul-betul memegang teguh kejujuran itu, setelah sekitar 6 tahun kami mengajarkannya. Waskat alias “pengawasan malaikat” sebagai represntasi dari salah satu rukun iman itu salah satu nilai moral yang kami berikan.
Seperti biasa, pada perhelatan UAN, dilakukan pengawasan silang untuk menjaga kemurnian nilai siswa. Tapi, namanya juga manusia, pengawas juga mungkin bisa merasa iba jika melihat dan memperhatikan siswa salah dalam menjawab soal. Entah memang karena rasa iba yang muncul atau sekedar ingin menguji apakah siswanya jujur, seorang pengawas waktu itu berkata pada seorang siswa “Nak, jawaban ini salah” rupanya siswa tersebut kaget, ia langsung berkata “engga ah pak takut dimarahin Allah”
Pengawas tersebut menceritakan kejadian tersebut kepada salah satu rekan guru. Entah heran entah kagum. Yang jelas kami bangga dengan siswa kami. (mudah-mudahan ini tidak termasuk ujub,ria,takabur & sombong ya).
Rasa bangga itu tidak pernah kami sembunyikan, kami katakan kepada siswa kami bahwa kami bangga akan mereka.
Selasa, 04 Maret 2008
Senin, 03 Maret 2008
Minggu, 02 Maret 2008
Hubungan antara telur dengan puasa
Pada Sanlat (Pesantren Kilat) tahun lalu saya kebagian tugas di Sie Acara. Salah satu tugas yang harus dilaksanakan adalah merancang game-game baru yang berkaitan dengan puasa. Alhamdulillah, saya bersama seorang rekan berhasil merancang 4 game baru. Namun karena keterbatasan waktu, hanya 2 game yang dilaksanakan pada sanlat saat itu. Game tersebut adalah game telur dan game puzzle.
Game telur.
Sebagai pengantar untuk game ini, kepada siswa diperlihatkan 3 atau lebih telur (saat itu kami memakai telur ayam). Kemudian siswa diajak untuk mendiskusikan perihal telur tersebut. Diskusi diarahkan agar siswa memahami bahwa dari tiga telur bisa menjadi peternakan ayam yang besar. Kepada siswa juga dijelaskan mengenai keuntungan-keuntungan jika kita mempunyai peternakan yang besar. Siswa diajak untuk membayangkan bagaimana jika telur ini menjadi ayam, kemudian betelur, telrnya menjadi ayam,… dan teruuuuuszs selanjutnya seperti itu.
Jika telur itu tidak dijaga, dan telur itu pecah, apa yang terjadi? Tentunya hanya kotor dan bau yang didapatkan siswa.
Nah, setelah siswa paham akan konsekuensi dari merawat atau memecahkan telur, baru dihubungkan antara telur dengan puasa.
Hubungannya adalah:
jika kita melaksanakan puasa, menjaganya dari hal-hal yang membatalkan atau merusak pahala puasa, maka seolah-olah kita mendapatkan pahala seperti peternakan yang tidak terputusz-putusz. Atau bahkan lebih dari itu, karena puasa itu urusan seorang hamba dengan Robbnya. Sedangkan jika kita melaksanakan puasa, tapi tidak menjaga diri dari hal-hal yang merusak pahala puasa, maka seolah-olah kita telah melemparkan telur pada badan kita sendiri. Kita telah lelah karena puasa, tapi yang didapat hanya kotor dan bau (bau mulu orang puasa kamsudnya).
Setelah siswa paham barulah the real game dimulai.
Setiap kelompok (5-8 orang) mendapatkan 3 telur ayam. Telur dilempar dari peserta yang satu kepada peserta yang lain. Jika peserta berusia lebih dewasa, akan lebih seru jika telur semakin banyak dan telur dilempar secara bersamaan.
Coklat Untuk Siswaku
Mc’M minggu itu bertema Birrul walidain. Untuk menyampaikan maknanya, kepada siswa saya ceritakan- secara bersambung,- novel yang pernah saya baca. Hafalan Sholat Delisa, karya Tere Liye. Novel yang menurut saya sangat bagus. Novel pembangun jiwa yang begitu istimewa.
Saya memilih menceritakan novel tersebut karena tokoh utama dalam novel tersebut banyak memberikan contoh teladan dalam kesehariannya yang bersahaja. Memang hanya ada satu moment yang berkaitan dengan birrul walidain, tapi moment itu begitu berharga, dan saya ingin semua siswa mengabadikan moment tersebut dalam hidupnya.
Moment sederhana itu adalah ketika Delisa harus mengucapkan ‘Delisa sayang Bunda karena Allah’ dan bila Delisa berhasil membuat uminya menangis haru, maka Delisa berhak mendapatkan coklat dari Ustadz Rahman; guru ngaji delisa.
Ketika cerita bersambung saya sudah sampai sini, maka saya meminta siswa untuk melakukan hal yang sama. Saya janjikan juga hadiah yang sama; sebatang coklat untuk setiap anak.
Tidak semudah yang diduga. Hanya segelintir anak yang bisa melakukan moment tersebut pada keesokan harinya. Tapi saya tidak berputus asa. Tiap hari, saya tagih janji siswa untuk mengucapkan kata cinta pada ibunya. Selalu ada saja alasan kenapa mereka belum mengucapkan. Sering alasan yang diutarakan adalah malu, atau takut. Mungkin memang faktor budaya yang membuat kata cinta seorang anak sukar terucapkan,... tapi saya tidak tahu apa penyebab pastinya. Cukup lama saya menunggu para siswa untuk melakukan moment ini, sekitar 1 bulan baru semuanya kelar. Meski lama, saya tetap bertanya pada mereka, kapan mereka mengucapkan dan alasan apa yang menyebabkan mereka enggan.
Di rumah, saya bersama suami mencoba membiasakan mengucapkan `Abi sayang/teteh/Aa/Ade` biasanya mereka juga menjawab : `Teteh/Aa/Ade juga sayang Abi sama Umi`. Walau terkadang saya sering malu pada diri sendiri, karena atas nama cinta, terpaksa harus membentak atau memarahi anak-anak.
Mc'D & Mc'M
Anda mencari Mc’D? tentu anda akan pergi ke Mall. Tapi jika anda mencari Mc’M, maka anda harus pergi ke Insantama. Kalau Mc’D menyajikan hidangan siap saji, maka di Insantama anda akan di beri hafalan siap kaji. Jika makanan siap saji akan memuaskan selera anda, maka hafalan siap kaji akan melengkapi kepribadian anak anda.
Begini; Mc’M adalah adalah singkatan dari Mahfudzat, contoh, Mahfudzat. Mahfudzat bisa disamakan dengan slogan, sepenggal kalimat yang di ambil dari Al Qur’an atau hadits. Slogan ini akan di kenalkan pada hari senin, saat upacara. Setelah wejangan, pembina upacara akan mengucapkan kalimat mahfudzot, setelah itu semua peserta upacara diminta untuk mengulangi slogan tersebut.
Usai upacara, di kelas masing-masing, setiap guru akan menjelaskan makna mahfudzot tersebut, sambil mengajak siswa untuk menghafal slogannya. Penjelasan diberikan secara harfiah dan di uraikan dalam kisah-kisah. Penguraian kisah ini dilakukan selama seminggu.
Contoh Mc’M misalnya : Al muslimu akhul muslim. Selama seminggu, pada sesi Bina Syakhsiyah, guru akan memberikan cerita/ permainan yang bertemakan persaudaraan. Cerita yang disampaikan biasanya disesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas masing-masing. Jadi intinya setiap guru diberikan kebebasan untuk berekspresi.
Penyampaian Mc’M selama ini dinilai cukup efektif. Terbukti, jika ada kejadian yang berkaitan dengan Mc’M, biasanya siswa langsung menyebutkan slogannya. Misalnya, jika ada yang berantem, teman yang melihatnya lansung berkata : Al muslimu akhul muslim.