Senin, 24 Maret 2008

Belajar Menerima Tamu

Barang siapa yang beriman pada hari akhirat, hendaklah ia memuliakan tamu” (terjemahan bebas dari sebuah hadits) 

 

Seriiiing sekali saya mendengar hadits itu.  Sering juga mendengar dan menceritakan kisah tentang seorang sahabat Rosulullah saw yang memuliakan tamu sedemikian rupa sehingga tercatat dalam sejarah sebagai sebuah kisah yang indah.  Saking Indahnya, barangkali orang akan menyangka hal itu tidak mungkin terjadi di zaman kiwari.

 

Suatu hari kami ditawari untuk menerima tamu.  Tanpa berpikir panjang, saya langsung meminta suami untuk mengiyakan.  Dalam benak saya saat itu hanya terpikir, inilah saatnya mempraktekan “teori” tentang menerima tamu.  Sebagaimana proses pembelajaran, tidaklah lengkap belajar tanpa praktek.

 

Manusia boleh berencana, tapi Allah Yang Memutuskan jua.  Karena satu dan lain hal, saya tidak bisa menerima tamu.  Malah pada timing yang sama, saya malah “harus” bertamu.  Tapi, subhaanaloh, ternyata ketika saya bertamu, saya malah mendapatkan “Penjelasan rinci” juga “Praktek Riel” bagaimana menjadi tuan rumah yang sesungguhnya.  Bagaimana memuliakan tamu yang sesungguhnya. 

 

Waktu itu saya kebingungan harus kemana.  Badan kelelahan setelah perjalanan.  Tiba-tiba muncul dalam ingatan nama seorang teman.  Akhirnya saya putuskan bertamu kerumahnya.  Subhaanaloh, saat itulah saya melihat dan merasakan bahwa saya betul-betul dimuliakan.  Ketulusan mereka adalah pertolongan.  Selebihnya, bagi saya itu adalah sebuah pembelajaran, sebuah teladan.  Semoga saya bisa seperti mereka.

 

Memuliakan tamu dikaitkan dengan hari akhir.  Saya belum membaca syarah (penjelasan) dari hadits tersebut.  Tapi saya menyimpulkan bahwa orang yang memuliakan tamu akan mendapatkan kebaikan di hari akhir kelak. 

 

Ya Allah,

terimakasih atas “pembelajaran” ini.

Ya Allah,

sebagaimana mereka telah menolongku atas ijinMu ketika aku kebingungan dan kesulitan, maka tolonglah mereka setiap mereka menemui kesulitan, dan tolonglah mereka, bahagiakanlah mereka, pada saat hari pembalasan.

Wahai Engkau Robb semesta Alam,

Duhai Engkau, Allah yang Maha pengasih,

Kabulkanlah pinta hamba.

 

 

(untuk somebodyperfect 2)

 

6 komentar:

  1. Subhaanallaah.. Alhamdulillaah..

    Amiin.. Allaahumma amiin..

    BalasHapus
  2. nice artikel teh...maksih sahringnya
    teh insyaalloh nanti ivan bertamu ke teten ah...

    BalasHapus
  3. kalo kami hari ini bertamu, boleh gak? :p

    BalasHapus
  4. ^_^

    Belum siap,... belum punya apa-apa, tapi kalo darurat sih gapapa, seadanya ya...

    BalasHapus