“Ting nong” bel rumah berbunyi, pertanda ada tamu.
“Halo” sapaku,
Tak ada jawaban dari bawah
“in english please” pintaku.
“I come to tell you about something, can I?” begitu kurang lebih ia menyampaikan maksud.
Aku mulai rada curiga melihat sesuatu yang ia mereka bawa. Sebelumnya aku berpikir mereka adalah tetangga baru. Kebetulan rumah dibawah sudah tak berpenghuni sejak sebulan yang lalu. Penghuni rumah bawah yang sebelumnya juga seorang nenek, agak lebih muda dari nenek yang berdiri di depanku.
“it’s about what?” kacau juga deh englishku.
Gara-gara kacau itu ia jadi bertanya.
“wich language do you speak?” tanyanya
“ I came from
Nenek yang sedari tadi diam,bertanya pada sang pemuda dalam bahasa jerman yang kutangkap artinya seperti ini : Dia tinggal di jerman tapi tidak bisa bahasa jerman. Sang pemuda menjelaskan bahwa saya berbicara dengan bahasa
“Oke, we will send you a person who can speak
“But, what will you inform to me?” tanyaku penasaran.
“ Holly bible” jawab pemuda itu tenang.
GHUBHRAKs.
Apa ia tidak melihat aku berkerudung ya, batinku. Atau karena aku pakai kerudung yang tidak pernah dipakai oleh orang-orang turki ya, jadi aku disangkanya bukan muslim?. Dan yang lebih bikin ngagubraks lagi adalah bahwa ia akan mengirimkan seseorang yang bisa berbicara bahasa indonesia….
Ah daripada nga-gubraghks ria, lebih baik aku segera mengatakan sesuatu.
“Oh,… I thing I don’t need information about bible because I have a religion too”
Pemuda dan nenek itu terdiam dua jenak. Termangu.
“oh,… okay, bye-bye” hanya itu yang keluardari mulut pemuda itu. Setelah itu, iapun berlalu.
hahaha.... benar-benar gubraks surebrak dah... lucu pisan ceritanya...
BalasHapushebat juga misinya ya, ada yang bisa berbahasa indonesia juga, bukan tidak mungkin punya banyak stok untuk bhs-2 yang lain...
ampun dah
iya, coba korps da'i indonesia juga punya stok yang bisa bahasa macam-macam ya....
BalasHapushmm... kita cara dakwahnya lain ya
BalasHapusmereka punya buletin dalam bahasa Indonesia lho mbak, kumplit:)
BalasHapusiya, disini tuh sering banget banyak kayak ginian, bahkan aliran-aliran yang gak jelas juga. Kalo saya mah, kalau ada yg ngebel gak kenal, gak pernah dibuka, Teh. Biasanya kalau saya dapetnya di jalan. Jadi inget studentin yang pernah di cegat di depan rumahnya, ditanya: "Anda agamanya apa?". Dia yang udah cape dan males ngelayanin mereka jadi ngaku Atheis yang gak percaya sama Tuhan-tuhanan. Ada-ada aja tuh anak, hehe... Tapi manjur juga sih, merekanya langsung mabur :D:D:D
BalasHapusiya lain ya...
BalasHapussaya jadi lupa gara-gara ngagubraghk ^_^
ikutan ngagubraghksz ya...
BalasHapushe..he.. jadi ada temen nih... ^_^
Wah... koq bisa? jaringannya kuat banget ya...
BalasHapus(gubraghks lagi aah)
padahal yang ateis itulah yang harusnya jadi sasaran empuk ya...
BalasHapusteorinya sih begitu, tapi mungkin muka anaknya yang cuek, jadi males maksa. Padahal biasanya mereka teh kan maksaaaaanya minta ampun deh... gigih luar biasa. Kenapa ya, kadang aku kalau ngajak orang (muslim) ngaji aja.. (bukan ngajak masuk islam lho!), suka cepat putus asa. Kalau udah ditolak sekali.. ya udah deh.. baybay... Harusnya gigih juga kayak mereka ya?!
BalasHapussama Na, saya juga kurang gigih. Mungkinkarena mereka rutin ngadain training motivasi kali ya... jadi motivasinya tinggi. Eh, Na, usul nis, sekali-kali KIMM di isi pelatihan motivasi yu.... AMT dll gitu, biarseru...
BalasHapusboleh.. boleh.. menarik tuh.. Teteh yang ngisi??? hihihi...
BalasHapushi..hi.. kita bagi-bagi aja
BalasHapusOh ya.. gimana kalau lain kali datang lagi disuruh masuk aja, terus didakwahi :)
BalasHapusiya ya harusnya mah begitu,
BalasHapustapi saya belum siap, belum pernah belajar kristologi,
kan segala sesuatu harus diserahkan pada ahlinya
tiru saja apa yang orang Jerman bilang ke mereka: leider habe ich keine Zeit! Punkt.
BalasHapusoh,.. ini ya kata sandi yang bikin mereka kapok.... ^_^
BalasHapusBikin mereka kapok, mb! ^_^ Salam kenal. Mg bhs Inggrisnya tambah gak kacau ^_^...
BalasHapusmirip teh pengalamannya....
BalasHapusiya nih, harus ambil kursus kayaknya
BalasHapussemoga kita tidak mengalaminya lagi ya....
BalasHapus