Rabu, 05 Maret 2008

Jujur nih...

Kejujuran mungkin sesuatu yang sangat mahal saat itu.  Tapi betapa bahagianya ketika mendapatkan seorang siswa betul-betul memegang teguh kejujuran itu, setelah sekitar 6 tahun kami mengajarkannya.  Waskat alias “pengawasan malaikat” sebagai represntasi dari salah satu rukun iman itu salah satu nilai moral yang kami berikan.

 

Seperti biasa, pada perhelatan UAN, dilakukan pengawasan silang untuk menjaga kemurnian nilai siswa.  Tapi, namanya juga manusia, pengawas juga mungkin bisa merasa iba jika melihat dan memperhatikan siswa salah dalam menjawab soal.  Entah memang karena rasa iba yang muncul atau sekedar ingin menguji apakah siswanya jujur, seorang pengawas waktu itu berkata pada seorang siswa “Nak, jawaban ini salah”  rupanya siswa tersebut kaget, ia langsung berkata “engga ah pak takut dimarahin Allah”

Pengawas tersebut menceritakan kejadian tersebut kepada salah satu rekan guru.  Entah heran entah kagum.  Yang jelas kami bangga dengan siswa kami.  (mudah-mudahan ini tidak termasuk ujub,ria,takabur & sombong ya).

Rasa bangga itu tidak pernah kami sembunyikan, kami katakan kepada siswa kami bahwa kami bangga akan mereka.

2 komentar:

  1. tenang ya mbak rasanya kalo anak-anak kita juju....hayo mbak sekalian tipsnya mendidik anak untuk jujur:)

    BalasHapus
  2. ngga ada tips khusus sih,... cuma memang butuh waktu yang lama aja,... namanya juga anak-anak, harus sering diingatkan bahwa kelak semua tingkah kita akan dimintai pertanggungjawaban

    BalasHapus