di renungan
ku sibak langit di ufuk barat
Segumpal awan kelabu sembunyikan mentari
hingga aku harus menanti
melihat indah jingga berseri
ketika saatnya semburat jingga itu perlahan membias angkasa
seiring turunnya mentari dalam sunyi
ku sapa mentari
“mentari, mengapa kemilau jinggamu hanya sesaat?”
dalam senyum, mentari menjawab
“agar kau rindu padaku”
aku selalu rindu melihat kemilau langit jingga
selalu kutunggu
dan kutunggu lagi.
sepulang mentari
kusongsong bulan
yang kini tinggal sepenggalan
sehingga malam
sempurna temaram
kukabarkan pada bulan
“aku ingin kau selamanya purnama”
bulan yang cantik
hanya berkata dalam keanggunanya
“
kelak
ketika rindumu tlah sampai pada masanya”.
dan malam itu
segenap gemintang
geemerincingkan nada padaku
nada itu bersyairkan
“ agar kau selalu rindu”
aku tahu siapa sang mentari dan bulan ituh hihihi
BalasHapusPuisinya indah sekali mbak...
siapa ya (pura-pura mikir ^_^)
BalasHapusBTW ; makasih
mbak gak tau ... :-( ... kasih tau dong?
BalasHapus