Senin, 21 April 2008

tegar

Aku berdiri disini,

sendiri,

dibibir pantai

ketika langit terlihat mendung,

Ketika ombak menampar-nampar pasir

Ketika angin berlari dingin ,

 

Aku berteriak pada langit,

Kenapa semua mesti terjadi.

 

Mentari bersembunyi, seolah lari dari hati.

Camar terbang menjauh seolah enggan

Perahu-perahu ditambatkan

dan para nelayan berpulang

tanpa sedikitpun menoleh padaku,

Semua berlindung disudut buana.

 

dan aku,

aku sendiri yang tak terlindung

ketika tiba-tiba petir menyambar

Membentakku dengan pekiknya

“agar kau tegar!”

Kemudian gemuruh guntur

berteriak padaku

lihatlah karang menjulang yang kokoh dalam badai,

adakah pernah dia mengeluhkan keberadaanya?

Tidak!

karena dia tahu tugas sejatinya.

Jika engkau belum temukan tugas sejatimu,

maka cinta yang kau rasa,

hanya menambah luka

 

 

 

5 komentar:

  1. wow.... nice poem...! tegaklah seperti karang....!!

    BalasHapus
  2. bagus, teh... ^_^

    btw, sdg tdk ada masalah kan, teh?
    Semoga Allah snantiasa mengiringi langkah2 teteh. Amiin..

    BalasHapus
  3. gud.. gud... guuuuuddd... :) *always love your poem*

    BalasHapus
  4. ini tanganku
    pegang erat...
    dan bisiki aku..
    apa itu tugas sejati..
    mungkin bisa kita tunai bersama
    agar aku juga tegar..dan..berarti..

    BalasHapus