Aku berdiri disini,
sendiri,
dibibir pantai
ketika langit terlihat mendung,
Ketika ombak menampar-nampar pasir
Ketika angin berlari dingin ,
Aku berteriak pada langit,
Kenapa semua mesti terjadi.
Mentari bersembunyi, seolah lari dari hati.
Camar terbang menjauh seolah enggan
Perahu-perahu ditambatkan
dan para nelayan berpulang
tanpa sedikitpun menoleh padaku,
Semua berlindung disudut buana.
dan aku,
aku sendiri yang tak terlindung
ketika tiba-tiba petir menyambar
Membentakku dengan pekiknya
“agar kau tegar!”
Kemudian gemuruh
berteriak padaku
lihatlah karang menjulang yang kokoh dalam badai,
adakah pernah dia mengeluhkan keberadaanya?
Tidak!
karena dia tahu tugas sejatinya.
Jika engkau belum temukan tugas sejatimu,
maka cinta yang kau rasa,
hanya menambah luka
wow.... nice poem...! tegaklah seperti karang....!!
BalasHapuskeren yeuh....
BalasHapusbagus, teh... ^_^
BalasHapusbtw, sdg tdk ada masalah kan, teh?
Semoga Allah snantiasa mengiringi langkah2 teteh. Amiin..
gud.. gud... guuuuuddd... :) *always love your poem*
BalasHapusini tanganku
BalasHapuspegang erat...
dan bisiki aku..
apa itu tugas sejati..
mungkin bisa kita tunai bersama
agar aku juga tegar..dan..berarti..