Minggu, 01 Juni 2008

Perpisahan

Start:     Jun 29, '08 09:00a
Location:     Balai Kota Bogor
Beberapa hari yang lalu aku menelpon Pak Agung untuk menanyakan keadaan teh hani, prestasinya, kegiatannya juga kegiatan sekolah pada umumnya. Alhamdulillah, ujian sudah selesai Jum'at kemarin. Tinggal ujian-ujian susulan untuk mengisi nilai-nilai yang masih kosong.

Satu hal yang Pak Agung ceritakan adalah tentang jadwal perpisahan kelas 6 Insantama. "Kalau Bu Rani ada disini, Bu Rani deh yang jadi sutradaranya" begitu kata Pak Agung "Salah Pak, bukan sutradara tapi sutradari" jawabku.

Perpisahan kelas 6 tahu lalu betul-betul berkesan bagiku sebagai guru.
Perpisahan ada dua moment. Moment pertama adalah perpisahan dengan seluruh adik-adik kelas di Aula sekolah. Pada Moment ini, semua siswa kelas 6 diperkenalkan satu-satu lengkap dengan ciri khasnya. Dilanjutkan dengan membacakan pesan-pesan yang ditulis oleh para adik kelas untuk kakak-kakak kelas 6. Diselingi dengan gubahan spesial "kenangan terindah" yang ditujukan untuk para guru, kemudian ditutup dengan bersalaman & saling memaafkan.

Moment perpisahan kedua dilaksanakan sekitar 2 minggu setelahnya. Ini adalah betul-betul pesta perpisahan yang istimewa. Diatas panggung yang cukup megah, diiringi musik yang syahdu, setiap siswa dipanggil satu persatu sambil disebutkan semua prestasi dari multiple intelegensi dari yang mereka punyai. Setelah dipanggil, siswa berikut orangtuanya dipanggil keatas pentas dan padanya diberikan piala atas semua prestasinya. Semua siswa mendapatkannya, karena semua siswa adalah juara sesuai dengan bakat pembawaannya.
Aku jadi teringat, dulu para guru pernah membedah buku yang berjudul Sekolah Para juara. Alhamdulillah, berkat pertolongan dari Allah, aku bisa melihat bahwa insantama memang berusaha untuk mewujudkannya, karena setiap anak adalah istimewa. Setiap siswa adalah juara.

Yang membuat aku terharu adalah ketika melihat derai air mata para orang tua. Airmata haru dan bahagia.
Saat itu, aku yang bertugas mengabadikan acara perpisahan lewat kamera,tak kuasa menahan air mata. Dua orang sahabat mendekatiku seolah memahami arti dari air mataku. "Sarah ya Bu Rani,... sabar ya...." Ya mereka adalah teman-teman seangkatan dari almarhum anakku Sarah PMS. Tapi saat itu Sarah tidak lagi berada diantara mereka.

Beberapa orang tua murid memelukku dan mengucapkan terimakasih karena pernah menjadi guru dari putra-putrinya.
Akupun hanya sanggup berkata "sama-sama".
Melalui tulisan ini akupun ingin mengucapkan terimakasih pada para orang tua yang telah mempercayakan putra-putrinya kepada kami. Juga meminta maaf jika kami pernah berbuat salah.

9 komentar:

  1. Perpisahan ... memang selalu mengharukan ya..Teh. hiks... nangis juga .

    BalasHapus
  2. setiap anak adalah juara... setuju pisan, Teh...

    BalasHapus
  3. iya Na,... karena setiap anak terlahir sebagai jenius, sebagai pembelajar sejati

    BalasHapus
  4. hiks...hiks...hiks..(kalau saya ada saat itu, pasti sdh banjir dech airmata ini bu...!!_!! )

    BalasHapus
  5. teh hani, sekarang kelas berapa ya bu??...

    BalasHapus
  6. Wah.... sudah funya Fathin Bu Sofie lupa deh sama murid-muridnya,... Teh Hani kelas 6,

    BalasHapus
  7. hani temennya zahid dong bu ya..

    BalasHapus