Rabu, 16 Juli 2008

Kekurangan waktu

Namanya juga anak-anak, selalu punya cara untuk protes, jika merasa ada yang kurang pas dengan keinginan mereka.  Salah satu contohnya adalah ketika aku masih aktif menjadi guru dulu, dalam masalah pembagian tugas,dalam masalah pembagian kelompok,atau masalah sesuatu yang berkaitan dengan pembagian, selalu saja ada anak yang merasa tidak puas.  Ketidak puasan itu saya lihat akhirnya sangat mempengaruhi kinerja berikutnya.  Karena itu saya selalu berusaha agar tidak ada anak yang merasa tidak puas.  Saya mencari berbagai cara, dari mulai pengundian,kemampuan menjawab pertanyaan, permainan, dan lain-lain.  Setelah saya perhatikan, cara yang paling efektif untuk membagi tugas adalah dengan menyerahkan sepenuhnya pembagian tugas tersebut pada mereka.  Mereka dibiarkan berdiskusi untuk menentukan tugas yang akan mereka ambil setelah sebelumnya saya beri pengantar sekedarnya.  Demikian juga dengan pembagian hadiah dan lain-lain.  Biasanya mereka akan puas jika mereka sendiri yang menetukan.  Efektif?  sebenarnya ngga juga sih, demi memberikan rasa puas & melatih mereka mengambil kepusan serta bertanggungjawab akan keputusan yang diambilnya, saya sering merasa kekurangan waktu untuk menyampaikan materi pelajaran.  Hanya saja, karena mereka merasa senang, pencerapan materi optimal.  Lain jika aku yang mentukan pembagian kelompok misalnya.  Anak-anak cenderung cemberut dan akhirnya tugas tidak selesai dengan maksimal.
Itulah sebabnya mengapa saya lebih senang membiarkan anak mengambil keputusan sendiri.  Selain melatih mereka bekerjasama,berlaku adil, bertanggungjawab, Insya Allah buntutnya menyenangkan alias hampir tidak ada permasalahan dibelakangnya.  Permasalahannya cuma satu : Kekurangan waktu alias lama!!!

5 komentar:

  1. Kadang orang perlu lebih dari 7 hari dalam seminggu, dan perlu lebih dari 24 jam dalam sehari. Tapi apakah pertambahan akan waktu itu akan terjadi?

    Tentu saja tidak....

    Menurutku, terkadang kita tidak boleh menganggap. Bahwa menghabiskan materi pelajaran untuk anak-anak adalh pekerjaan yang mudah. Karena Menghabiskan materi tanpa efektifitas..... (fhhh rumit banget yah....)

    BalasHapus
  2. proses pembelajaran anak2 memang hal yg uniq...dan exciting ya teh ^_^

    BalasHapus
  3. sepp....
    dengan bergitu mereka di didik untuk ber-kreative. tentunya tidak terlepas dari bimbingan dan pengawasan ^_^
    dengan begitu kasih sayang murid dan guru tertanam...
    insya alloh hasilnya akan menghasilkan bunga yang segar lagi harum...huhuyyy..puitis bangat yach buguyuu...

    BalasHapus
  4. setujuuu....^_^
    saking asyiknya main sama anak2 pas mau ujian...saya kekurangan waktu untuk ngasih materi yang harus disampaikan sesuai kurikulum....
    kalo dah gitu gimana ya bu rani?...

    BalasHapus
  5. wah teteh hebat
    1001 cara buat anak2 agar lbh wuaaaaaaaaah

    :D

    BalasHapus