Senin, 20 Juli 2009

bahasa bayi

Sore itu hujan cukup deras, tapi nampaknya rintik rintik air yang membasahi Munchen & sekitarnya tidak menghalangi para penduduknya untuk menikmati akhir pekan dengan jalan-jalan.  Terbukti dengan penuhnya pusat perbelanjaan Riem Achade saat itu. 
Tanggung karena sudah sampe di Riem, akhinya kami putuskan untuk mampir ke SB apalagi hari itu adalah hari terakhir program Family & Friend dimana banyak barang turun harga habis-habisan.  Maka kamipun pergi menggunakan bis 263.
Bis lumayan kosong tapi cukup sulit untuk menyimpan kiwa karena sudah ada kiwa didalam.  Yang menarik ternyata kiwa itu bermerek sama dengan kiwanya Kaureena.  Bayi pemilik kiwa itu rupanya anak dari blasteran China-Jerman.  Ibu China, ayah Jerman. Bayi yang lucu itu berwajah cina tapi berambut pirang.  Yang lucu dari bayi itu adalah ketika dia senyam senyum memperhatikan Kaureena terus-terusan.  Mungkin bayi cowok itu tahu kalau kaureena itu bayi perempuan, bayi akhwat gitu loooh.  Demikian juga Kaureena, tahu dikasih senyum sama bayi tadi diapun membalas senyuman. Lucunya, mereka terlihat ngobrol dengan bahasa mereka sendiri.  Apakah mereka saling mengerti?  Wallohuálam.

Saya jadi inget juga waktu Stefan hanya godain Kaureena padahal disebelahnya ada Jamal.  Apakah bayi sudah bisa membedakan gender?  Wallohuálam juga.  Yang jelas sepertinya sesama bayi mengerti bahsa mereka sendiri

4 komentar: