Senin, 06 Juli 2009

Sister.... (duh namanya lupaaaa)

Badannya yang ukuran Big Size, mungkin memang tak menarik lagi.  Tapi keteduhan diwajahnya, biru warna matanya yang bersembunyi dibalik kaca minus, putih bersih kulit mukanya karena memang dia asli dari suku kaukasian eropa, ditambah lagi dengan balutan kerudung dan jilbab yang menutup semua auratnya, Sister yang satu ini sungguh memesona.  Apalagi keramah tamahannya, juga bahasa inggrisnya yang fasih, akan membuat siapapun senang becakap-cakap dengannya.  Tinggalnya di Laim.  Berarti tak begitu jauh dari tempat tinggalku, hanya sekitar 15 menit dengan perjalanan SBahn.

Menurut kabar dari Bu Yulis, Sister yang satu ini berasal dari London & lama mukim disana.  Entah berapa lama dia tinggal di Jerman, saya lupa menanyakannya.  Pertama kali saya bertemu dengannya adalah ketika ikut pengajian ibu-ibu di Islamic zentrum Munich.  Saat itu saya mengikuti kajian atas undangan bu Yulis.  Peserta pengajian berjumlah sekitar 17-20 orang.  Kebanyakan dari Asia yang menikah dengan penduduk Jerman.  Beberapa ada juga penduduk asli Jerman atau Eropa yang menjadi mualaf.

Sister Ini adalah salah satu dari mereka.  Sama ramahnya seperti mereka semuanya.  Hanya saja Sister ini adalah satu-satunya yang pergi & pulang dengan berkendaraan umum, sama seperti aku yang saat itu menjadi tamu.

Dalam perjalanan kami sempat ngobrol beberapa hal.  Satu hal yang menarik adalah jawaban yang ia berikan ketika saya bertanya alasan mengapa dia akhirnya memeluk Islam.  Jawaban yang sederhana tapi membuat saya kemudian merenung lama.  Karena saya banyak berinteraksi dengan Muslim, saya berteman dengan banyak muslim.  itu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar