Saat terucap kalimat mitsaqon gholido, saat pintu surga seorang
wanita berpindah kepada lelaki yang telah berjabat tangan dengan ayahnya, saat
itulah Allah hadiahkan kehidupan baru untuk mereka. Sepasang insan yang telah Allah satukan dalam
ridhoNYA di Altar Ilahi.
Dari Altar ilahi, Allah bukakan kehidupan baru. Sekarang kamu dan belahan jiwamu akan menjelajahi pulau-pulau, mendaki gunung-gunung, menuruni lembah, menikmati segarnya air kehidupan, dan menemukan hal-hal baru. Petualangan baru segera dimulai. Long road to Jannah is begin. Maka siapkan tenaga dan perbekalannya.
Ingat, ini adalah perjalanan menuju surga akhirat dengan
cara mewujudkan surga di dunia. Surga
milikmu, milik belahan jiwamu, dan milik permata hati yang kelak akan Allah berikan. Maka jadikan Al Quran dan Sunnah sebagai peta
utamanya. Alangkah indah jika kamu dan
belahan jiwamu, sedari awal menuliskan peta langkah cita menuju surga. Bukan hal yang berlebihan jika kamu dan
belahan jiwamu menuliskan aneka keinginan dan impian dalam menempuh kehidupan
baru yang Allah berikan. Dan lihatlah
nanti, satu persatu cita dan impian itu Allah hadiahkan dalam kenyataan.
Menjelajahi pulau pulau, tak selamanya indah. Akan ada riak, atau mungkin gelombang yang
menghempas, tapi tetaplah bersama,
apapun dan bagaimanapun keadaannya.
Tetaplah berpegang bersama belahan jiwamu, bersama Allah. Satu hal bentuk tidak indahnya penjelajahan
ini adalah Allah akan perlihatkan kekurangan belahan jiwamu. Ini ujian pertama. Allah ciptakan manusia tak sempurna, maka
kamulah penyempurna belahan jiwamu. Dan
tahukah kamu kesempurnaan terindah adalah menerima belahan jiwamu apa
adanya. Terima apa adanya jika tidak ada
titah kemuliaanNYA yang dilanggar. Namun
jika ada sikap yang dalam mendekat pada tiadanya kemuliaan seorang hamba,
rengkuh tangan belahan jiwamu, ingatkan penuh kasih sayang, bahwa kau ingin dia
mendapat kemuliaan dan keridhoanNYA.
Ingatkan pada janji untuk ke surga bersama. Dan jangan lupa, dibalik
satu kekurangan, Allah berikan banyak kelebihan. Fokus pada kelebihan, agar kekurangan belahan
jiwamu tak mendominasi rasa dan pandangmu.
Adakalanya kamu dan belahan jiwamu harus mendaki. Menempuh perjalanan yang menyulitkan. Membuatmu harus menahan nafas menekan rasa. Marah. Manusia Allah berikan ego untuk menjaga dan
melindungi dirinya sendiri. Ketika terkuak
rasa marah, itu pertanda ada ego yang terganggu. Ada harga diri yang terluka. Orang yang marah sebenarnya dia tengah
berlindung menutupi kelemahannya. Jika
tengah dalam pendakian sulit seperti ini, kembali pada Al Quran dan Sunnah. Segeralah berlindung pada Allah, dan lindungi
belahan jiwamu yang tengah didekati syaithon laknatullooh. Segera berlarilah pada Allah dalam dzikir
hati dan mulut terkunci. Kamu dan
belahan jiwamu, sesekali boleh marah, tapi gantian. Jangan pernah marah bersamaan. Maka dari awal, buat perjanjian, kalau nanti
ada salah satu diantara kamu marah, apa yang harus dilakukan? Yang harus
diingat adalah, perjanjian pertama yang harus dicantumkan dalam aturan marah ini
adalah : maafkan. Kedua, bicarakan,
ketiga selesaikan. Aturlah strategi
supaya marah ini berakhir dengan solusi berimbang, win-win solution. Kamu tahu tempat terindah untuk mengakhiri
marah agar indah? Tempat tidur kalian. Segera setelah reda, ambilah wudhu, dan
senangkan hatimu dan hatinya dalam segarnya anugrah yang Allah berikan. Agar pendakian berakhir indah. Agar terkuak cahaya mentari berseri saat pagi
menyapa hari.
Manusia tempatnya salah.
Begitupun denganmu dan belahan jiwamu.
Hanya Baginda Nabi saw yang Allah umumkan bebas dari kesalahan. Selainnya tidak. Maka ketika kau melihat belahan jiwamu
melakukan kesalahan, ingatlah janjimu bahwa kamu akan bersamanya menuju surga. Pertama kali yang dibutuhkan oleh orang yang
bersalah adalah pertolongan bukan dakwaan.
Maka tolonglah dia terlebih dahulu, selamatkan dengan nasehat penuh
kasih sayang. Sebaik-baik orang bersalah adalah yang bersegera memperbaiki dri
dan berlari pada ampunan ilahi.
Berjanjilah untuk tak mengulanginya lagi. Berjanji untuk sama-sama saling menuntun,
saling merengkuh dalam ridho dan cintaNYA.
Dibalik Altar ilahi ada kehidupan penuh misteri. Ada duka yang mungkin mengganggu hati. Jangan risaukan. Jangan mengganggu fokusmu membangun surga. Lihatlah semua dengan kacamata jenaka agar
hanya tawa yang ada. Kamu harus selalu
menyadari bahwa Allah persatukan kamu dan belahan jiwamu dalam ikatan mitsaqon
gholidho di altar ilahi adalah untuk saling membahagiakan. Maka rangkailah semuanya dalam kebersamaan
denganNYA. Ingat, Allah ingin kamu
bahagia. Bahagia di dunia hingga ke
surgaNYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar