Buah jatuh tak akan jauh dari pohon. Kecuali kalau pohonnya deket sungai & buahnya hanyut kebawa sungai. Jauh deh. Dadah... Mungkin begitu buahnya akan bilang.
Sebuah pepatah yang menggambarkan bahwa sikap anak tidak akan jauh dari sikap orang tua semasa muda. Seolah anak mewarisi sebagian sikap orang tua. Seolah juga anak menanggung hutang dari apa yang pernah dilakukan orang tua.
Ini tentu cambuk dari Allah agar kita terus menerus memperbaiki diri. Agar kita terus menerus mendo'akan anak kita lebih baik lagi.
Semua orang tua tentu ingin anaknya jauh lebih baik dari dirinya di masa lalu. Termasuk aku.
Aku di masa gadis saat belum bertemu hidayah adalah penggemar The Beatles. Paul McCartney, itu favoritku.
Kondisi saat aku kecil memang tak lepas dari musik. Tiap hari musik terdengar karena alm Bapak juga penyuka musik.
Selalu ada musik diputar di rumah.
Kakakku laki-laki, dia penggemar sejati Deep Purple. Lagu-lagu ini juga sering menggema. Ini juga yang mungkin akhirnya membuat adik perempuanku jadi terinspirasi & akhirnya jadi Fans beratnya Axel Gun & Roses.
Setelah hijrah, aku coba tinggalkan semua.
Meski sempet muncul nge-fans lagi sama lagu2 barat. Tapi untung ga lama.
Takut anak-anak ikutan.
Tapi ternyata tadi. Buah jatuh tak jauh dari pohon. Meskipun berusaha agar selalu menjaga anak di lingkungan islami, tapi ada masa kami tinggal di tempat yang nilai keislamannya minim. Di Muenchen.
Waktu itu anak gadisku sekolah di Gymnasium, teman2 dekatnya penggemar Selena Gomez & Jonas Broder. Dan teman memang membawa pengaruh. Akhirnya sempet ikutan juga jadi penggemarnya Jonas Brother. Sama seperti aku. Setelah ditekan sekian lama, ternyata ada masa memori itu muncul juga.
Aku ingin anak-anakku tak mengulangi kesalahan-kesalahanku. Itulah sebabnya aku minta anak-anak untuk menjauhi musik barat. Hanya boleh mendengarkan lagu yang islami. Tapi seketat-ketatnya aku menjaga & menuntut untuk sempurna, ada masanya Allah menunjukkan padaku tentang kesalahan masa lalu yang harus kusesali & aku taubati.
Allah merasa Allah menuntunku untuk membawa anak-anak menjadi lebih baik.
Aku merasa Allah ingin agar aku selalu memanjatkan do'a in:
Surah Al-Ahqaf, Verse 15
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".
(Indonesian)
via iQuran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar