Labirin Cinta Andini
( Oleh : Rani Sulaeman Ummu Ahmad )
Part 8.
Bapak memberikan sebuah map tua.
"Ini catatan bunda almarhum.
Bunda dulu berpesan untuk memberikan ini pada Andin di hari pernikahan".
Andin menerima map tua itu.
Tiba tiba kerinduan menyergap hatinya. Matanya mengembun.
Adlan memeluk erat pundak Andin.
"Kita bersyukur punya bunda yang luar biasa. In sya Alah bunda bahagia di alam sana". Suara Adlan lembut menenangkan.
Keharuan di hati Andini sebenarnya menular ke hati bapaknya. Tapi ia tahu, ia harus tegar. Hanya itu satu-satunya cara untuk membuat anak semata wayangnya tidak semakin sedih. Ini hari bahagia. Tidak boleh ada sedikitpun duka.
Adlan tak melepaskan pelukannya. Dengan pelukan itu ia membimbing Andin. Melangkah bersama menuju kamarnya.
"Mas, aku boleh buka dulu ya". Andini meminta ijin.
"Kita buka bersama ya, sepertinya bunda ingin mengirim pesan pada kita berdua".
Andin menganngguk.
"Andini, putri bunda yang sholihah nan jelita, ijinkan Bunda menuliskan sesuatu untukmu. Bunda ingin kau membacanya di hari pernikahanmu.
Andini, permata hati bunda,
Ketahuilah bahwa saat terucap kalimat mitsaqon gholido, saat pintu surga seorang wanita berpindah kepada lelaki yang telah berjabat tangan dengan bapak, saat itulah Allah hadiahkan kehidupan baru untukmu, nak. Saat itu kalian telah jafi Sepasang insan yang Allah satukan dalam ridhoNYA di Atas sumpah teramat besar yang suci.
Setelah sumpah terucap, Allah bukakan kehidupan baru. Sekarang kau dan belahan jiwamu akan menjelajahi pulau-pulau, mendaki gunung-gunung, menuruni lembah, menikmati segarnya air kehidupan, juga menemukan hal-hal baru. Petualangan baru segera dimulai. Long road to Jannah is begin. Maka siapkan tenaga dan perbekalannya.
Andini, kesayangan bunda,
Ingat, ini adalah perjalanan menuju surga akhirat dengan cara mewujudkan surga di dunia. Surga milikmu, milik belahan jiwamu, dan milik permata hati yang kelak akan Allah berikan. Maka jadikan Al Quran dan Sunnah sebagai peta utamanya.
Alangkah indah jika kau dan belahan jiwamu, sedari awal menuliskan peta langkah cita menuju surga.
Bukan hal yang berlebihan jika kamu dan belahan jiwamu menuliskan aneka keinginan dan impian dalam menempuh kehidupan baru yang Allah berikan.
Dan lihatlah nanti, satu persatu cita dan impian itu Allah hadiahkan dalam kenyataan.
Andini, harapan bunda,
Menjelajahi pulau pulau, tak selamanya indah. Akan ada riak, atau mungkin gelombang yang menghempas, tapi tetaplah bersama, apapun dan bagaimanapun keadaannya. Tetaplah berpegang bersama belahan jiwamu, bersama Allah.
Satu hal, bentuk tidak indahnya penjelajahan ini adalah Allah akan perlihatkan kekurangan belahan jiwamu. Ini ujian pertama.
Allah ciptakan manusia tak sempurna, maka kamulah penyempurna belahan jiwamu. Dan tahukah kamu kesempurnaan terindah adalah menerima belahan jiwamu apa adanya. Terima apa adanya jika tidak ada titah kemuliaanNYA yang dilanggar.
Namun jika ada sikap yang dalam mendekat pada tiadanya kemuliaan seorang hamba, rengkuh tangan belahan jiwamu, ingatkan penuh kasih sayang, bahwa kau ingin dia mendapat kemuliaan dan keridhoanNYA. Ingatkan pada janji untuk ke surga bersama. Dan jangan lupa, dibalik satu kekurangan, Allah berikan banyak kelebihan. Fokus pada kelebihan, agar kekurangan belahan jiwamu tak mendominasi rasa dan pandangmu.
Andini yang bunda do'akan bahagia,
Adakalanya kau dan belahan jiwamu harus mendaki. Menempuh perjalanan yang menyulitkan. Membuatmu harus menahan nafas menekan rasa marah.
Manusia Allah berikan ego untuk menjaga dan melindungi dirinya sendiri. Ketika terkuak rasa marah, itu pertanda ada ego yang terganggu. Ada harga diri yang terluka.
Orang yang marah sebenarnya dia tengah berlindung menutupi kelemahannya. Jika tengah dalam pendakian sulit seperti ini, kembali pada Al Quran dan Sunnah. Segeralah berlindung pada Allah, dan lindungi belahan jiwamu yang tengah didekati syaithon laknatullooh. Segera berlarilah pada Allah dalam dzikir hati dan mulut terkunci. Kamu dan belahan jiwamu, sesekali boleh marah, tapi gantian. Jangan pernah marah bersamaan.
Maka dari awal, buat perjanjian, kalau nanti ada salah satu diantara kamu marah, apa yang harus dilakukan? Yang harus diingat adalah, perjanjian pertama yang harus dicantumkan dalam aturan marah ini adalah : maafkan. Kedua, bicarakan, ketiga selesaikan. Aturlah strategi supaya marah ini berakhir dengan solusi berimbang, win-win solution.
Kamu tahu tempat terindah untuk mengakhiri marah agar indah? Tempat tidur kalian. Segera setelah reda, ambilah wudhu, dan senangkan hatimu dan hatinya dalam segarnya anugrah yang Allah berikan. Agar pendakian berakhir indah. Agar terkuak cahaya mentari berseri saat pagi menyapa hari.
Andini yang tengah bahagia,
Manusia tempatnya salah. Begitupun denganmu dan belahan jiwamu. Hanya Baginda Nabi saw yang Allah umumkan bebas dari kesalahan. Selainnya tidak. Maka ketika kau melihat belahan jiwamu melakukan kesalahan, ingatlah janjimu bahwa kamu akan bersamanya menuju surga. Pertama kali yang dibutuhkan oleh orang yang bersalah adalah pertolongan bukan dakwaan. Maka tolonglah dia terlebih dahulu, selamatkan dengan nasehat penuh kasih sayang. Sebaik-baik orang bersalah adalah yang bersegera memperbaiki dri dan berlari pada ampunan ilahi. Berjanjilah untuk tak mengulanginya lagi. Berjanji untuk sama-sama saling menuntun, saling merengkuh dalam ridho dan cintaNYA.
Andini putri jelita bunda yang baik hati,
Setelah sumpah besar nan suci terucap, ada kehidupan penuh misteri. Ada duka yang mungkin mengganggu hati.
Jangan risaukan.
Jangan mengganggu fokusmu membangun surga.
Lihatlah semua dengan kacamata jenaka agar hanya tawa yang ada. Kamu harus selalu menyadari bahwa Allah persatukan kamu dan belahan jiwamu dalam ikatan mitsaqon gholidho di altar ilahi adalah untuk saling membahagiakan.
Maka rangkailah semuanya dalam kebersamaan denganNYA. Ingat, Allah ingin kamu bahagia. Bahagia di dunia hingga ke surgaNYA.
Andini menutup lembaran pertama. Bening bulir air mata mengalir di pipinya.
Lembut jemari Adlan memgusapnya.
"Kita wudlu dulu ya de, kita sholat hajat dulu".
Andini menganngguk.
Dan malam ini, penuh tasbih dalam kenikmatan dan kebahagiaan, dalam iringan do'a penuh keberkahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar